Prolog

70 5 1
                                    

Jadi... Secara ini bukan cerita tentang gue, not at all. Well, walaupun masih ada ya gue ada sangkut pautnya di cerita ini karena gue sendiri yang bikin. Udah ah langsung ke inti aja.

Cerita ini adalah cerita tentang temen gue -atau lebih tepatnya- perjalanan tentang kisah cintanya dan seorang yang ia sayangi. To be honest gue gak ngerti perjalanan cintanya dia itu bakal berakhir gimana, apa yang terjadi, kenapa bisa begini, kapan ini terjadi, mengapa bisa terjadi, tanya sendiri sama orangnya sono gue kaga ngerti sama sekali. 

Sebelum gue mulai, mungkin ada beberapa dari kalian yang belom kenal sama gue jadi kalian nanti bisa bingung siapa nama gue.

Hello everybody my name is Rizqi Akbar. I'm 14 years old normal boy teenager. Kelas 9, sekolahnya classified. Lokasi gue berada di setengah Jakarta setengah Tangerang /percaya sama gue, lo bakal bingung kenapa gue ada di 2 kota yang berbeda/. Dan gue suka Taylor Swift. Mungkin itu aja sementara tentang gue sekarang. 

Mari perkenalkan temen gue yang dari kita bicarakan yang bakal menjadi main character kita disini. Let me intoduce you to Ahmad atau lebih tepatnya M. Ahmad Fimanditya. Dia umur 15 tahun, kelas 9 juga kayak gue. Lokasinya di Jakarta. Orangnya tinggi. Sempet jadi partner in class gue pas kelas 8. Jangan tanya siapa nama doinya, kalian bakal tau sendiri saat di alurnya. 

Itu aja perkenalannya saat ini, oke? Sekarang kita mulai dari akar seluruh cerita ini berawal.

---------------------------------------

Guys sebenernya cerita ini bermula dari kita kelas 7, jadi anggep kita 2 tahun lebih muda dari yang gue sebutin tadi yak. 

Rizqi P.O.V

Jumat, 8 November 2013.

"Weh, Rizqi! Lo pengen ke toilet? Ikut dong." Kata Ahmad sambi manggil gue dari dalem kelas, karena sekarang gue sedang berada satu langkah dari kelas hendak pergi ke toilet. Ahmad pun langsung lari menyampiri gue dengan tergesa gesa.

Kita pun jalan bareng di lorong sekolah yang sepi ini. Awalnya emang gak ada pembicaraan di antara kita. Ahmad pun juga kayaknya diem diem aja daritadi, biasanya ni anak selalu ngoceh kesana kemari gitu, dan gue pun tau Ahmad gabakal buka pembicaraan duluan. Karena gue risih, gue pun buka pembicaraan duluan.

"Mad, ngomong ngomong tentang lu sama si Vira gimana?" 

Ahmad mukanya langsung panik kan dan langsung memerah pas denger kata Vira, udah kayak ada penawarnya biar Ahmad mukanya bisa langsung merah pas denger nama si doi. Tapi akhirnya dia jawab juga. "Tau gue udah kesel sama dia. Benci banget gue."

Kita pun sampe didepan toilet, memasuki dan gue sambil nanya. "Emangnya kenapa kok lo bisa benci gitu sama dia. Padahal kalian so sweet loh." Entah dari mana tiba tiba kata itu langsung meluncur aja gitu dari mulut gue rasanya kayak berak langsung lancar.

"Tau tuh dia!" Si Ahmad ngomel ngomel sendiri. Kita masuk ke bilik toiletnya, trus mengeluarkan dahaga yang kita tahan daritadi. "Tapi lu jangan bilang bilang ya." Gue pun ngangguk ngerti ke dia. "Jadi tuh sebenernya ada cowok lain yang lebih baik dari gue, pikir dia gitu. Dan gue bingung gue sama dia kurangnya apa coba... Tapi pas kita pengen putus dia alesannya tau gak apa?"

"Emang apaan?" Kata gue sambil ngegeleng geleng kepala nggak ngerti. 

"Dia pengen fokus UN." Ahmad dengan intonasi yang ditekankan. 

WTF. "Kan dia masih kelas 8? Kenapa fokus UN dah?" Gue ngebikin muka kesel biar nyemangatin dikit si Ahmad walau dibuat buat doang. "Ya maksud gue sih kalo boong bego, ya nggak segitunya juga kali ya..."

"Tau tuh dasar si VIRANJING!" Kata paling terakhir si Ahmad sambil teriak dengan kencang di toilet. Ya gue gamasalah soalnya di lorong sekolah juga sepi dan di toilet cuman kita berdua doang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 04, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Love You To The Moon And BackWhere stories live. Discover now