Awal

66.3K 3.8K 164
                                    

Yunhee berusaha berkonsentrasi pada kotak-kotak sereal yang akan ia susun di rak. Namun sekeras apapun dirinya mencoba, ia tak bisa. Tangannya gemetaran sehingga ia terus saja menjatuhkan benda-benda yang ia pegang.

Menahan rasa takut yang menyerangnya sejak tadi, Yunhee melirik sekilas pada sesosok wanita berambut panjang dengan wajah yang penuh darah di sebelahnya. Wanita itu terus saja menatapnya tajam, membuat Yunhee berjengit takut.

"Kumohon jangan ganggu aku! Aku sedang menjalani hidupku dan tidak berniat membantu siapapun saat ini, jadi kumohon pergilah!" bisik Yunhee.

Bukannya pergi, hantu wanita itu malah menjulurkan lehernya yang panjang. Ia mendekatkan bibirnya yang pucat ke telinga Yunhee, seperti ingin mengatakan sesuatu. Mengirimkan hawa dingin ke telinga gadis itu yang membuatnya menggigil ketakutan.

Ring ring ...

Yunhee melongokkan kepalanya untuk melihat siapa yang baru saja masuk. Ia mendesah lega melihat Chaerim, rekan kerjanya sudah datang. Itu berarti jam kerja Yunhee sudah selesai dan saatnya ia pulang.

"Akhirnya kau datang juga." ucap Yunhee sambil melepaskan celemek yang ia kenakan.

"Eum, maaf aku datang terlambat. Ada apa denganmu? Kau terlihat tertekan. Apa ada yang terjadi sebelum aku datang tadi?" tanya Chaerim khawatir.

"Mungkin aku hanya kelelahan. Karena kau sudah datang, aku pulang dulu Chaerim-ah. Sampai jumpa besok!" Yunhee meraih tasnya dan bergegas keluar dari minimarket.

"Eum, sampai jumpa besok."

Yunhee mempercepat langkahnya. Ia memejamkan matanya setiap bertemu hantu yang menatapnya tajam. Namun dirinya berhenti melangkah saat 'seseorang' tiba-tiba berdiri di hadapannya. Membuatnya hampir menabrak orang itu.

"Jeoseung hamnida." Yunhee segera minggir dan kembali berjalan.

Pria membeku di tempatnya. Menatap punggung Yunhee yang mulai menjauh. Ia menyeringai.

"Wuaa awalnya aku hanya mengujinya, ternyata ia benar-benar bisa melihatku!" ucap Pria itu girang.

Pria itu bersenandung riang dan mengikuti Yunhee. Ia senang karena akhirnya ia memiliki kesempatan untuk bereinkarnasi kembali.

***

"Aku pulang." ucapnya sambil menaruh tas di atas meja makan. Tangannya bergerak untuk mengambil air mineral dari dalam kulkas.

Yunhee tinggal di sebuah apartement kecil. Apartement itu penuh sesak oleh barang-barang yang ditempeli dengan jimat dan alat-alat pengusir hantu lainnya. Ia mempelajari ini dari salah satu drama yang ia tonton. Ternyata cara ini cukup berfungsi untuk mengusir hantu-hantu yang mendiami celah-celah apartementnya. Sayang sekali tak seperti protagonist dalam drama itu, ia tak punya seseorang dengan energi 'yang' yang cukup banyak sehingga membuatnya tak bisa melihat hantu bila menyentuh orang itu.

Drrtt ... Drrtt ...

Yunhee menghentikan aktivitasnya saat ponselnya berdering. Ia meraih tasnya dan mengambil ponsel di dalamnya.

"Yeoboseo." ucap Yun Hee.

"Yunhee noona gawat!"

"Gawat kenapa?"

"Eomma sakit, ia demam dan terus menggumamkan nama noona."

"Apa? Sudah dibawa ke rumah sakit?" tanya Yunhee khawatir.

"Eomma tidak mau, katanya dia hanya ingin noona pulang."

My Handsome Ghost (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang