You did it, huh?

974 27 5
                                    

"Jadi... cepat ceritakan pada kami!" gadis berambut pirang dengan style ponytail itu mendesak tidak sabar sahabat dungunya yang kini masih saja pura-pura fokus pada bacaan yang ada di depannya sedari awal masuk di perpustakaan besar ini. Tiga wanita cantik(Tris,Shella, dan Karin) tersebut langsung menyeret Kate ke perpustakaan-yang mereka anggap area paling aman- untuk menginterogasi perihal fakta mengejutkan yang diceritakan oleh Andrew beberapa hari kemarin.

"Ada apa lagi~" Kate mendongak dan beberapa saat kemudian mendengus malas melihat ketiga sahabatnya yang menatapnya dengan garang.

"Kau menghindari kami selama ini, jangan harap sekarang kau bisa kabur ya." Sekarang Karin yang menudingnya dengan jari telunjuknya.

"Andrew bilang dia melihatmu memasuki kamar bersama Mr. Richard, apa... itu benar?" Tanya Shella dengan nada yang sangat pelan.

'Andre brengsek, akan kubotaki kau setelah ini.' Sakura merutuk dalam hati dibalik wajah datarnya.

"Kau menghabiskan malam bersamanya, Kate?" Tris menatap sahabatnya dengan penasaran.

"Kau harus menceritakan seberapa liar Mr. Richard di atas ranjang." Karin menatapnya dengan mata berbinar.

"Cepat katakan pada kami! Apa dia menunggangimu dengan kasar? Oh sial, membayangkannya saja membuatku basah." Shella menggeliat dalam duduknya.

Kate memutar bola mata malas, Ia tidak dalam mood yang baik untuk mengingat kejadian memalukan itu.

"Jadi? Kau benar-benar tidur dengannya?"

"Tidak." Kate mengalihkan pandangannya ke arah lain, kecuali mata sahabat-sahabatnya. Kate mengerling sebentar kearah sahabat-sahabatnya memperhatikan satu persatu ekspresi yang ada di masing-masing kepala berbeda warna tersebut.

Kate tau mereka tidak akan mempercayai jawabannya begitu saja. Jadi langkah selanjutnya...

"Aku pergi." Kate dengan tergesa menyampirkan tas dipundaknya

...meninggalkan sahabatnya yang berteriak protes keluar perpustakan.

.

.

.

Kate berjalan cepat menuju lokernya berada, kaki jenjangnya melangkah kokoh menimbulkan bunyi menggema dilorong sepi tersebut, lengan kirinya masih setia menopang buku tebal dengan sampul coklat yang agak usang sedangkan tangan kirinya merogoh saku dan membuka lokernya perlahan.

Kate mengernyit.

Sebuah note?

Dengan cepat ia mengambil note kecil berwarna biru itu, membuka lipatannya dan membaca tiap bait kata yang membuat matanya melotot tak percaya.

Dear Nona nakal,

Malam yang menggairahkan, huh?

Sepertinya aku harus mengakui kalau kau memang cukup baik di atas ranjang.
Tapi bukan tidak mungkin aku masih lebih unggul darimu kan?
Akuilah nona! Aku bahkan masih mengingat betapa kerasnya kau meminta padaku.
Akan Ku pastikan kau berada di ranjanku secepatnya, Nona Wilston.

Love,
Richard Will.

Kate menggeram marah, dengan sekuat tenaga ia meremas note tersebut sampai tak berbentuk lagi, berharap dengan melakukan itu sang pengirim juga akan ikut hancur seperti note itu.
"Aaaargh.. Sial. Sial. Sial."
Kate memukul keras keras loker di depannya, hatinya benar-benar diliputi rasa kesal dan benci yang luar biasa.
"Bagaimana mungkin rencanaku membalas dendam berujung seerti ini." Desisnya marah.

TBC

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 23, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Unexpected revengeWhere stories live. Discover now