angger menipiskan bibir membaca pesan ayahnya. ya iya sih lambungnya infeksi tapi apa hubungannya sama makan seblak? boro-boro seblak yang koyor-koyor, mie nyemek aja angger gak doyan. dia memilih tak ambil pusing dan menjawab 'oke' sebelum merebahkan diri lagi menutupi mata dengan lengan kiri. laper, tapi nggak boleh makan selain yang dari rumah sakit. tadi aja pas mamahnya pamit ke minimarket, bener-bener nggak boleh angger timbang nitip sosis doang. lagian si mamah lama amat ke minimarket, cowok tanggung delapan belas tahun itu bosen nggak boleh ngapa-ngapain.
angger sedang berusaha merem waktu samar-samar denger suara orang nangis. gak kenceng sih tapi 'hiks hiks' gitu bikin angger mengernyit terus duduk. kamar inapnya itu single alias nggak berbagi ruangan dengan siapapun. jadi, atas kepribadiannya yang lumayan kepo dan agak berani, angger mendorong tiang infus ke pintu. makin deket ke pintu, makin kedengeran nangisnya seakan yang nangis itu ada di depan pintu. berhubung masih jam tigaan dan terang, angger enteng aja membuka pintu dan celingukan melihat keluar. nggak ada siapa-sia─
"lo ngapain??" angger mengernyit melihat perempuan berjongkok di sebelah pintu kamarnya, menyembunyikan kepala diantara lutut. punggungnya naik turun menyedihkan.
"h-hm?" perempuan itu mengangkat wajahnya yang super berantakan─lengket kena air mata─sambil menatap angger putus asa.
"jangan nangis di sini heh" sergah angger sambil lebih condong keluar kamar. alih-alih merespon, si perempuan justru masih geming menatap angger dengan air mata yang terus mengalir. 'hsrggggh' dia menarik ingus yang hampir turun, angger mengerut jijik.
"sana balik ke kamar lo" sergah angger lagi membuat perempuan yang tampak seusia angger itu tiba-tiba celingukan. ia mengelap air mata kasar sambil melihat kiri kanan sebelum ke angger lagi sambil menunjuk dirinya sendiri. ragu.
"k-kamu ngomong sama aku?"
"lah iya. emang ada siapa lagi di sini?"
si perempuan geming sesaat sebelum tiba-tiba melonjak bangun dengan mata membulat. "k-kamu bisa liat aku? bisa liat akuuuuu?!" tanyanya heboh membuat angger mundur sedikit saking nggak karuannya respon si perempuan.
"y-ya bisa. gue punya mata"
"aaaaaaa" tiba-tiba perempuan itu berteriak nyaring dan air matanya turun lagi. "MAKASIH HUEEEE makasih udah bisa liat aku, makasih udah jadi indigo"
"hah? indigo??!"
[]
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ini angger ya teman-teman.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ini yang nangis di depan pintu (kenampakan kalo gak nangis).
HOLO is coming to town and i bring you new haeselle story TT