Kuminta kau ucap kata saat aku terjaga.
Adakah eksistensi afeksinya?
Ya, adakah?
.
Pernahkah kauberi makna, setiap aksara yang diterbangkan udara? Lagi ....
Kau yang menanda titik awal;;kemudian lupa menaruh akhir kala pasai
.
Bisakah kaugenggam erat, segala ikrar tersirat dalam untai katamu? Lagi-lagi ....
Kau yang memilih yakin;;lalu pergi sebelum destinasi ditentukan
.
Inginkah kaupandu, semua derap-derap langkah kakiku?
Aku yang masih susuri rua dalam logikamu;;dapat tibakah pada relung sukmamu?
.
jemukah kau diantar waktu,
jemukah kau,
jemukah kau?.
--untuk yang ke sekian kali
--barangkali
--makna lenyap dilahap ego kami
KAMU SEDANG MEMBACA
Ad Interim.
PoetryUntuk apa mengisahkan sebuah jalan cerita yang bahkan tak menyentuh titik akhir? Hanya kau yang tahu jawabannya. Ad interim: untuk sementara waktu.