Prolog

34.1K 224 0
                                    

Patricia Ann Henderson

Itulah namaku. Gadis yang menurut orang sempurna. Tidak hanya dari fisik, namun dilihat dari sikapku, aku adalah gadis yang menyenangkan. Aku adalah anak dari seorang konglomerat pemilik perusahaan minyak bumi Amerika dan ibuku adalah pemilik butik terkenal disini, yang diperkirakan sudah memiliki ratusan cabang didunia ini. Namun, aku tidak bangga jika aku adalah seorang anak konglomerat. Malah aku menginginkan jika posisi ku dibawah. Aku menginginkan kebahagiaan. Dalam tanda kutip, kebahagiaan yang aku maksud bukan dari harta kedua orangtuaku. Melainkan kebahagiaan yang aku dapatkan dari orang-orang disekitarku. Aku ingin berbaur dengan mereka yang memiliki kekuragan dibidang ekonomi. Ya, tidak seperti aku. Yang apasaja bisa aku beli dengan UANG.

**

Aku mulai memasuki sekolah menengah atasku. Yap, umurku 17 tahun. Cukup muda untuk menjadi pewaris tahta kedua dari kakak ku yaitu Evan Ann Henderson.
Aku memasuki lorong-lorong sekolah, dan kembali bertemu tidak lain tidak bukan adalah sahabatku yaitu Alice Mclaren yang selama kurang lebih tiga tahun ini telah menemaniku.
"Hai Pat"
"Hai Al"
"Mengapa kau begitu lesu?" tanya Alice heran.
"Seperti biasa" jawabku malas-malasan.
"Karin, Jane, Dessy dan Amy telah menunggumu dikantin. Ayo percepatlah langkahmu nona Henderson!" bujuk Alice.
"Iya maafkan aku. Aku terlalu lesu untuk hari ini".
Karin, Jane, Dessy dan Amy juga adalah sahabatku. Mereka sangat mengerti tentang diriku disaat susah maupun senang.

**

"Hei nona Henderson, kau lambat sekali" kata Amy meledekku.
"Apakah kau semalem habis bekencan dengan si 'kotoran hidung' itu?" susul Karin yang ikut meledekku juga.
"Sudahlah, aku sedang tidak bergairah hari ini" jawab aku penuh dengan kelemasan.
"Aku sudah membelikanmu roti selai kacang kesukaanmu" kata Dessy.
"Sudah kubilang! Hari ini aku sedang tidak ingin bercanda!" jawabku sedikit marah.
"Aduh maafkan kami nona Henderson" kata mereka berlima.
Aku hanya menutup telinga dan menabrakan kepalaku kearah meja makan kantin.
Karena mereka pasti tau kalau aku sangat membenci selai kacang.

**

Dyxifall Senior High School.

Itulah nama sekolah yang sekarang aku tempati.
Sekolah ini hanya ditempatkan oleh anak-anak konglomerat dan pemilik sekolah ini adalah Mr. Willard Hernandez. Sekolah ini sangatlah favorit dikalangan pegusaha dan konglomerat-konglomerat yang berada di New York, kota yang tak pernah tidur. Mr. Willard mempunyai anak tunggal yang bernama Nathan Hernandez. Yang menurut gadis-gadis disekolah ini, Nathan adalah pria idaman semua wanita. T a p i... Menurutku dia biasa-biasa saja. Apa karena dia terlalu tebar pesona sehingga sebegitunya aku membencinya. Tapi aku akui bahwa Nathan memanglah tampan. Tapi bukan berarti aku menyukainya. Selain itu Mr. Willard juga mempunyai Universitas ternama, yaitu Shawnest Universitas. Biaya masuk ke Universitas itu bisa setara dengan harga mobil Lamborghini Diablo GT1 yaitu 12,2 Milyar. Fantastis bukan? Bisa saja aku masuk kedalam Universitas itu, karena fasilitasnya yang megah, pendidikan yang terjamin, makanan yang enak. Tapi ada satu hal yang tidak ingin aku jumpai di Universitas itu. Yaitu, Nathan. Ya, Nathan.

My Lust ー Taehyung Somi SmutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang