New Year's Eve

9.4K 635 63
                                    

Harry menengok ke arah jalanan yang padat di belakangnya. Secara tidak sadar dia memperbaiki posisi kacamata hitam besarnya yang menggelikan dan menurunkan topi baseball yang ia kenakan. Menurutnya pribadi, topi baseball yang dia pakai saat ini sungguh tidak cocok dengan pakaiannya namun ini hanya untuk berjaga-jaga. Belum sampai dua menit dia berdiri disana, dia sudah merasa takut jika akan ada seseorang yang mengenalinya. Dia merapatkan jaket tebalnya seraya menyapukan pandangannya ke sepanjang jalan sekali lagi untuk memastikan mobil yang akan menjemputnya sudah tiba. Dia tidak bisa menahan senyuman di bibirnya ketika pandangannya menangkap sebuah mobil hitam yang datang.

Dia berjalan secepat yang dia bisa ke arah mobil itu. Dia membuka pintu kursi penumpang yang ada di depan dan hendak masuk ke dalam ketika si pengendaranya mencoba untuk menjangkau pintu itu dan menutupnya lagi.

"Tidak, tidak. Kau duduk di belakang." Instruksinya. Suara pria itu tidak familiar di telinga Harry. Untuk sejenak dia mengedip kebingungan, tetapi tetap mengikuti perintahnya, tahu kalau setiap detik yang dia habiskan di jalan hanya akan memperbesar resiko bagi orang lain untuk mengetahui bahwa dia adalah Harry Styles.

Dia duduk di kursi belakang dan menutup pintunya. "Jadi, kau pasti Harry Styles." Orang yang berada di balik kemudi berkata sesaat setelah Harry melepas topi baseballnya dan menjalankan tangannya di rambutnya.

"Ya, ya aku orangnya." Dia mendongak untuk melihat orang yang mengajaknya berbicara. Dia tingggi, kekar dan bahkan tampan.

"Senang akhirnya bisa bertemu denganmu. Aku Brody Jenner." Ucap pria itu, membentangkan tangannya untuk menjabat Harry.

Harry hampir saja tersedak oleh ludahnya sendiri saat dia menjangkau tangan itu dan menjabatnya. "Senang bertemu denganmu juga."

"Well, kurasa kita harus pergi sekarang. Ini perjalanan yang panjang dan kita harus membawamu kesana tepat waktu, kau tahu, sebelum kembang apinya berakhir. Aku ingin adik kesayanganku bahagia." Ujarnya seraya memasukkan kunci mobil ke kontaknya dan menyalakan mesinnya. "Dan hey, mungkin kau ingin berbaring saja di kursimu. Kau memiliki kepala yang begitu mudah untuk dikenali. Aku tidak ingin ada rumor bahwa aku sedang berkencan denganmu di tabloid besok." Nasihatnya.

"Tentu." Harry menjawab seraya memposisikan dirinya dengan berbaring di kursi belakang. 'Ini akan menjadi perjalan panjang yang paling tidak nyaman', dia mengucapkan itu pada dirinya sendiri, memikirkan soal kakinya yang berada dalam posisi yang tidak mengenakkan dan tentunya dia berada satu mobil dengan Brody.

"Khloe, kurasa, dia sudah mengepak beberapa barang dan semuanya ada di belakang." Brody akhirnya berkata setelah mereka mengemudi beberapa menit lamanya.

"Umm, terima kasih." Jawabnya dan dia melihat langit melalui jendela.

"Apa kau berterima kasih padaku?" Brody bertanya dengan sedikit nada humor dalam suaranya.

"Juga pada Khloe. Ya, aku berterima kasih."

"Oh, jangan berterima kasih padaku. Aku dipaksa oleh Khloe dan Kylie. Para wanita itu bisa menjadi sangat persuasif ketika mereka mau." Brody melayangkannya sebuah lirikan cepat. Dia tersenyum dan sedikit tertawa pada Harry. Bocah itu mungkin sudah buang air besar di celananya sendiri sekarang. "Kurasa ini waktu yang tepat untuk membuat ini cukup jelas bagimu, well, Khloe berpikir kalau ini waktu yang tepat. Well, aku tidak mengatakan apapun tentang kau dan Kendall. Dia khawatir soal itu, mendatangi tempatku dan memintaku secara pribadi. Tetapi aku tidak mengatakan apapun, itu semua dibuat-buat. Bukan berarti aku akan mengatakan hal yang berbeda, maksudku aku sudah memikirkan soal ini. Aku mungkin akan mengatakan sesuatu yang hampir sama dengan itu." Brody masih berpikir jika Harry tidak layak mendapatkan adiknya, sesuatu yang kerap kali dilakukan oleh seorang kakak terhadap adiknya yang baru menjalin hubungan selama beberapa bulan.

Hendall Imagines (Indonesian Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang