4

2.1K 212 2
                                    

Ujian kelulusan telah dilaksanakan. Kini tibalah hari yang sebenarnya tak pernah ku inginkan, namun pasti akan aku lewati, yaitu hari perpisahan. Tiga tahun rasanya begitu cepat sekali. Perasaan baru kemarin aku masuk di SMA ini, baru kemarin aku mempunyai teman-teman baru juga sahabat-sahabat baru, dan rasanya baru kemarin aku merasakan jatuh cinta dan juga... patah hati.

Setelah hari ini (hari perpisahan) pasti aku akan jarang bertemu dan bermain bersama teman-teman dekatku. Setelah hari ini pasti kami akan sangat sibuk dengan urusan kami masing-masing. Entah karena untuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau hal lainnya. Dan setelah hari ini... mungkin aku tidak akan bisa melihat dia lagi. Sosok yang selama ini menjadi penyemangatku untuk pergi ke sekolah, sosok yang selalu menjadi objek untuk ku curi-curi pandang saat jam pelajaran, sosok yang membuatku bertekad untuk merubah diriku dari itik hitam buruk rupa menjadi angsa putih yang cantik. Setelah hari ini, aku tidak bisa lagi melihat senyumnya, tawanya, tingkah konyolnya, dan juga suara baritone-nya.

Mungkin... aku memang gagal dan tidak bisa membuatnya melihat ke arahku, menyukaiku, apalagi membalas perasaanku. Tapi aku yakin, aku bisa membuatnya merindukanku. Suatu saat nanti dia pasti merindukanku. Aku yakin akan ada fase di mana dia merindukan sosokku yang selalu diam-diam mencuri pandang dengannya saat jam pelajaran, yang selalu memperhatikan selaga tingkahnya dari kejauhan. Walaupun dia selalu bersikap biasa saja, aku tahu dia menyadari kalau aku selalu memperhatikannya dari kejauhan. Aku sadar sekarang, mungkin saat itu dia menjauh dan bersikap dingin padaku karna dia merasa risih karena slalu di perhatikan olehku. Karna itu, aku meminta maaf atas semua itu. Sejujurnya itu diluar kendaliku. Entah mengapa, ada rasa bahagia saat melihat senyumnya, tawanya, dan tingkahnya yang terkadang konyol itu. Dan aku selalu merasa nyaman ketika mendengar suaranya.

Di hari perpisahan ini, aku menyanyikan sebuah lagu berjudul "Bye". Lagu ini khusus ku persembahkan untuk dia, Oh Sehun, yang tak bisa ku gapai dan kumiliki. Aku berharap dia akan mendengarkanku bernyanyi dan memperhatikanku, sama seperti dulu sebelum dia tahu perasaanku.

Dan dewi fortuna sedang berbaik hati, dia mendengarkan harapanku. Dia, Oh Sehun, mendengarkanku bernyanyi, memperhatikanku bernyanyi. Menyadari itu aku tersenyum. Dalam hatiku berkata "Selamat tinggal cintaku, orang yang berharga untukku. Aku harap kau bahagia. Aku harap kau selalu bersinar. Sekarang kita berpisah. Selamat tinggal."

Mereka bertepuk tangan setelah aku menyelasaikan nyanyianku. Aku membungkuk hormat kemudian menyeka air mataku yang mengalir tanpa ku sadari. Teman-temanku menyambutku dengan pelukan hangat saat aku turun dari atas panggung.

"Aku pasti akan sangat merindukan kalian." Ucapku sedikit terisak.

"Kami juga." Balas teman-temanku secara bersamaan.



Love Struggle [Oh Sehun Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang