Part 1

17.9K 583 3
                                    


"nih nak, bekal mu" ucap ibu mengasih bekal kepada anak gadis nya.

"makasih ya buk, doain aku diterima di kantor" senyum anak gadis itu manis.

anak gadis itu adalah Aprillya Gladiska.

aprillya yg biasa dipanggil prilly itu pun menerima bekal dengan kotak doraemon nya.

"iya pasti ibu doain dong! kamu kan anak ibu! " jawab ibunya mengelus kepala prilly lembut.

"prilly pergi dulu y buk!" ucap prilly semangat, dia memang anak yg ceria.

" prilly! " panggil ibu saat prilly ingin keluar.

"kenapa bu?"

"kamu yakin kan ingin bekerja? kamu baru saja lulus.. ibu juga tahu mimpi kamu bukan bekerja seperti ini. kamu g perlu bantuin bapak dan ibu buat mendapatkan hasil prilly.. dirimu adalah dirimu. mungkin kalo untuk sekolah ke luar negeri, bapak dan ibu tak sanggup membayar mu tapi kamu tak perlu cari nafkah, itu adalah kerjaan bapak dan ibu" ucap ibu.

"ya ampun bu.. aku g nolak kok... lagian aku seneng bantuin kalian. prilly tau kita miskin dan g punya banyak uang. prilly juga tau kok, kerjaan bapak itu g sanggup buat bayarin kita.. prilly pingin bapak dan ibu bahagia, prilly sedih setiap hari cuman makan nasi sama ikan dan sambel. sekali sekali prilly ingin membawa bapak dan ibu ke restoran mahal.." jawab prilly memeluk ibunya.

"y udah prilly pergi y, takut telat, ini kan masih lamaran kalo telat kan gawat" senyum prilly.

setelah prilly keluar rumah,

"uhuuk.. uhukk ohookk" ibu batuk beberapa kali. batuk itu seperti batuk yg tertahan cukup lama.

di luar rumah..

"bu, prilly juga tahu ibu sakit... itu adalah salah satu alasan terbesar kenapa prilly mau kerja dan cari uang" gumam prilly yg sedikit mendengar suara batuk dari dalam.


dan disini lah prilly setelah naik angkot dan ke beberapa stasiun bus, jauh memang.
prilly berdiri di depan sebuah gedung tinggi yg terbuat dari kaca.

"wah... hebat. tinggi bangett" ucap prilly kagum, memang sekarang dia sedang berada di kota, ini pertama kalinya dia keluar dari kampung.

bukk

prilly ditabrak beberapa pegawai yg sedang terburu buru.. banyak sekali pegawai yg berlarian mengincar lift. aneh nya semua pegawai pergi ke lift bagian kanan.

beberapa pegawai perempuan menatap prilly aneh dan sinis karna prilly berdiri di tengah sambil melihat lihat sekeliling gedung, terkesan seperti orang kampungan.

prilly mulai berjalan lambat. lalu,

brukkk..

hantaman kuat itu membuat prilly linglung dan terpleset jatuh.

"hei! kenapa lambat sekali ?! " teriak seorang pria dengan suara berat itu yg tak salah lagi adalah orang yg menabrak prilly.

prilly bangkit dan menepuk rok nya yg kotor.

"eh! seenaknya saja kamu! orang yg salah kamu!" jawab prilly menatap orang yg menabraknya.

sentak mata coklat itu bertemu dengan mata hitam milik pria itu. mereka sama sama terkejut dan sedikit menjauhkan jarak.

"ya tuhan ganteng sekali.. mirip orang arab, gagah lagi. huh! mana mau dia dengan cewek kampungan seperti ku.." batin prilly.

"dasar, g lihat apa? yg berdiri di jalan saya itu anda! malah nyolot lagi!!" ucap kasar pria itu membuat prilly sadar.

"ihh!" kesal prilly. dia ingin mengomel panjang lebar, tapi malah sudah ditinggalkan oleh pria itu ke lift.

"ganteng ganteng jutek! amit amit deh! karyawan mana sih tu? gimana bisa kerja di perusahaan ternama gini..?" gumam prilly.


setelah kejadian menyebalkan tersebut, prilly pun kembali gembira, pasalnya lamaran kerjanya di terima. besok dia akan mulai bekerja dan akan bertemu boss nya.

entah nasib yg kurang beruntung prilly lagi lagi bertemu dengan pria tadi pagi yg sempat membuatnya kesal. dan lagi lagi mereka bertabrakan.

pria dengan suit hitam dan dasi biru itu menatap prilly sinis. di samping nya ada seorang pria yg membawa beberapa berkas.

"haduhh! elo lagi elo lagi!!" kini pria itu ngomong dengan gue-elo.


"kok kamu sih yg kesal!?! jelas jelas yg kena tabrak aku! "jawab prilly yg kurang familiar dengan bahasa kota gue-elo.

"anak kampung mana sih?? miskin?, ngemis? lo lagi modus y cari uang? mau berapa hah?! " tanya pria itu santai mulai membuka dompet nya.

plakk!

tamparan itu mendarat tepat di pipi pria itu. semua karyawan melotot. orang yg berdiri di samping nya juga ikut terkejut dan sedikit melompat.

"heh denger ya! aku mungkin memang orang kampung dan miskin. tapi aku g minta uang dari kamu! " prilly pun pergi dari kantor itu tanpa memperduli kan ucapan ucapan para karyawan yg membencinya.

" siapa sihh? berani banget"

"iya, gatau diri!"

"ihh anak kaya gitu cocok nya di asingkan ke pulau yg g ada disiapa siapanya!"






BOSS, CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang