part two

55.1K 2.6K 19
                                    


Nico menggenggam tangan mungil Fefe.
Fefe yang sedang melumat lolipop sangat senang tangan-nya digenggam oleh handsome uncle.

Mommy-nya pernah berkata,bahwa tangan Nico Uncle sungguh nyaman.

Fefe memang pernah mendengar cerita tentang Nico uncle. Namun dia sama sekali belum pernah melihat seperti apa Nico Uncle itu.

Kini dia sudah membuktikan bahwa genggaman tangan Nico Uncle sungguh nyaman seperti apa yang dikatakan mommy-nya.

"Aura aunty,Acel Uncle tadi Fefe makan bersama Nico uncle. Aku sangat bahagia,dan ini lolipop kesukaan aku Nico Uncle membelikkannya."
Aura teriri mendengar itu. Lalu didekatinya Fefe dan didudukan dipangkuan Aura.

"Fefe nyaman bersama Nico uncle?" Tanya Aura perlahan.
Dan kini semua yang ada disana menanti jawaban dari Fefe.

Sesekali mamah Nico mengusap air mata yang selalu mendesak keluar. Ia sangat menyesal telah mengusir wanita yang disayangi anaknya begitu saja.

"Fefe,suka bersama Nico Uncle?" Kini Marcel yang bertanya.

Nico menatap Fefe dengan tatapan berharap agar Fefe dapat tinggal bersamanya.

"Iya,Fefe senang dan nyaman bersama Nico Uncle." Suara imut Fefe membuat semuanya menatap Fefe gemas.

"Mau tinggal bersama Nico Uncle?" Tanya Nico pada Fefe.
Fefe nengangguk perlahan.

Nico menggendong tinggi tinggi Fefe. Membuat Fefe tertawa cekikikan.

'Seperti ayah dan anak yang sudah mengenal lama. Aku tunggu kau berubah,nak.' Batin papa Nico.

Semua tertawa bahagia.

Kini Nico telah tiba di apartemennya yang mewah.
Sebenarnya apartement ini tidak pantas digunakan ayah dan anak. Kesan maskulin sangat mendominasi,designnya sangat seperti design apartemen untuk lelaki bujang yang suka one night stand.

Namun itu tetap benar ada-nya. Karena sebelum mengetahui keberadaan Ferina dia selalu menghabiskan malamnya dengan bergonta ganti pasangan.

Dari yang model Indonesia hingga model salah satu brand pakaian dalam.

Menurut Fefe apartement ini sangat nenyeramkan.
Temboknya berwarna gelap tidak seperti rumah mommy-nya yang selalu bertembok warna cerah.

Fefe mengekori Nico yang berjalan menuju sebuah kamar.

Ketika lampu dinyalakan "nah,ini kamar Fefe. Kamar Uncle ada disebelah itu." Nico menunjuk sebuah kamar berpintu warna hitam yang berbeda dangan kamar-nya.

Fefe menatap kamar-nya yang berwarna cream ini. Fefe rasa kamar ini terlalu luas untuk dirinya.
Fefe membuka mulutnya sambil berkeliling kamar baru-nya.

Kamar yang indah dan dia suka kamarnya. Walaupun tidak ada sticker hello kitty dan temboknya tidak berwarnya pink.

"Disini ada bibi,jika Fefe membutuhkan apapun Fefe bisa minta dengan bibi. Mungkin bibi sedang tidur di kamar belakang. Nanti barang barang Fefe,uncle akan menyuruh orang untuk membawa-nya kemari. Fefe mengerti?." Tanya Nico. Fefe mengangguk tanda mengerti.

Ini memang sudah pukul 10.00pm. Sebenarnya Fefe sudah sangat mengantuk.

Fefe telah memakai baju tidur berwarna biru bergambar hello kitty. Tokoh kartun kesukaannya.

Dia sendiri dikamar ini. Nico uncle telah pergi ke kamarnya.

Dia menaiki tempat tidur ukuran queen size barunya. Dia memasang selimut lalu perlahan memejamkan matanya. Dia rindu mommy-nya yang akan memeluknya ketika tidur. Air matanya sedikit jatuh.

Handsome DaddyOù les histoires vivent. Découvrez maintenant