Adegan itu cukup menyita waktu dan sangat merusak kesenangan. Li Lianhua menghentakkan pinggulnya lagi untuk menyadarkan Fang Duobing apa yang tengah mereka berdua lakukan.

"Aahh- Lian-Hua-" Fang Duobing mendesah pelan. Ia mencengkeram hanfunya yang sudah berantakan. Rasa penuh itu menyadarkan Fang Duobing. "C-cepatlah- a-aku lelah sekali-"

"Lelah? A-Fei bahkan belum mulai. Kau harus tahan sedikit." Li Lianhua tersenyum licik. Pinggulnya bergerak lagi dan setiap hentakannya membuat Fang Duobing mendesah keras.

Di Feisheng duduk di dekat kepala Fang Duobing dan membantu Fang Duobing untuk sedikit bangun dari posisinya dan bertumpu di kedua sikunya. Sang ketua iblis perlahan menunjukan maksudnya saat ia menurunkan sedikit celananya.

Fang Duobing membulatkan matanya. Ia menggeleng pelan saat melihatnya. "T-tidak akan muat- A-Fei I-itu sangat panjang-" Lirih Fang Duobing saat melihat kejantanan milik Di Feisheng.

Di Feisheng tidak terlalu senang dengan penolakan dan ia merenggut wajah Fang Duobing. "Kau belum mencobanya," Di Feisheng tersenyum kecil saat meludah ke dalam mulut Fang Duobing. "Jika tidak bisa maka kau harus memaksakan diri."

Fang Duobing akhirnya menyadari jika dia tidak bisa melarikan diri, tidak saat kedua kakinya terbuka lebar dan kejantanan Li Lianhua menghantam titik kenikmatannya berkali-kali, tidak saat Di Feisheng menahan kepalanya dan memaksa mulutnya untuk mengulum kejantanan Di Feisheng.

Seluruh lubangnya kini begitu penuh dan Fang Duobing merasa pusing. Hentakan bertubi-tubi membuatnya melayang. Rasa sakit dan sesak itu terasa nikmat dengan cara yang aneh.

Di Feisheng tidak selembut Li Lianhua. Ia beberapa kali membuat Fang Duobing menelannya secara utuh dan menahannya hanya agar Fang Duobing tersedak oleh saliva dan ukuran kejantanannya. Ia menertawakan Fang Duobing yang menarik napas dengan liar saat ia melepaskan wajah Fang Duobing yang kotor oleh liur dan air mata. Anak itu terbatuk disela tangisannya.

Fang Duobing menutupi mulutnya untuk menahan desahannya saat kini Li Lianhua semakin liar menghentakkan pinggulnya. Hentakan Li Lianhua semakin kasar dan cengkraman di pinggangnya semakin kuat hingga melukai kulitnya. "Aahh- sakiit- pelan sedikit- hiks- sakit-" Ia mencoba untuk mendorong pundak Li Lianhua namun Di Feisheng dengan sigap menahan kedua tangan Fang Duobing.

Di Feisheng menunduk untuk mencium sejenak dada Fang Duobing yang terlihat kesepian, kedua putingnya mencuat tegang tanpa tersentuh sedikitpun. Ia mulai mencumbui dan menggigit puting Fang Duobing dengan kuat agar membuat anak itu semakin merengek kesakitan.

Suara anak ini benar-benar menggemaskan saat merengek. Li Xianyi sangat beruntung.

Li Lianhua selesai tanpa aba-aba dan melepaskan diri dari Fang Duobing. Kedua kaki Fang Duobing kejang akibat terlalu lama dipaksa untuk terbuka lebar. Ceceran sperma sudah menghiasi perut Fang Duobing, kejantanannya yang kotor membuktikan jika itu sisa milik Fang Duobing sendiri. Li Lianhua sengaja mengeluarkan spermanya di dalam Fang Duobing hanya untuk menghina Di Feisheng.

"Sayang sekali kau harus menikmati bekasku." Ucap Li Lianhua. Ia memang tidak senang jika Di Feisheng ikut menyentuh murid miliknya ini. Namun dirinya mengetahui secara pasti jika ia tidak bisa menolak Di Feisheng.

"Bekas? Kau bahkan tidak merubah apapun dari anak ini. Aku yakin saat kau memakainya lagi setelah aku, kau baru bisa merasakan apa itu bekas." Di Feisheng membalas ejekan tersebut dengan santai.

Di Feisheng tidak memberikan jeda istirahat pada Fang Duobing. Ia mendorong Fang Duobing untuk segera menungging meski anak itu menolaknya karena kelelahan.

Tidak berdaya oleh kekuatan Di Feisheng, Fang Duobing hanya bisa mendekap sebuah bantal kecil yang Ia raih untuk menutupi mulutnya atau sekedar meremasnya untuk menyalurkan sedikit rasa sakit setelah ini.

Di Feisheng meremas kedua pipi pantat Fang Duobing yang masih bersih, hanya ada garis kemerahan bekas cengkraman tangan Li Lianhua. Ia tertawa sinis dan mengigit pipi bulat itu. Fang Duobing berteriak keras di atas bantalnya saat tangan Di Feisheng ikut meremas kejantanannya yang sudah terkulai lemas.

"A-Fei! Dia bukan pelacurmu. Kenapa kau terus menyakitinya!" Li Lianhua mendorong pundak Di Feisheng agar dia melepaskan Fang Duobing yang berteriak histeris.

Di Feisheng melepaskan gigitannya dan sangat puas melihat bekas gigitannya menandai tubuh Fang Duobing. "Ah, aku minta maaf-" Ucapnya tanpa perasaan bersalah dan dengan sengaja menampar bekas gigitannya yang mulai mengalirkan darah. "Aku terbiasa untuk menandai benda milikku."

Di Feisheng kemudian berlutut dengan punggung yang tegak di belakang Fang Duobing. Ia mulai mendorong kejantanannya masuk dan meski Li Lianhua sudah melonggarkan Fan Duobing sebelumnya namun tetap saja anak ini masih sempit untuk ukuran miliknya.

"Xiao-Bao, lubang kecilmu ini sangat lapar. Kau harus lihat bagaimana kau menghisapku dengan kuat." Di Feisheng memuji saat ia merasakan betapa hangat dan lembut bagian dalam anak kecil itu.

Fang Duobing tersentak saat milik Di Feisheng masuk dan mulai bergerak. Rasanya jauh lebih dalam dan penuh. Desahannya terdengar lebih kotor setiap kali Di Feisheng menghentak bagian tubuhnya hingga ke ujung. Ia mencoba menutupi mulutnya namun hal itu membuat Di Feisheng kesal.
Di Feisheng merebut bantal itu dan membuangnya ke lantai, membiarkan suara desahan kotor Fang Duobing menggema di Menara Teratai.

"Aahh- A-fei- j-jangan terlalu dalam- nnh- perutku sakit-" Fang Duobing memohon disela rintihannya, namun Di Feisheng tidak peduli ia tetap mendorong miliknya masuk seutuhnya.

Di Feisheng kemudian menyadari jika Li Lianhua tidak melepaskan pandangannya dari Fang Duobing, terlebih saat kejantanan orang itu berkedut dengan payah. Jadi dirinya harus membantu temannya itu untuk melihat keindahan muridnya lebih jelas.

"Angkat kepalamu." Di Feisheng segera merenggut rambut panjang Fang Duobing dan menariknya ke atas dengan paksa agar Fang Duobing ikut berlutut dan menegakkan punggungnya.

Leher Fang Duobing tersentak akibat tarikan kasar itu, tubuh lemasnya ikut tertarik dengan mudahnya dan ia ambruk di atas dada Di Feisheng.
Fang Duobing menyadari jika posisinya terlalu vulgar. Li Lianhua bisa melihat segalanya. Fang Duobing mencoba untuk menutupi kejantanannya namun tangan Di Feisheng yang lain sudah lebih dulu menahannya.

"Lihat, bagaimana perutnya penuh saat aku bergerak di dalamnya." Ucap Di Feisheng pada Li Lianhua. Ia sengaja menyentuh perut Fang Duobing dan membelainya dengan lembut. "Kau ingat rasanya kan? Xianyi."

Li Lianhua secara patuh mendengarkan suara sang ketua iblis itu. Ia bisa melihat perut Fang Duobing memang terlihat menggembung setiap kali milik Di Feisheng masuk dan mengecil saat Di Feisheng menarik tubuhnya keluar.

Di Feisheng merasakan klimaksnya hampir dekat dan mulai melingkarkan lengannya di leher Fang Duobing. Ia dengan sengaja menekan leher anak itu dan menghentakkan pinggulnya dengan keras.

Di Feisheng merenggut kejantanan Fang Duobing dengan kasar dan mengocoknya lagi. Rectum anak itu semakin menjepit dengan rapat saat Di Feisheng melakukannya.
Suara rintihan Fang Duobing cukup menyedihkan. Kejantanannya memuntahkan sperma lagi saat Di Feisheng keluar di dalamnya. Sperma Fang Duobing menyembur dan mengenai wajah Li Lianhua.

Tubuh anak itu semakin lemah tak berdaya namun tangan Di Feisheng tetap kokoh menahannya.

"Kau tidak perlu iri, Xianyi, aku tahu kau belum puas sedikit pun. Kita bisa menggunakan anak ini bersamaan."


🌚


(Authors note)
(Terimakasih sudah mampir membaca dan memberi bintang~ dan komentar~)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 08 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Corrupted [ LLH + DFS x FDB ] MLCWhere stories live. Discover now