Our Joint Business - part 6

5.4K 117 0
                                    

       Huaahhh!! Bosannya setelah beberapa hari sebagian besar waktuku kuhabiskan di kantor. Mumpung sekarang hari Minggu aku bermaksud mengajak Siwon Oppa jalan-jalan. Tapi sialnya Eun Jo ngotot pengen ikut. Anak ini!

        “Hoaeemm.. Pagi.” Siwon Oppa baru bangun tidur ternyata. Begitu melihat muka Oppa yang belum cuci muka itu, aku jadi ingat kejadian tadi malam. Mukaku langsung merah waktu mengingatnya. “Mukamu memerah lagi Sang Ah, lucu sekali!”

       “Eh?” Refleks aku memegang pipiku. Benar saja, panas sekali. “Ah, sebaiknya aku bersiap dulu.”

       Begitu tiba waktunya berangkat, aku sudah akan duduk di kursi sopir seperti biasa, aku yang menyetir. Tetapi tangan Siwon malah mencegahku dan menyuruhku duduk di samping bangku sopir. “Biar aku yang nyetir.”

       “He? Tapi apa kau tidak canggung dengan supir di kanan?”

       “Tidak!” Kata Siwon mantap. “Aku pemegang SIM internasional yang siap dengan setir kanan maupun kiri.”

       Fiuh, aku jadi sedikit tenang. Shiro, kau juga pasti senang mendapatkan supir yang jauh lebih baik daripada si pemegang SIM lokal (aku). Eun Jo sudah duduk di kursi belakang ketika Siwon menstarter mesinnya, lagu super junior-bonamana dimana baris pertamanya dinyanyikan oleh Siwon.

       “Lebih baik aku mengganti lagunya. Kau pasti sudah bosan mendengarnya bukan, Oppa?”

       “Wah? Oppa? Kau sudah memanggilnya Oppa sekarang?” Aish, aku lupa kalau Eun Jo juga sedang semobil bersama kami sekarang.

       “YA! HAN EUN JO! Tak bisa kau plester mulutmu itu heh?”

       “Hahahaha..” Siwon Oppa, gigimu putih sekali ya. “Kalian ini lucu sekali. Memangnya kenapa Eun Jo? Bukankah kau juga memanggilku ‘hyung’?”

       Mehrong! (kalo di Indonesia-kan ‘mehrong’ = ‘bwee’ penulisan bunyi melet-melet ngejulurin lidah. Contoh lainnya, kalau di Indonesia penulisan ketawa itu ‘hahaha’ kalau di Korea ‘kekekeke’). Siwon Oppa membelaku. Yeee!!! Aku sudah mau mengganti CD-nya tapi tangan Siwon Oppa mencegahnya.

       “Biar saja. Aku suka mendengar laguku.” Aku juga senang Oppa! Apalagi kau menyanyikan lagu itu juga. Wah, seperti nonton konser didepan mata.

Neon alkkamalkka alkkamalkka neomu yeppeun miinah

Nal michyeotdago malhaedo nan niga jotda miinah

       Sementara aku sedang melamun dan mencubit-cubit pipiku (apakah ini benar-benar nyata? Siwon disampingku dan menyupir untukku), Siwon dan Eun Jo sibuk berbicara tentang game. Tampaknya Siwon oppa hanya tau beberapa dari banyak game yang Eun Jo sebutkan.

       “Kau lebih cocok berbicara dengan Kyuhyun. Dia tahu lebih banyak soal game daripada aku. Kalau kalian bertemu nanti aku kenalkan. Tantang dia main bersamamu, dia pasti akan mau. Kalau kau bisa mengalahkannya, kau bisa masuk three gameketeers yang dibentuk Kyu, Minho, dan Sora (penulis: baca cerita SHINee-ing di lampiran tentang fun facts Sora). Mungkin kalau kau masuk namanya akan berubah menjadi for gameketeers.”

      Suasana kembali hening sementara lagu di mobil berganti menjadi lagu Perfection, super junior M.

Oh! Taewanmi. Nae shimjang jonjaereul

Oh! My Lady Naege ilkkaewooji Woo Wo u O  

      “Diantara semua member suju, kau paling suka siapa Sang Ah?”

       “KAU HYUNG!!!” YA! HAN EUN JO! Mulutmu akan benar-benar kujahit! “Tiap kali melihatmu di TV dia pasti akan berteriak ‘Kyaaaa Siwoooonnnnn’! Bahkan di private... Hmmppphhh..” Aku keburu menutup mulut Eun Jo sebelum dia membeberkan semua yang terjadi di private concert itu. Lagipula mungkin Siwon sudah lupa.

        “Kalian benar-benar lucu. Tidak apa-apa Sang Ah, lihat, mukamu memerah lagi!” Aku melirik kearah spion dan... ah, Siwon oppa benar. Mukaku kembali memerah. “Aku senang kau menyukaiku Sang Ah. Sangat senang malahan.”

        “Oppa~~~~”

        “Hoi Babo! Jangan Ge-er kau! Siwon hyung berkata seperti itu cuma ingin membuatmu senang! Hoi, jangan lumer!!”

***********

       Kami berdua jalan-jalan ke mall. Eun Jo sudah tidak bersama kami lagi karena dia bertemu dengan teman-temannya dan memutuskan bergabung dengan teman-temannya. Untunglah! Sebaiknya dia segera pergi sebelum dia benar-benar membeberkan semuanya pada Siwon Oppa. Tidak ada yang mengenali Oppa karena dia memakai penyamaran penuh.

        Setelah makan es krim santan khas negara ini di salah satu food court, kami berdua mampir ke toko aksesoris. Siwon yang mengajak, aneh bukan!

       Aku terkejut karena tiba-tiba sesuatu yang dingin menyentuh kulit leherku dari belakang. He? Apa ini? Oppa memakaikan kalung dari belakang. “Bandulnya berbentuk huruf ‘S’. Bisa untuk ‘Siwon’ dan bisa juga untuk ‘Sang Ah’.”

       Kalung ini terasa dingin sekali di leherku. “Wah oppa, kau sudah bisa berbelanja sendiri sekarang.”

      Siwon Oppa hanya tersenyum sambil melihat kalung yang tampak berkilau di leherku.

**********

      Hari-hari di kantor sekarang terasa semakin menyenangkan. Siwon-oppa selalu menggandeng tanganku di kantor. Selain itu dia tampak lebih bersemangat belajar per-bisnis-an. Mungkin dia memutuskan untuk mencoba dunia ini.            

       “Wah, kalian berdua semangat sekali.” Vivian Onnie entah datang darimana tau-tau dia sudah berada didepan kami. Vivian Onnie menggunakan Bahasa Inggris agar Siwon oppa juga mengerti apa yang diucapkan Onnie. “Hi Siwon. Apa kalian tidak sadar kalau sekarang sudah jam makan siang?”

       Onnie benar! Ternyata sekarang sudah masuk jam istirahat makan siang. Aku, Siwon dan Vivian Onnie pergi ke kantin bersama dan makan siang bertiga.

       “Kalian akrab sekali ya sekarang.” Vivian Onnie memulai topik pembicaraan yang tidak kami duga. “Seluruh karyawan banyak yang menggosipkan kalian.”

      “Gosip?” Sekarang Siwon oppa mulai masuk kedalam pembicaraan Vivian Onnie.

      “Iya! Gosip! Sekarang seluruh kantor bilang kalian sudah bertunangan dan sedang belajar untuk memegang perusahaan untuk persiapan pernikahan.”

       “Hmpphh...” Air yang sedang berada di mulutku muncrat seketika. Untuk muncratnya tidak jauh. “Tunangan? Menikah? Ah, mereka berpikir terlalu jauh.”

       Siwon Oppa dengan baik hatinya mengambil tisu dan membantuku membereskan air yang tumpah ini. “Kau tidak menyukainya Sang Ah?”

       “Menyukai apa?”

       “Gosip itu...”

       Hah? Aku hanya ingin bilang kalau gosip itu tidak benar. Tapi bukannya aku tidak suka dibilang tunangannya Siwon oppa. “Ti.. tidak juga..”

***********

Our Joint Business (Fan Fiction Siwon Super Junior)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang