2

3.4K 208 2
                                    

Seusai mencari sepatu, Bella mengajak abangnya ke gramedia awalnya Aldi tidak mau karena dia malas untuk melihat buku katanya tapi dari dalam hatinya berkata lain. Ntar yang bayar gue lagi.

Setelah mendapat novel keluaran terbaru Aldi dan Bella berjalan kekasir.

"Lo udah tau duit lo gak cukup jangan beli dong, dek." kata Aldi saat Bella berkata bahwa uangnya tidak cukup untuk membayar dua novel.

"Punya abang itu harus dimanfaatin dengan baik. Jadi mana uangnya"

Aldi mengambil dua lembar seratus ribu dan diberikannya pada adik tercintanya itu.

"Nyesel kan gue ngajakin nih anak." gumam Aldi tapi tetap didengar Bella.

Setelah membayar novel yang dibeli Bella mereka memutuskan untuk ke restoran yang ada di mall daerah Jakarta.

"Aldi woy!"

Aldi dan Bella mendengar ada seseorang yang meneriakki nama Aldi. Saat mata Aldi mencari siapa yang memanggilnya ia melihat salah satu sahabat nya, Teguh dan Deon.

Segera saja Aldi membawa Bella kemeja tempat dimana sahabatnya berada.

"Dari mana lo?" tanya Teguh sahabat dari SMP nya.

"Nemenin dia nyari buku."

Teguh dan Deon menoleh kearah Bella yang tersenyum.

"Dia adek lo bukan? Yang dulu sering ngambil makanan gue?" tanya Teguh lagi menatap Bella lama.

"Yoi." kata Aldi sambil membaca menu.

"Gila! Cantik banget. Dulu aja jelek sumpah. Berubah banget lo Bel." ucapan Teguh membuat Bella cemberut tak terima.

"Emang nih orang siapa sih bang, kok sok kenal banget."

"Yaampun lo lupa sama gue?! Teguh woy yang dulu lo sering ngambil makanan gue. Inget kagak?"

Kening Bella berkerut menatap Teguh dia mencoba mengingat momen tentang dia dan Teguh.

"Oh inget. Haha gila makin besar aja badan lo bang. Haha"

Setelah itu mereka-teguh dan bella-berbicara tanpa peduli dengan Aldi dan Deon yang jengah.

Deon tidak kenal dengan Bella maka ia hanya diam. Deon berteman dengan Aldi dan Teguh semenjak SMA kelas sebelas.

"Udahan kali dek ngomongnya. Tuh makanan lo sampe dingin ntar." Aldi menyela diantara pembicaraan nya dengan Teguh.

"Yaudah makan aja dulu. Ntar deh gue kita lanjutin."

"Oh iya lo ngapain kemall sama Deon? Jangan-jangan....." Aldi menatap curiga pada dua sahabatnya.

"Sembarangan!"

"Sembarangan!"

Serentak Deon dan Teguh menyahut.

"Sori gue ada gebetan ini. Deon juga udah punya pacar." kata Teguh membuat Bella tersedak.

"Minum Bell." kata Aldi seraya memberikan jus stroberrynya.

"Trus kalo gue gaada pacar lo mau dong deketin gue?! Ih gue normal Guh ntar kena tabok pacar gue lagi!"

Aldi, Bella dan Teguh memandang Deon dengan aneh. Teguh langsung saja menoyor kepala Deon dengan nafsu.

"Sakit bego!" kata Deon sambil mengelus kepalanya.

"Lo sih ngomongnya ngelantur!"

-

Sesampainya dirumah Aldi dan Bella langsung masuk kedalam kamar masing-masing. Suara sahut-sahutan yang tak mau mengalah membuat Bella tidak bisa tidur. Ia benci keadaan rumah yang seperti ini. Mama Papa nya selalu saja ribut dari masalah kecil hingga besar selalu mereka ributkan.

Itu juga alasan kenapa Shila tak ingin pulang kerumah dan memilih tinggal di apartemen miliknya.

Bagi Bella tidak ada kebahagiaan yang ia rasakan. Tawa dan senyum selama ini hanyalah bumbu penambah rasa untuk menghilangan rasa yang tak enak pada hidupnya.

Bella bahkan iri dengan sahabatnya, Deni yang memiliki keluarga yang harmonis penuh tawa dan bahagia. Jika bersama bunda Nora ia merasa mempunyai ibu sesungguhnya.

Seringkali ia berangan-angan memiliki keluarga yang penuh kasih sayang tapi itu semua hanya mimpi sementara nya.

-

Hai ini chap 2.

Vote..?

Famous BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang