[4]

4.5K 401 0
                                    

'Inikan gelang yang gue buat untuk si ale? Duh... Plis jangan bilang lo ale.. Gue engga kuuattt' batin (namakamu)

"(Nam..)?(nam..)?" tanya iqbaal melambaikan tangannya ke arah (namakamu).

"Hah? Eeh.. Iya." jawab (namakamu) kaget.

'Pliis ini bukan Ale! Kalau ini Ale? Bunuh hayati bang! Perasaan dulu engga mau terulang pliss' batin (namakamu) lagi.

"(Nam..) gimana udah inget?" tanya iqbaal, sontak (namakamu) menatap iqbaal dengan tatapan.. Argh... Penuh Arti.

'(Nam..) pliss... Lo ingett gue... Plis (nam..)' batin iqbaal

"Ee..loo... Aleale kuyuk kan? Saa..saahabat gue waktu di ba..bandung?" tanya (namakamu) gugup. Tentu saja gugup, (namakamu) sangat degdegan._.

"Yesshh!! You right (nam..) Akhirnya! Gue kira lo ga inget gue." jawab Iqbaal sontak karena mendengar omongan (namakamu).

*flashback

"Alee...alee... Kata mama, (namakamu) mau pindah ke singapur, jauh banget."

"Serius (nam..)? Yah, kalau (namakamu) pergi kawan main ale engga ada dong? Trus? Ale main sama siapa? Masa iya sama teteh? Jangan pergi dong (nam..)

"Yah, (namakamu) minta maaf ya, kali ini (namakamu) harus pergi sama mama dan papa. Jangan sedih dong le.. (Namakamu) pasti main ke indonesia kok.."

"Yah... (Namakamu)... Jangan pergi dong.. Hikss.. hiks.."

"Eum.. Jangan nangis dong baal... Ohiya baal, ini buat kamu. (namakamu) yang buat sendiri loh. Dijaga baik baik ya lee... Jangan lupain (namakamu) ya ale kuy.."

"Iya (nam..) ale ga bakal pernah ngelupain (namakamu), (namakamu) jangan lupain ale ya (nam..)kuyuk... Ale sayang sama (namakamu) *berpelukan

"Hiks..hiks.. Iya le.. (Namakamu) ga bakal lupa sama ale. (Namakamu) sayang sama ale juga kok.." *melepaskanpelukan

"Yaudah ale, (namakamu) pergi dulu ya.. (Namakamu) titip salam sama bunda, ayah, teteh ya.."

"Iyaa.. Bakal ale sampaikan. Ale juga titip salam sam tante, om, kak ira, sama vina ya.. Kamu hati hatii..."

"Makasih ale.. Good bye..see you later, will miss you"

"Yeah (nam..) see you later. Miss you too"

Note: Disini bukan sayang pacaran, tetapi sayang seperti sahabat sendiri.

*flashback off

"Hahahha... Lo bisa aja. Engga akan lah le. Malahan gue kira lo yang lupa sama gue" (namakamu) tertunduk, Iqbaal pun mengangkat kepala (namakamu) agar sejajar.

"Hey... Kenapa (nam..)? Yakali gue lupa sam kuyuk kesayangan gue." jawab Iqbaal tersenyum lebar.

'Lee.. Jangan kasih harapan ini lagiiiii!!! Gue udah cukup tersiksa!' batin (namakamu) degdegan

"Apaapaan deh lo? Kuyuk kesayangan. Lebay tau engga!" (namakamu) tertunduk lagi, karena dia merasakan...

Blushing!

"Yaelah.. Gapapa kalii. Lo kan kuyuk kesayangan gue. Jangan blushing kaliii" Iqbaal tertawa, (namakamu) memukul lengan Iqbaal keras, namun Iqbaal hanya terkekeh.

"Lo kenapa engga ngabarin kalau lo ke indo? Jahat mah lo!" Tanya Iqbaal. (Namakamu) hanya menatap Iqbaal datar.

"Yakali ngabar lo! Ngabarin pake apaan? Lo engga bilang kalau lo juga ke jakarta. Dan, gue baru tau kalau lo kenal juga sama salsha." (namakamu) berbalik badan. Iqbaal pun berbalik ke arah (namakamu) dan menatapnya..

Sahabat kecilku, Malaikat hatiku [CJR Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang