Hatiku kosong, ada ketidakterimaan yang bersarang di dalam hati ini.
Disaat aku meninggalkan ketidaktahuan dan mulai berani untuk mempertanyakan tentang Ia dan goresan takdir yang diciptakannya, aku menjatuhkan diriku pada lubang gelap tanpa batas.
Sekarang setengah dari jiwaku hancur, ataukah mungkin sejak lama memang telah mati.
Aku hanya ingin segera menemuinya, segera ingin bertanya dan mungkin meratap padanya.
Mengapa Ia harus menuliskan kisah yang menyertakan aku di dalamnya?
Mengapa Ia memilihku untuk tercipta sebagai mahluk yang berfikir dan memiliki rasa, diantara ribuan mahluk lain yang sekedar hidup tanpa beban apapun?
Untuk apa hati memiliki rasa tapi namun tubuh dibatasi untuk menggapai?
Mengapa Ia menciptakan cahaya jika itu hanya yang akan membuat lumpur kehilangan mulianya?
15-08-25
YOU ARE READING
proj02/Random-prosa
RandomNikmatilah goresan-goresan kata yang kusajikan, dalam sebuah ruang yang berisi imajinasi tersembunyi namun tanpa batas, hanya keteguhan hatimu yang mampu memahamiku, sebuah lorong teka-teki yang penuh cabang, dan tiada akhir..
