Suara deras air yang jatuh ke permukaan atap serta suara teriakan yang terus memanggil-manggil seseorang. Tanpa disadari seseorang yang terlihat seperti pasangan, ada seorang anak laki-laki yang bersembunyi di balik pohon besar dengan raut wajahnya yang seolah-olah ia tidak mendengarkan panggilan dari teriakan disana.
Hingga kedua telinga kecil itu mulai mendengung disana, anak laki-laki itu menepuk-nepuk telinganya guna menghilangkan suara yang mengganggu pendengarannya. Tiba-tiba suara teriakan itu membuat sosok anak kecil yang bersembunyi itu keluar dari persembunyiannya. Mengejar suara teriakan yang seperti memanggil-manggil namanya, dengungan itu terdengar lebih kencang saat ia mendekati kedua orang tuanya yang kini terbujur kaku dengan darah yang keluar membasahi jas hujan mereka.
"Zhan..."
Suara rintihan dari perempuan yang berusaha mendekati anak laki-laki yang masih terdiam mencerna apa yang terjadi dengan kedua orang tuanya. Mata kecil itu mengerjap pelan saat melihat tubuh sang ayah tak bergerak disana dengan sosok bertubuh kekar dan darah yang menghiasi tubuhnya.
"Zhanxuan pergi nak, pergi yang jauh"
"Ma, ayo pergi, maafkan Zhan, mama ayo kita pergi" Tarikan Zhanxuan di lengan sang mama yang lemah tidak bisa bereaksi apa-apa. Tubuh kecil Zhanxuan tidak bisa membantu sang Mama untuk pergi dari sosok mengerikan yang sudah melahap ayahnya.
Tiba-tiba tarikan itu terhenti saat sosok bergigi taring yang tajam dengan kukunya yang menembus jantung sang Mama yang terdiam memegang tangan kecil Zhanxuan. Zhanxuan kecil hanya bisa menggelengkan kepalanya saat tubuh sang Mama di tarik menuju monster itu.
"Kamu tidak ikut dengan kedua orang tuamu, kecil. Ikutlah bersama mereka ke Neraka" Geraman dari sosok bermata merah itu membuat Zhanxuan kecil pergi meninggalkan sosok ibunya yang sudah pergi meninggalkannya.
Suara dengingan dan langkah kaki yang berusaha menjauh dari sana membuat Zhanxuan berkali-kali terjatuh akibat tanah yang tergenang dan licin. Zhanxuan tidak tahu semua akan menjadi seperti ini, ia hanya marah kepada orang tuanya karena camping yang mereka laksanakan batal dengan alasan kawasan yang mereka tempati tidak aman.
Zhanxuan memaki dirinya ditengah badai hujan dan suara dengingan yang semakin keras terdengar. Ia membunuh kedua orang tuanya, ia membunuh Ayah dan Mama nya. Akhirnya kaki kecil itu terpleset kegenangan air lumpur disana, tubuhnya kotor dengan air mata yang turun bersamaan dengan air hujan yang sedang menangisinya.
"Sudah lelah bermain kejar-kejarannya bocah nakal? Mari kubawa kau kepada kedua orang tuamu" Sosok hitam yang terlihat besar itu mulai mendekati tubuh kecil Zhanxuan yang berusaha menjauh dari sosok mengerikan itu.
Hingga sekelebat cahaya seakan menembus leher sosok mengerikan itu yang seketika betubah menjadi abu di tengah-tengah badai hujan ini. Kedua bola mata Zhanxuan mengerjap beberapa kali mencoba melihat siapakah yang menyelamatkan nyawanya.
Seseorang berbaju hitam lengkap dengan belati dan juga pistol yang menempel di pinggangnya dan tangan yang terdorong untuk membantu Zhanxuan untuk berdiri.
"Namamu siapa?" Tanya pemuda paruh baya itu setelah membantu Zhanxuan untuk berdiri.
"Zhanxuan"
"Kamu hebat sekali, Zhanxuan. Maukah kamu ikut denganku?"
Pertanyaan itu membuat Zhanxuan bertanya-tanya, otak kecilnya mendorongnya untuk mengatakan iya kepada seseorang berada didepannya saat ini. Hingga gerakan kepala dan senyuman Zhanxuan menjadi jawaban setuju atas pertanyaan seseorang didepannya.
"Mulai sekarang panggil aku ayah"
****
Prolog dulu eak, gimana? Ada yang tertarik ama nih cerita, kalo ada bisa komen dan like yakkk😘
Prompt dulu😁🙏
YOU ARE READING
TARGET⚔️ || ZHANCHENG
FanfictionDiumur 7 tahun Zhanxuan sudah kehilangan kedua orang tuanya, ia tidak mengerti bahwa kenakalannya membuatnya harus ditinggalkan sendiri dengan bercak darah yang ditinggalkan mereka sebagai kenangan. Hingga ia bertemu dengan sosok laki-laki yang men...
