•01•

75 6 3
                                        

abaikan typo dan kalimat yang tidak nyambung gusyyy:)

















Di pagi yang cerah ini secerah deretan angka di saldo rekening papa varo, nindya terlihat memamerkan senyum manisnya ke semua orang yang berada di kampus.

"Kenapa dah lo senyam-senyum sendiri. Kena sawan lo." wina bergidik ngeri melihat temannya ini yang sejak awal masuk ke area kampus sudah tersenyum tidak jelas.

"Sembarangan lo." Ketus Nindya memukul lengan wina yang berada di sebelahnya.

"Ya lagian lo senyam-senyum sendiri. Jatah dari si isa kebanyakan apa gimana." Kali ini Jennifer juga ikut menimpali obrolan mereka yang ikut merasa aneh terhadap sifat aneh nindya yang tidak biasa ini.

"mulutnya dijaga ya jen. Gue itu pacaran sehat ya gak kaya kalian.ngeres mulu otaknya."

"Dih, dicegat Tante pirang di depan gang aja elu mau mampir. Sok-sok an membela diri." Ucap Chloe yang disetujui oleh ke dua temannya.

"Anjir kalian. Padahal niat gue mau traktir kalian, tapi gak jadi deh mulut-mulut jahanam kalian sudah melukai hati mongiel ku." Ucap nindya dengan dramatis.

"Eh-eh enggak kok, tadi itu kita cuman bercanda iya gak guys." Ujar Jennifer memeluk nindya dari samping.

"Iya nin kita tadi bercanda kok. Tadi lo bilang mau traktir kita kan. Kebetulan banget nih gue tadi lupa gak bawa uang saku. Hehe."

"Gak gue gak jadi traktir kalian. Bayar sendiri-sendiri." Ujar Nindya meninggalkan ketiga temannya yang berjalan mengikutinya di belakang.

"Ayo dong nin jangan ngambek."

"Gak." ketus Nindya.

"please jangan gitu dong nin." ucap mereka bertiga sambil memegang tangan Nindya dan memasang wajah memelas.

Nindya yang merasa geli terhadap sikap mereka pun meng iyakan nya untuk mentraktir mereka makan.

Setelah drama ngambeknya nindya dan para perintilannya masuk ke dalam kelas untuk mengikuti pelajaran.

Sebenarnya nindya ini anak yang cerdas tapi tidak di asah saja. Kesehariannya juga hanya keluyuran dan shopping bersama printilannya sampai lupa waktu bahkan lupa pulang. Itu sebabnya kedua orang tuanya sering uring-uringan menghadapi nindya yang banyak tingkah.

"Selamat pagi anak anak." Sapa dosen yang akan mengisi jam pelajaran di pagi yang cerah ini.

"Pagi pak."

***********

Sorenya setelah selesai ngampus seperti biasa nindya dan para sahabat-sahabatnya masih betah berada di kantin yang masih berada di area kampus.

Pukul 17.25 tiba-tiba Nindya kedatangan tamu spesial yang membuatnya sedikit kocar-kacir bersembunyi karena papa nya datang mencarinya. Memang sudah 3 hari ini nindya tidak pulang ke rumah dan mama jennie lah yang lebih uring-uringan karena anak sulungnya itu tidak pulang-pulang.

"Mau kabur kemana lagi kamu." Ucap varo menangkap basah nindya yang akan bersembunyi di belakang pemilik kantin.

nindya yang sudah ketahuan varo hanya bisa tersenyum memamerkan deretan gigi putihnya. "Hehehehe papa apa kabar." Ujar nindya menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Pulang se.ka.rang." Ucap varo tegas.

Nindya yang mendapatkan tatapan tajam dari sang papa hanya bisa menelan ludahnya kasar. Sebenarnya ia juga takut dengan papa nya jika sudah mode tegas seperti ini.

"I-iya ini nindya pulang kok."

***********

Di jalan pulang pun nindya hanya bisa berdoa agar tidak terkena semburan-semburan rohani dari mama nya ketika sampai rumah nanti.

Sesampainya di depan teras rumahnya, Nindya segera mematikan mesin mobil kesayangannya dan memilih untuk tidak langsung dimasukkan ke garasi. Hal itu sengaja ia lakukan agar mama jennie tidak tahu jika anak kesayangannya ini pulang.

nindya juga sengaja melepas sepatunya dan menentengnya sembari berjalan pelan-pelan masuk ke dalam rumah.

"aman nih." Ucap nindya yang celingak-celinguk mencari seseorang yang akan sangat dihindarinya ketika pulang ke rumah.

Baru saja ia menaiki tangga menuju ke lantai atas dimana kamarnya berada, kejadian apes yang tak dapat dihindari Nindya justru datang dari arah belakangnya.

"Ehm anak kesayangan mama udah pulang. Inget punya rumah juga kamu hemmmm." Ucap jennie sambil memelototi Nindya dengan tajam dan mencubit tangan anak sulungnya itu.

"eh ma sakit aduhh." ucap nindya sambil mengaduh kesakitan akibat cubitan dari mama tercintanya itu.

"Hahahaha syukurin." Tiba-tiba Kayla yang entah datang dari mana bersama varo. Keduanya juga hanya bisa tertawa melihat Nindya yang sedang di marahi oleh Kanjeng ratu di rumah.

***********

"Anjer ketawa lagi lo." nindya mencoba memukul kayla yang berada di depannya namun sang adik dengan cepat menghindar dan bersembunyi di belakang varo sembari menjulurkan lidahnya ke arah nindya.

"Kalian mau mama hukum juga?" Tanya jennie kepada varo dan kayla yang masih cekikikan sendiri.

"E-engak kok mah. kayla mau ke kamar dulu deh. Semangat ya kakak ku." Ucap kayla yang berlari ke lantai 2.

"Udahlah mah kasian putri kecil papah." Ujar varo yang tidak tega melihat anaknya yang dimarahi dan melihat dirinya dicubit.

"Mama jennie yang cantik lepasin dong cubitannya, nanti tangan anak mama yang imut ini putus loh. Kalau putus jadi gak bisa dengerin ocehan-ocehan kalbu mama nanti. Yuk bisa yuk lepasin tangannya." Ucap nindya dengan alay nya. Bahkan varo yang mendengar itu hanya bisa geleng-geleng kepala melihatnya.

"Ya udah sana mandi terus turun ke bawah. Mama belum puas ngomelin kamu."

" iya." Setelah cubitan di tangannya di lepas Nindya dengan secepat kilat naik ke tangga untuk menghindari amukan mama nya.

*********

Makan malam di meja makan ini terlihat ada yang berbeda dari 3 hari yang lalu. Jika 3 hari yang lalu hanya bertiga maka hari ini bertambah 1 orang menjadi berempat. Kayla yang berada di sebelah Nindya terus saja tertawa melihat tangan kakaknya yang masih merah karena cubitan maut mama nya. Bahkan nindya sedari tadi sudah jengah dengan tingkah adik nya itu jika bukan adiknya sudah bisa di pastikan jika kayla hanya tinggal nama saja di dalam KK.

"Hahahaha kak tangan lo lucu gitu jadinya." Tawa Kayla yang sedari tadi tidak fokus dengan makanannya dan malah tertawa mengejek Nindya.

"lambeymu." Ucap nindya dengan kesal memasukkan nasi yang memang sengaja sudah di kepal-kepal sebelum memasukkannya kedalam mulut kayla yang tertawa.

"Uhuk-uhuk goblok lo kak." Kayla terbatuk-batuk dan memukul nindya karena sudah membuatnya tersedak.

"Kalian mau makan apa mama hukum." Ucap jennie kepada kedua anaknya.

nindya dan kayla seketika berhenti tertawa dan hanya menunduk memakan makanannya. Sesekali juga kaki Nindya menyenggol kaki kayla yang berada di bawah karena gara-gara adiknya itu si kanjeng ratu hampir murka kembali.

Setelah makan malam Nindya kembali ke kamarnya untuk bermain game sembari merebahkan tubuhnya di kasur empuk kesayangannya.

"Pacar gue kenapa cantik banget sih. Kan jadi makin tambah cinta akoh." Ucap nindya yang tersenyum sendiri melihat foto profil di akun game nya. "Jadi kangen isa, besok jemput aja lah." Sambungnya lagi.






Tbc









makasih udah baca:)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 19 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝑺𝒖𝒅𝒅𝒆𝒏 𝑴𝒂𝒓𝒓𝒾𝒂𝒈𝒆  Where stories live. Discover now