Oon In Trouble || D u a

14.1K 1.7K 240
                                    

Kak Melvin itu baik dan penyayang. Dia adalah kakak yang baik buat Danar. Dia juga sangat sayang dengan Keyla, sepupunya. Dia pun baik dengan Avri, Zilda dan Zeldo, sepupuku. Bahkan dengan Ukhi—adikku—dia sangat ramah dan murah senyum. Sepertinya, satu-satunya orang di dunia yang tidak ia sukai adalah aku.

Dari dulu, kerjaan Kak Melvin itu adalah lari ketika melihatku. Tak jarang dia hanya mendiamkanku kalau kuajak bicara. Jika aku mendekatinya, ia langsung menyingkir. Dia membuatku penasaran. Sangat lucu.

-----

20 Februari 2003

Hari ini Danar ulang tahun. Tadi malam, Danar menelpon ke rumahku dan mengundangku agar datang ke acara ulang tahunnya. Dengan semangat aku mengangguk dan mengiyakan undangan tersebut. Aku bilang, aku pasti akan datang. Aku ingin bertemu dengan Kak Melvin.

"Kak Melvin mana?" tanyaku pada Danar yang sedang berdiri di samping kue ulang tahunnya. Ia terlihat sangat bahagia. Bahkan dari tadi kulihat Danar selalu tersenyum riang. Sepertinya Danar tak sabar untuk meniup lilin kue ulang tahunnya.

"Nggak tau." Danar menjawab pertanyaanku dan menggelengkan kepala.

"Oon mau ketemu sama Kak Melvin," ucapku cemberut.

"Tanya Mama, On."

"Mama mana?" tanyaku lagi.

Kini Danar sudah celingukan mencari sosok Mamanya. Aku pun melakukan hal yang sama.

Sejak aku tiba di rumah Danar, aku langsung berkeliling rumah ini mencari Kak Melvin. Tapi sampai sekarang, aku masih belum menemukannya. Kak Melvin seperti hilang. Atau mungkin, Kak Melvin sedang mengajakku main petak umpet.

"Mama mana?" Danar balik tanya kepadaku. Aku menggeleng menjawabi ucapannya.

Sekarang yang hilang bukan hanya Kak Melvin, tapi Mamanya juga. Mereka berdua ada di mana? Apa mereka berdua benar-benar sedang bersembunyi?

"Mau ke mana?" tanyaku ketika melihat Danar melangkah pergi meninggalkan kue ulang tahunnya.

"Nyari Mama," jawab Danar yang membuatku mengangguk.

Baiklah. Mungkin sebaiknya aku juga nyari Kak Melvin.

Aku berjalan menyusuri ruang tamu Danar yang sangat luas. Ruang tamu ini juga sangat ramai oleh teman-teman Danar yang sedang menghadiri ulang tahunnya. Tapi kurasa, Kak Melvin tidak ada di sini.

Kemudian aku memutuskan untuk pergi ke ruang tv. Tadi aku sudah ke sana, tapi Kak Melvin tidak ada. Siapa tahu sekarang Kak Melvin sudah berada di sana. Jadi aku akan mencarinya di ruang tv. Jika Kak Melvin juga tidak ada di ruang tv, aku akan mencarinya di taman atau dapur atau kamarnya. Pasti dia ada di salah satu ruangan itu.

"KakMelvin," panggilku senang ketika mendapati sosok Kak Melvin tengah berjalan di ruang tv. Seketika ia menoleh ke arahku dan detik berikutnya, ia sudah lari menuju ruang makan. Kak Melvin lucu.

Segera aku berlari mengikuti Kak Melvin. Kulihat Kak Melvin berhenti di dekat kursi ruang makan dan melirikku tajam. Aku tersenyum riang dan berjalan mendekat ke arahnya.

"Jangan ke sini!" katanya galak.

"Kenapa?" tanyaku bingung masih berjalan mendekat ke arahnya.

"Ulang tahun Danar di ruang tamu sana." Kak Melvin memandangku tajam.

"Aku kan mau ketemu Kak Melvin."

Kak Melvin semakin merapat ke arah tembok di belakangnya ketika aku mendekatinya. Matanya pun masih memandangku tajam. Ekspresi wajah Kak Melvin sangat lucu.

Oon In TroubleWhere stories live. Discover now