perjalanan Putri Lili dan Ksatria Durjana

1.1K 2 0
                                    

Saat pertempuran mempertemukan Durjana dan Putri Lili.

Setelah menghabisi seluruh pasukan dari negeri mimpi, Durjana hanya butuh hitungan detik untuk menjatuhkan pion terakhir, putri Lili. Wajahnya bagaikan malaikat, tanpa dosa, begitu lembut namun sayang dia harus mati ditangannya. Durjana punya prinsip jangan pernah menyisakan musuh, karena dendam seorang musuh yang tersisa dapat membuat sebuah rencana sempurna jadi hancur berantakan.

Pertempuran ini sudah berlangsung seminggu lamanya, Durjana hanya ingin mengakhirinya hari ini, dengan dua langkah tebasan putri kecil itu bisa segera menemani sang ayahanda di dunia baka.

Durjana mencabut pedang dan menghunuskan kehadapan putri Lili yang dengan tajam manatap Durjana. Putri Lili menggenggam pedang pusaka dengan kedua tangannya seolah itu adalah nyawa terakhirnya. Durjana menatap putri Lili dengan pandangan meremehkan ... tidak akan mungkin wanita munggil di hadapannya akan menang melawan dirinya yang seorang kesatria dari negeri malam. Terbersit rasa kagum akan keberanian putri Lili yang mampu menantang seorang kesatria seperti dirinya ini. Kebanyakan putri akan berusaha lari menjauh bila Durjana berjalan melintas dengan menyandang pedang yang telah banyak mencabut nyawa itu.

Hening ... saat kedua rival ini bersiap untuk mempertaruhkan nyawa mereka ....

Putri Lili mengangkat pedang dan mengambil kuda-kuda untuk menyerang Durjana ...

Lengking teriakan putri Lili menggema dan ia pun berlari dengan pedang terhunus ke arah Durjana ... sekuat tenaga dia berlari dan berteriak ... seolah dia mencari kekuatan dalam gema suaranya sendiri.

KLANG ... kedua pedang beradu ... dengan mudahnya Durjana menahan seranganan putri Lili.

Keringat mengucur dengan derasnya membasahi wajah mungil sang putri.

KLANG ... KLANG ... pedang itu kembali beradu ...

Dengan sisa tenaga yang ia miliki, putri Lili mengayunkan pedangnya ke wajah Durjana ...dan ...

SLASH ... darah pun menetes dari pelipis sebelah kiri Durjana ...

Terkejut ... Durjana pun sempat tertegun menatap tubuh mungil yang bersandar pada pedang yang kini menghunus ke tanah ... Dia ... wanita itu ... tidak seperti perkiraanku ... dalam diri wanita itu ternyata ada bara semangat yang tidak bisa dikalahkan oleh siapa pun ... termasuk dirinya ... seorang kesatria pengelana yang sudah mencabut nyawa ratusan jiwa.

Durjana pun tertunduk ... lemas ... lalu berpaling meninggalkan putri Lili yang perlahan terjatuh dari sandaran pedangnya ... sunyi ...

Entah apa yang mendorong Durjana untuk melangkah pergi meninggalkan arena pertempuran itu ... dia seperti mahluk yang kehilangan arah ... dengan pandangan yang hampa Durjana terus berjalan ....dan terus ...

Durjana adalah namaku ...

Berkelana menyebarkan kekelaman jiwa ...

Dengan menyandang pedang aku menjelajahi dunia

Tak ada yang pernah bisa mengalahkan aku .... sampai dia datang menantangku

Dia adalah sosok mungil yang menyimpan kekuatan lebih dari seribu prajurit terbaik ku

Dia mempunyai sorot mata setajam sangkur ...

Dia mempunyai keberanian layaknya singa betina ...

Dia mempunyai kekerasan hati setebal tembok Cina ...

Dia yang membuatku bertekuk lutut ... menyerah ... kalah ...

Wahai Durjana ... kemana larinya kekuatan yang kau banggakan

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 10, 2009 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

perjalanan Putri Lili dan Ksatria DurjanaWhere stories live. Discover now