Setelah tubuhnya rileks, sakit yang tajam pada tangan kanannya yang patah membuatnya berkeringat dingin. Pria yang memegang pistol memanggil gadis berambut blonde berjubah putih yang merupakan *Servus de* atau pelayan dewa untuk menyembuhkan tangannya.
Gadis itu meletakkan tangannya pada tangan Jacob yang bengkok. Sulur-sulur berupa akar berwarna putih muncul berbondong-bondong dan masuk ke dalam luka bak cacing menggeliat, menyembuhkan luka dan patah tangan Jacob.
Hal itu memberikan visual luar biasa pada Jacob, bagaimana sulur-sulur itu menjalin daging-dagingnya yang robek dan tulangnya yang patah, menyatukannya menjadi utuh sedia kala tanpa jejak. Itu sangat luar biasa, dia tidak akan pernah melihat hal ajaib seperti ini di bumi.
Jacob menatap tangannya yang sekarang mulus tanpa luka sedikit pun. Sungguh ajaib, beberapa saat yang lalu tangannya patah dan sangat sakit. Seperti sebuah mimpi saja, tidak ada rasa sakit sedikit pun pada tangannya saat ini.
"Wah, betapa beruntung Anda, Mr. Sabbath, hampir saja Anda menjadi korban ke-6," ucap pria yang memegang pisau, tersenyum menyela kekaguman Jacob.
Wajah Jacob seketika kaku mendengar perkataan itu.
"Terima kasih karena telah menyelamatkan saya."
"Bukan masalah, kita tidak bisa membiarkan seorang saksi mati."
Jacob berjalan mengikuti mereka. Ia menatap makhluk itu sejenak, kemudian tatapan beralih pada mereka.
"Yap, kami Seekers," kata Luther, pria berambut merah.
"Baiklah kalau begitu, terima kasih lagi. Saya akan pulang."
"Tunggu!" kata pria berambut hitam bermata tajam itu menghentikan Jacob. "Masih ada beberapa hal yang perlu kami verifikasi mengenai kasus ini."
Jacob mengernyit, dia tidak berkaitan apa pun dengan kejadian ini.
"Apa ini ada hubungannya dengan saya?"
"Dalam beberapa hal, ya," kata pria itu.
"Baiklah." Walaupun Jacob enggan pergi karena tidak mau mereka mencurigainya lagi atas jam saku sebelumnya, tetapi sekarang dia harus menerimanya. Melihat gerak tubuh mereka, jika dia kabur mereka pasti akan menangkapnya.
Jacob kemudian diajak masuk ke dalam sebuah bangunan.
Kedua pria itu dan gadis berjubah berdiri di hadapan Jacob yang duduk dengan gelisah, walaupun di wajahnya dia tidak menunjukkannya.
"Apa kau mengenal pria ini?" Condrad menyodorkan foto seorang pria berambut cokelat.
Jacob mengenal pria tersebut. Dia adalah pria yang datang ke perpustakaan dan marah-marah kepadanya. Jacob mendongak, tatapan mereka penuh selidik. Jacob berpikir dia harus jujur, tidak mungkin mereka memperlihatkan foto ini jika mereka belum menyelidikinya terlebih dahulu.
Condrad datang ke kota ini untuk menyelidiki kematian seorang Seeker bertepatan dengan kasus pembunuhan berantai. Melihat pola kasus tersebut, ia mengetahui bahwa kasus ini bukan merupakan kasus biasa, tapi berhubungan dengan sihir. Dan lagi-lagi penyelidikan mereka mengarah pada pria ini. Condrad merasakan kedua kasus itu entah bagaimana saling berhubungan.
"Saya tidak mengingatnya, tapi dia pernah datang ke tempat saya bekerja...." Tatapan tajam pria itu mengisyaratkan agar Jacob melanjutkan. "Ehm... pria itu datang dengan marah dan mengatakan bahwa saya harus mengembalikan buku yang dia pinjamkan."
"Buku? Apakah ini?" Pria berambut merah itu mendorong buku hitam di atas meja, buku dengan sampul bertuliskan *Fragmen*.
"Saya tidak ingat. Dia tidak mengatakan buku apa itu, hanya saja dia tampak sangat cemas dan ketakutan," tukas Jacob.
"Memang kenapa dengan pria itu?" tanyanya.
"Ia merupakan makhluk yang menyerangmu tadi, Mr. Sabbath," kata Luther ramah, membuat Jacob terkejut. Makhluk yang bak monster itu ternyata seorang manusia?
"Bagaimana manusia bisa menjadi makhluk seperti itu?"
"Karena sihir, dia mempraktikkan sihir terlarang."
Jacob melirik buku bersampul *Fragmen* itu.
Condrad ikut melihat tatapan penasarannya.
"Ini buku sihir terlarang tingkat atas. Tidak tahu bagaimana pria ini mendapatkannya, tidak sembarang orang bisa memiliki buku ini."
"Jadi apa kaitannya dengan saya?"
Condrad menatap mata hijau Jacob sejenak.
"Kau kemungkinan adalah anggota Sekte *Asgell*, sama dengan pria itu."
Kebingungan Jacob tidak bertahan lama. Pria itu segera menjelaskan hal tersebut.
"Asgell adalah Sekte sihir sesat. Mereka orang-orang yang terobsesi pada sihir."
"Jadi, apakah pemilik asli pengikut Sekte sesat?..." kening Jacob berkerut. Dia tidak menyangka bahwa ternyata pria berwajah orang baik memiliki rahasia yang gelap. Ia teringat pada tanduk merah kecil di kepalanya dan berpikir kalau itu mungkin efek samping dari sekte sesat tersebut daripada kalau dirinya adalah suku Muin.
Interogasi berlangsung sekitar satu jam yang diakhiri dengan penekanan yang menyuruhnya untuk melapor kepada mereka apabila ia mengingat sesuatu berkaitan dengan buku atau pria tersebut.
YOU ARE READING
The thread of destiny
FantasyRyu Seorang pekerja kantor biasa berusia 20 tahun yang bertransmigrasi ke tubuh seorang pria misterius yang memiliki tanduk di kepalanya. Saksikan aksi Ryu yang terjebak dengan sihir, monster dan sekte sesat serta pembunuhan yang mengincar dirinya...
