Kedai Surabi

4.4K 252 4
                                    


Terlihat para pelayan itu sedang membereskan meja pelanggannya yang baru saja pergi, di sisi lain pelayan juga sedang menjamu konsumen yang ingin memesan.
"Selamat Siang dan selamat datang kembali Mas Niko. Mau nyari bapak juga ya Mas? " Ucap salah seorang pelayan cowok yang tertera nametagnya di saku, Assistant Manager.

" Siang Mas Wid, Oh, Enggak. Saya hanya ingin mengantar teman-teman yang ingin main kesini. Hm, kira-kira meja yang biasa kosong nggak?" Tanya Niko seperti tak canggung lagi.

"Oh, ada Mas, ayo saya anterin."

"Ah, gak usah, Mas Wid lanjutin kerjanya aja. Biar nanti saya sama yang lain. Makasih Mas, saya duluan" Ucap Niko sangat hangat.

"Nah, ini dia, kedai gue. Selamat datang, Silahkan duduk. Tapi ya, memang gak terlalu mewah sih" Ucap Niko sambil senyum kepada semuanya.

"Ah, Nik, begini aja udah keren kok." Akhirnya Prilly bersuara setelah melihat dekorasi kedai yang unik dengan bau aroma strawberry. Prilly sangat menyukainya.

"Iya Nik, keren loh." Ali pun mau tak mau ikut memuji juga sambil melirik Prilly. Ya, memang Ali harus mengakui bahwa Niko keren untuk bisa membangun kedai yang sudah dalam batas wow menurutnya.

"Makasih Semua, btw, langsung pesen aja ya. Mba..." Niko mengangkat tangannya memanggil salah seorang pelayannya.

"Iya, Mas Niko, mau pesen apa?"

"Kalian mau pesen apa? Disini favorite menunya itu, Surabi dengan varian Cake Strawberry, Blueberry Cheese, dan Moccacino Granule. Tapi kalo mau yang lain juga gapapa. Kalo saya seperti biasa, Tiramisu cheese ya"

"Kalo gue, Cake strawberry ya," Jelas Prilly dengan cepat tanpa mikir panjang.

"Nah, Nah.. Kalo aku Bluebberry ya, Mba. Kalo kamu apa sayang? Sama aja kayak aku ya? Ya? Ya?" Sinta memesan dan memaksa Ali untuk memesan dengan varian yang sama. Alipun bingung dan akhirnya, dengan berat, ia menggangguk IYA.

"Minumnya?" Tanya pelayan itu setelah menulis pesanan untuk dessert.

"Ohiya Minumnya apa? Tanya Niko mengulang.
"Samain aja Nik, sama lo" Prilly membalasnya cepat.

"Tap..Tapi kak Prill? Aku kan coba mau yang lain" Sinta memang penasaran orangnya. Prilly sampai engah sendiri dan melirik Ali.
"Yaudah, Sinta apa?"

"Aku Jelly flash orange ya. Kamu apa, Li?"

"Sama kayak Niko aja." Ali membalasnya tanpa melirik Sinta yang ada di depannya.

***
Tak lama, makanan pun datang, dan mereka mencoba mencicipinya.

"Hmmm, enak kak Nik, resepnya apa nih?" Tanya Sinta yang selalu penasaran.

"Rahasia dong, Sin." Jelas Niko. "Gimana Prill, enak?" Tanya Niko melirik Prilly yang sedang lahap mencicipi.

"Enak banget Nik. Taste is awesome!" Tegas Prilly.

Ali pun hanya melirik Prilly,yang sedang asik makan. Rasanya senang kalau Ali melihat Prilly makan lahap seperti itu. Pipinya jadi tambah chubby! Gemes banget sih Prill! Batin Ali.

"Kak Nik, oiya btw, ini semua kak Nik yang design? Keren tau sumpah kak, interior tuh tradisional banget." Sinta yang masih terkagum dengan design kedai tersebut.

"Iya, aku kan mengusung tema Traditional culture untuk design inter sama externya. Walaupun, makanannya gak, tapi kita gak boleh menghilangkan ciri khas Indonesia, Sin"

"wow, Salut banget!!! Yang aku heranin, Kak Nik udah ganteng, baik, jago design, udah punya bisnis sendiri. Kenapa, gak langsung cari pasangan kak?" Tanya Sinta yang membuat semuanya melihat dirinya.

Future PartnerWhere stories live. Discover now