Just a Fan - 02

11.7K 1K 4
                                    

Prilly masuk ke dalam dengan sumringah. Rizal -Ayah Prilly- sampai heran melihat anaknya begitu bahagia semenjak perginya Ully -Bunda Prilly.

"Kamu kenapa? Pulang-pulang seneng gitu. Abis ditembak gebetan kamu yang itu ya?"

"Ih, enggak, Yah. Prilly abis ketemu idola Prilly! Diajak Bri. Kapan-kapan Ayah temenin Prilly ke lokasi idola Prilly, ya. Harus wajib kudu mesti. Prilly mau ke kamar dulu. Dadah!"

Prilly mencium pipi Rizal lalu naik ke kamarnya dengan senandung kecil keluar dari mulutnya.

Aliando Syarief

Prilly mengetik nama idola barunya itu. Senyumnya makin mengembang saat ia berhasil menemukan semua akun social-media milik Ali.

Instagram? Sudah.

Twitter? Apa lagi.

ask.fm/aliando26

Dan berbagai fan-account yang didedikasikan untuk Ali telah Prilly follow. Bahkan sekarang tampilan layarnya berubah. Bukan lagi foto model-model papan atas yang selalu dielu-elukan Prilly. Melainkan menjadi foto Ali yang sedang tertawa.

"Manis banget sih lo," gumam Prilly kecil lalu mematikan handphonenya.

===

"Dari kemarin kamu senyum mulu, lho. Gak pegel? Bahkan semalam pas Ayah ke kamar kamu, kamu tidur sambil megang handphone. Terus, kamu senyum. Aneh banget anak Ayah."

Hari ini hari Sabtu. Tepat sehari semenjak Prilly bertemu Ali.

"Prilly kayaknya lagi fall in love, deh," ucap Prilly. Senyum tak pernah lepas dari wajahnya.

"Kenapa? Gara-gara Andi gebetan kamu? Ayah mah tau kamu fall in love sama dia."

"Fall in love dalam arti cinta itu, 'kan. Kalo yang ini beda, Yah. Prilly jatuh cinta sama pesona artis idola Prilly. Prilly jadi fans dia, nih, kayaknya."

"Siapapun idola kamu, kalo baik Ayah juga suka. Tapi kalo idola kamu buruk, suka ke club, minum, gonta-ganti cewe, mending cari idola lain sana!"

"Ih, Ayah. Ayah ngomong begitu seakan-akan Prilly baru suka sama orang gitu. Bukan ngefans. Prilly gak lagi nyari pacar, Yah."

Rizal hanya terkekeh pelan.

"Kita makan diluar, yuk? Udah lama kita gak makan di luar," ajak Rizal.

"Boleh. Tapi Prilly mau mandi dulu, ya. Lengket banget, nih," pamit Prilly pada Rizal yang membalas perkatannya dengan sebuah anggukan kecil.

"Lihat betapa manisnya anak kita sekarang, Ly. Kamu pasti bahagia di atas sana. Ya, 'kan?" gumam Rizal.

===

Rizal dan Prilly membelah ramainya Mall malam minggu seperti ini. Di saat remaja lain memilih untuk pergi bersama kekasihnya, Prilly lebih suka pergi bersama Ayahnya.

"Mau makan dimana?" tanya Rizal.

Prilly mengangkat kedua bahunya. "Terserah. Tapi abis makan temenin aku ke Colette Lola, ya. Mau beli kue buat ngemil di rumah."

"Ngemil mulu. Pantes pipi jatoh begitu," ucap Rizal.

Prilly mengerucutkan bibirnya. Ia tau berat badannya membludak belakangan ini. Setiap ia mau diet, semakin besar juga rasa laparnya.

"Di situ kok rame banget, ya? Ada apaan?" tanya Rizal, membuat Prilly ikut menoleh ke keramaian.

"Liat yuk," ajak Prilly. Ia menarik lengan Ayahnya agar mendekat ke keramaian yang berada di dekat mereka.

"Ayah tunggu sini aja. Biar Prilly yang nyelip-nyelip. Ayah duduk di lantai aja kalo pegel. Oke?"

"Masa Ayah disuruh duduk di lantai Mall, sih? Malu-maluin. Udah sana cepet," suruh Rizal.

Prilly mengangguk mantap dan mulai nyelip ke dalam keramaian. Dan alangkah terkejutnya ketika ia melihat di tengah-tengah keramaian itu terdapat seorang Aliando.

Diulang, Aliando.

=== Just a Fan ===



Just a FanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang