2.♡

66 9 4
                                        

momen tenang dan menyegarkan saat matahari terbit, ditandai oleh udara sejuk, embun yang membasahi daun, kicauan burung, dan sinar matahari keemasan yang menerobos jendela. Kiyo, remaja berwajah manis itu sedang menatap dinding dengan penuh kekosongan dimatanya. Ia tidak peduli atas hal lain seperti telat pergi sekolah atau ditegur orang tuanya karna nilai nya yang menurun, ia hanya peduli dengan 1 hal, surat itu. Surat yang ia temukan kemarin di gang kecil yang gelap dan sempit saat ia sedang berjalan pulang, ada banyak hal yang ingin ia tanyakan kepada dunia. Mengapa, dan siapa. . Awal dari mimpi buruk Kiyo dimulai.

saat ia merenung tanpa alasan, ponsel yang ada di atas laci dekat kasurnya berdering, Kiyo mengangkat tangannya dan mengambil ponsel tersebut, saat remaja itu melihat ponselnya, rasa kesal mulai terasa di tubuh nya, mengapa? Karna ia mendapat kan panggilan suara dari Bowen. Iya, Bowen sosok lelaki yang membuatnya kesal kemarin hari. Muka remaja manis itu mengkerut, ia tidak suka dipanggil di pagi hari seperti ini, apalagi jika yang menelpon adalah Bowen.

"apa mau lo? Jangan panggil gw pagi pagi anj." - Kiyo

"Lo udh telat anj. Cepet kesini atau lo kena masalah besar nanti. " -Bowen

"Ya serah gw lah, emangnya lo siapa? Ngatur ngatur gw? " - kiyo

"Serah deh. Kalau lo kena masalah jangan salahin gw. " - Bowen

Karna emosi yang tak dikendalikan oleh Kiyo, ia pun langsung mengakhiri panggilan tersebut, ia sangat membenci lelaki itu, ia sudah muak melihat wajah nya Kiyo ingin meludahi Bowen setiap kali bertemu dengannya. Saat Kiyo sedang bersiap-siap untuk membersihkan diri, ia teringat atas surat kemarin, Kiyo mulai mencarinya kemana mana bolak balik mencarinya di sekitar rumah, sayangnya ia tidak menemukan kertas itu. Kiyo melihat jam dinding di kamarnya, jam itu menunjukkan pukul 07.30,astaga. Lagi lagi Kiyo telat sekali! Kiyo bergegas untuk meletakkan buku buku ke dalam tas ranselnya, apakah dia mandi? Oh tentu tidak, tidak ada waktu untuk mandi, ia hanya menyemprotkan parfum dengan awur awuran, dasi yang tak rapi, sekaligus rambut yang acak acakan.

suara riuh rendah dari halaman sekolah menyambut Kiyo, sekarang lingkungan sekolah sunyi, hanya ada keheningan di telinga Kiyo, astaga. Iya dia sudah sangat telat memasuki sekolah. Gerbang yang ada di hadapannya di tutup dengan rapat, remaja berwajah manis itu sudah memasangkan wajah pasrah nya, ia tak bisa melakukan apapun kecuali menyerah. Namun, seketika ide cemerlang tapi nakal nya datang ke otak remaja berwajah manis itu, "apa gw panjat aja ya? Yang penting kan masuk." Ujar remaja dengan muka pasrah itu.

Dengan hati-hati, Kiyo memanjat pagar sekolah, namun sialnya dia tertangkap oleh sosok lelaki tinggi yang sedang berjaga di sebelah gerbang. "Ngapain lo?" Ujar lelaki itu, ternyata lelaki yang menangkap Kiyo itu adalah salah satu anggota osis di sekolah, lebih tepatnya lelaki itu ketua osis sekolah. Kiyo terdiam sejenak, mencoba untuk memproses apa yang telah terjadi, Kiyo terlihat ketakutan lalu ia melihat kebawah, kearah nametag yang dipakai oleh ketos tersebut. Disitu tertulis nama yang jelas, keandra Wayne Arkatama.  Kiyo melihat ketos itu dengan tatapan yang pucat, sedangkan Wayne hanya melihat nya dengan tatapan yang tajam, "bk." Ujar Wayne masih dengan tatapan sinisnya. Kiyo hanya nurut dengan pasrah, ia mulai berjalan menuju ruangb BK.

Auth :: baru juga hari ke 2 udh masuk bk aja..

Kiyo :: diem lu Thor 😇

Saat Kiyo menetapkan kaki nya di BK, seluruh mata menghadap ke Kiyo, mengapa? Karna baru saja hari ke 2 masuk ke sekolah baru sudah kena masalah hingga dimasukkan Bk. Kiyo tak peduli atas tatapan yang mereka berikan terhadap dirinya. Wayne menunjuk ke arah tempat duduk yang kosong, memerintah kan Kiyo untuk duduk di sana dan menghadapi osis lainnya, Kiyo duduk dengan tenang tanpa gangguan apa pun, Wayne sebagai ketua osis duduk di kursi sebrang meja berhadapan dengan Kiyo, Kiyo menelan ludahnya remaja manis itu hanya bisa berpasrah dan berdoa bakal baik baik saja, "kenapa manjat manjat?" Ujar Wayne mengangkat pembicaraan dengan nada yang dingin namun antusias, "eh. .anu.. Gw terlambat?" Jawab remaja berwajah manis itu, "terus? Kalau kamu telat berarti yang harus kamu lakuin apa.?" Lanjut Wayne dengan tatapan dingin nya, "minta maaf dan ngga ngulangin lagi? " jawab Kiyo dengan nada bersalah dicampur dengan nada kesal, "oke. Baik udah sana balik ke kelas. Jangan bolos" ujar Wayne sambil berdiri dan keluar dari ruang tersebut meninggal kan Kiyo sendirian. Kiyo mulai berdiri dan keluar dari ruang BK.

ℓ♡ve ♡R ♡bsession. [ Wenhan ]  ! Where stories live. Discover now