Tak bisa menahan dirinya lagi, Zoey kemudian beranjak dan mendatangi dua orang yang rambutnya juga sedang dicatok.

"Lo berdua berisik!" Aura melabrak Zoey yang sudah sangat kental, membuat siswi-siswi tersebut terlonjak kaget.

"Z-zoey? Kenapa?"

"Nggak usah sok polos gitu deh! Lo sama Frey juga pinteran Frey kemana-mana. Dan satu lagi. Baru Sophia jenius bukan berarti dia nggak berusaha. Jadi gue peringatin, jangan pernah judge temen-temen gue." Ucap Zoey menggebu.

"Segitunya banget sih belain mereka, Zoey?"

"Karena mereka temen-temen gue!"

"Emang kalo posisinya dibalik, lo yakin mereka bakal belain lo?"

"Yakin." Ucap Zoey mantap.

"Karena kita tau etika pertemanan, dan kita nggak pernah ngomongin orang sembarangan." Lanjutnya tajam.

Tepat setelah itu, pintu salon terbuka, menampakkan Calvin yang tengah menentang martabak dan eskrim.

Calvin sedikit tertegun dengan kondisi dan hawa saat ia masuk, terasa penuh emosi.

"Sayang? Kenapa?" Tanya Calvin lembut.

Zoey menghela nafas pelan. Ia sedikit melirik kedua gadis itu, kemudian menatap lurus pada Calvin. "Aku gapapa sayang."

Calvin kemudian berjalan mendekati Zoey. "Nyatoknya udah selesai?"

"Tinggal poni aja sih, tapi nanti aja lah lanjut." Sahut Zoey. Dari sini, Calvin dapat menebak bahwasanya gadis itu sedang dalam mood yang buruk.

"Sayang, langsung ke sofa ruang belakang aja yuk." Zoey kemudian menarik tangan Calvin untuk menuju ruangan belakang yang biasa dipakai untuk para trainer berlatih sebelum menjadi pegawai tetap.

Tenang saja, walau terletak paling belakang, ruangan itu diisi oleh beberapa orang, jadi tidak hanya ada Zoey dan Calvin saja.

Sesampainya di ruangan tersebut, setelah mengecek beberapa kondisi trainer, Zoey mendudukkan diri di samping Calvin. Mereka berdua juga sempat membagikan martabak, karena rupanya, Calvin membeli beberapa bungkus yang lumayan banyak.

"Cantik banget sih kamu hari ini. Setiap hari cantiknya." Ucap Calvin sembari mengelus rambut Zoey.

Zoey tersenyum. "Karena punya pacar ganteng, makanya jadi cantik."

Calvin tergelak. Ia kemudian mengarahkan martabak untuk menyuapi Zoey, dan diterima oleh gadis itu dengan senang hati.

"Kamu udah denger kabar kalo Sophia berhasil bawa medali emas?" Zoey yang masih mengunyah seketika membelalak kaget.

"BENERAN?" Pekiknya, kelewat kaget sekaligus sangat bahagia.

Calvin mengangguk. "Tadi aku lihat di forum sekolah. Kamu emangnya nggak ada cek instagram?"

Zoey menggeleng, kemudian buru-buru membuka instagram. Dan benar saja, saat baru membuka, postingan tentang Sophia yang berhasil memenangkan medali emas langsung menyambut laman instagramnya.

CircleWhere stories live. Discover now