Bab 2

11K 427 30
                                    

Pagi-pagi sekali YooHyun sudah bangun dan memilih untuk turun ke bawah dan menemukan Ahra tengah menyiapkan jamuan untuk sarapan, di bantu oleh seorang wanita setengah baya yang menggunakan baju serba putih dan carmek berwarna biru muda yang kalem. Ia tersenyum kecil menyapa wanita yang ia kenal sebagai kaka perempuan KyuHyun, wanita itu sangat cantik dengan tubuh mungil dan rambut sebahunya. Tapi sungguh, YooHyun masih terlalu asing dengan semua ini.

"Adik ipar, kau sudah bangun." sapa Ahra dengan senyuman terbaiknya.

"Euhm..kau memasak semua ini, Eeonnie?"

Ahra mengangguk cepat. "Tentu saja, tapi Ahjjuma juga membantuku menyiapkan ini." jawabnya.

"Ahjjuma?" kening YooHyun berkerut samar.

"Ah, kau pasti lupa yah. Wanita ini adalah Jung JinYu, dia pembantu rumah tangga yang sudah bekerja selama 15 tahun di rumah ini. KyuHyun bahkan menganggap Ahjjuma sebagai Eeomma-nya sendiri.."

Wanita setengah baya itu tersenyum simpul, lalu membungkuk hormat pada YooHyun. Sejujurnya ia agak tidak terbiasa dengan semua ini, sejak kecil YooHyun hanya tinggal di sebuah rumah kecil dengan banyak kekurangan. Ia bahkan harus menghentikan mimpinya untuk masuk kuliah, dan lebih memilih mencari pekerjaan untuk membantu keuangan keluarga. Ayah dan ibu nya hanya memiliki sebuah toko roti kecil di daerah Myungdong, dan terkadang ayah YooHyun harus bekerja sebagai pengantar Pizza di salah satu rumah makan setiap hari sabtu dan minggu. Ia cukup beruntung karena di anugerahi wajah yang cantik dan tubuh tinggi yang langsing, membuatnya langsung di rekrut untuk menjadi Trainee dancer di semua Management besar seperti CKH E..Dan sekarang dengan secara tiba-tiba ia tinggal di rumah mewah, di perlakukan dengan sangat baik, dan memiliki suami yang sangat tampan, juga seorang CEO di Management yang tempatinya. Jika di pikir-pikir ia cukup beruntung dengan semua ini, bahkan uang yang di beri oleh KyuHyun kemarin masih tersisah banyak di dompetnya yang selalu tipis sejak beberapa waktu lalu.

"Duduklah, anak nakal itu belum bangun juga?" Ahra kembali bersuara dan langsung di sambut tatapan aneh oleh YooHyun. "Maksudku, KyuHyun.. Suamimu," lanjut Ahra menjelaskan.

YooHyun duduk di salah satu kursi yang berhadapan dengan Ahra, kemudian tersenyum tipis. "Sepertinya belum, tadi saat aku turun dia masih tertidur." Jawab YooHyun apa adanya.

"Selamat pagi sayang." Suara KyuHyun tiba-tiba menggema indah di ruang makan itu yang membuat YooHyun sontak menatap ke arahnya. Pria itu sudah sangat rapih dengan jas hitam dan dasi berwarna biru tua yang nampaknya sangat mahal, bahkan dari jarak yang cukup jauh YooHyun bisa merasakan aroma pafrum maskulin KyuHyun yang selalu ia hirup akhir-akhir ini.

"Tega sekali kau membiarkan suamimu terbangun seorang diri." Oceh KyuHyun yang kini sudah memposisikan duduk di samping YooHyun, setelah sebelumya ia sempat mencium kening gadis itu sekilas.

"Maaf. Tidurmu nyenyak sekali, aku tidak berani membangunkanmu."

"Tentu saja, karena aku tertidur sambil memeluk tubuh istriku."

KyuHyun tersenyum renyah membuat YooHyun merasa sedikit malu, belum lagi tatapan Ahra yang seperti sedang menertawakannya. Walaupun begitu, bagi YooHyun KyuHyun tetaplah orang asing yang mendadak bisa menelanjanginya sesuka hati karena status pernikahan. Meskipun KyuHyun selalu berusaha menghilangkan batas di antara mereka dan selalu berusaha menunjukan perhatiannya, YooHyun tetap belum memungkiri bahwa KyuHyun masih terlihat asing di matanya.

"Noona, kau yang memasak semua ini?" tanya KyuHyun kemudian yang membuat kaka perempuannya itu tersenyum bangga. "Tentu saja aku yang memasaknya."

"Kau tidak menaru apa-apa kan di makanan ini? aku tau kau sangat ingin membunuhku karena aku lebih dulu menikah dan dirimu masih menjomblo sampai sekarang.."

At CloseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang