Seorang remaja dan anak kecil memasuki sebuah rumah yang megah. Mereka masih mengenakan seragam sekolah SMP dan SD. Anak kecil mengayunkan tangannya yang menggenggam tangan kakaknya itu.
"Kita beneran beli mainan Tata kan nanti?"
Sang kakak menatap adiknya lalu mengusap pipi adiknya "Iya, sama cici juga. Tapi Tata harus bobo siang dulu, oke?"
Si adik mengangguk semangat "Okeyy! Tapi sama kak Ansha ya?"
"Iyaa. Ayo masuk"
Saat membuka pintu, mereka disambut oleh keadaan rumah yang kacau. Barang barang berserakan di lantai, banyak pecahan kaca di lantai. Kedua orang tua mereka berada di tengah tengah ruangan, dengan sang ayah yang seperti ingin memukul sang istri.
"PAPI!"
Ayah mereka terkejut lalu segera menurunkan tangannya dan mengurungkan niat untuk memukul istrinya "Calis, Yera..."
Kedua anak itu langsung berlari ke arah ibu mereka lalu memeluknya erat "Nil, aku mohon jangan. Yesha dan Jisha masih kecil, dia masih butuh aku dan anak anak"
"Maaf tapi keputusan ku ga bisa dibantah lagi" Zenil segera berlari ke sebuah kamar. Tak lama, dia keluar sambil membawa dua orang anak kecil berumur sekitar 2 dan 1 tahun.
Zenil berhenti sebentar lalu menatap istrinya "Kalian pasti akan bertemu lagi, tapi tidak dalam waktu dekat" Zenil kembali melangkah meninggalkan tempat itu.
"Papi mau bawa dedek kemana!"
"Bukan urusan kamu!" Ucap Zenil dengan nada tinggi.
Yera berlari mengejar ayahnya yang akan membawa adiknya pergi. Saat akan memasuki mobil, Yera memeluk kaki ayahnya "Papi,jangan bawa adik aku!"
"Lepas! Kamu balik ke ibu kamu, gak usah halangin Saya!" Zenil mendorong Yera hingga terduduk di lantai, lalu masuk ke dalam mobil dan melaju meninggalkan rumah.
Yera hanya bisa menangis "PAPII, JANGAN PERGI"
Calis yang mendengar teriakan adiknya , segera berlari keluar dan melihat adiknya menangis sambil terduduk di lantai "Tata!" Calis langsung menggendong Yera dan mengusap punggungnya untuk memenangkan Yera.
"Kakak hiks Papi pergi, tapi bawa dede hiks"
"Tenang ya sayang, jangan nangis lagi, ada kakak disini" Ucap Calis lembut
Tak lama, dua mobil memasuki pekarangan rumah.
"Ci Shan, kak ano.."
Setelah dua mobil itu berhenti, dua orang gadis turun dari mobil lalu berlari menghampiri Calis.
"Ada apa? Yera kenapa nangis?"
"Papi..."
"Apa yang papi lakuin sampai Yera nangis?"
Shani berlari memasuki rumahnya dan terkejut dengan situasi rumah yang kacau dan sang ibu duduk menangis di tangga "Mami!"
Shani memeluk maminya erat "Mami kenapa? Bilang sama Shanin"
"Papi kalian hiks"
Shanon dan Fenisha yang baru masuk langsung pergi ke kamar adik bungsunya
Saat pintu dibuka, kamar itu kosong. Hanya ada mainan berserakan di lantai. Tidak ada kedua adik mereka di kamar itu.
"Papi bawa Jisha dan Yesha pergi kak.." Ucap Calis
Setelah kejadian itu, banyak perubahan yang terjadi pada keluarga mereka. Kepribadian mereka ada yang mulai berubah . Yera yang dulu cerewet menjadi lebih diam. Begitu juga dengan Shanon dan Shanin yang menjadi dingin di luar, tapi tidak saat bersama keluarga mereka.
Shanin berjanji akan mencari adik bungsunya dan melindungi keluarga mereka dari orang yang memiliki niat jahat pada mereka.
Mereka memutuskan untuk pindah ke Jepang sementara waktu.
To Be Countined
16 Oktober 2025
YOU ARE READING
Jishagita Yeshantara (Hiatus)
Fanfiction"Kakak sayang kalian. Jangan tinggalin kita lagi" 🥇Shani 🥇jmt48 🥇ollajkt48 🥇olla 🥇feni 🥇siska 🥉shani Start : 30 Oktober 2025 End : -
