Tidak lama kemudian, pengawal tersebut berjalan kembali bersama orang yang dia panggil sebagai tuan dan nyonya. Pintu terbuka dan mereka masuk bersamaan, tidak lama dokter keluarga ikut masuk untuk segera memeriksa keadaan anak kecil yang masih terdiam di atas kasur tersebut.
Anak tersebut belum bicara dengan pelayan selama ditinggalkan untuk memanggil tuan dan nyonya di kediaman tersebut, anak itu hanya menerima air minum yang diberikan oleh pelayan dikarenakan dirinya merasa tenggorokannya sangat kering sehingga sangat sulit untuk mengeluarkan suara.
"Bagaimana keadaan anakku?" tanya tuan dari kediaman tersebut yang ternyata merupakan ayah dari anak kecil tersebut, "Penyembuhan yang dimiliki tuan kecil berkembang pesat secara tiba-tiba. Saya belum mengetahui apa penyebabnya tetapi tidak ada yang aneh dengan keadaan tuan kecil untuk sekarang" balas sang dokter keluarga setelah menyelesaikan pemeriksaan kepada tubuh anak kecil yang masih terdiam
"Anakku.. syukurlah..." ucap wanita yang berdiri tepat di sebelah dokter tersebut sembari mendekat dan kemudian membelai rambut dari anak kecil yang baru sadar tersebut.
"Permisi....kalian semua siapa...-?" tanya sang anak kecil tersebut yang membuat semua orangyang berada di dalam ruangan tersebut terkejut kemudian saling pandang satu sama lain, "Kyle? Apakah kamu tidak mengingat kami?" tanya sang ibu dengan khawatir yang dijawab oleh menggelengkan kepalanya
'Di sini berbeda banget dengan di Seoul. Tidak mungkin kan aku dipindahkan ke luar negeri hanya untuk pengobatan? Aku gapunya uang sebanyak itu untuk membayarnya' pikir anak laki-laki itu yang identitas aslinya adalah laki-laki yang tertusuk setelah kembali dari membeli novel.
Keadaannya yang seperti ini membuat sang ayah dari anak tersebut membubarkan para pelayan yang ada di kamar tersebut sebelum akhirnya mendekat ke anak tersebut dan duduk didekatnya
"Apakah kamu tidak mengingat ayah dan ibu sama sekali, sayang?" ucapnya dengan lembut kepada anak tersebut walaupun merasa sedih dengan hal yang terjadi, "Eh?" bingungnya yang langsung melihat ke kedua orang tersebut dengan kebingungan. Tanpa pikir panjang, dia langsung bangun dan berlari ke cermin terdekat yang bisa dia lihat.
"Tuan kecil-! Anda belum boleh banyak bergerak-!" ucap sang dokter dengan panik tetapi diabaikan oleh anak tersebut karena dia sudah terfokus dengan dirinya sendiri di pantulan cermin yang berada di depannya. Dirinya memiliki rambut berwarna merah muda yang sedikit tidak rapi dikarenakan terlalu lama terbaring di atas kasur.
'Anak kecil? Ini siapa?!' kagetnya dalam diam sembari melihat telapak tangannya yang sangat mungil itu, "Kyle, kamu tidak boleh bergerak berlebihan sayang" ucap sang ibu yang mendekat ke dirinya sembari memegang kedua bahu anak yang dipanggil Kyle tersebut
"Baiklah..." balasnya karena sang ibu menuntun dirinya untuk kembali ke atas kasur kemudian duduk terdiam dan sesekali mencuri pandangan kepada dua orang yang masih bersama dirinya dengan penasaran, dia sama sekali tidak familier dengan tempat ini dan kenyataan bahwa dirinya berada ditubuh anak kecil. Semua ini sangat aneh untuknya.
"Namamu adalah Kyle Trancede Châteaunoir, dan kita adalah orang tuamu Kyle. Eugene Francois Châteaunoir dan Lilianne Châteaunoir" ucap sang ayah, dia memiliki rambut merah gelap yang ditata rapi dengan sisi-sisi yang dicukur pendek, menciptakan kontras tajam yang mencolok. Sedangkan sang ibu, Rambutnya berwarna pirang kusam yang jatuh lembut di bahu, dengan poni tirai berlapis yang membingkai wajahnya secara halus.
"Ayah dan ibu...." gumam Kyle yang masih kebingungan karena dirinya tidak mengetahui informasi apa pun, dan dia tidak mengingat nama-nama yang telah disebutkan sebelumnya, "Tidak perlu memaksakan diri untuk mengingatnya, sayangku. Kamu baru saja sadar dan kebingungan, kamu hanya perlu fokus dalam penyembuhanmu" ucap sang ibu kepada Kyle dengan sangat lembut
"Memang apa yang terjadi kepada saya?" tanya Kyle dengan ragu karena berada di latar yang sangat berbeda dengan kehidupan sebelumnya, "Kuda yang kamu tumpangi saat berlatih memberontak secara tiba-tiba, kamu sudah tidak sadar selama delapan bulan" jawab sang ayah sembari menghela nafas karena kejadian yang terjadi kepada sang anak
"Dokter keluarga sudah berkata cedera yang kamu miliki tidak terlalu parah, tetapi kami tidak ada yang tahu kenapa kamu bisa tidak sadarkan diri selama itu..." lanjut sang ibu mengungkapkan rasa khawatirnya, "Tenanglah Lily, sekarang Kyle sudah sadarkan diri dan hanya perlu menunggu penyembuhannya saja"
Kyle yang mendengar hal tersebut pun akhirnya sadar bahwa dirinya yang asli sudah mati dan entah bagaimana dirinya sekarang berada ditubuh anak kecil bernama Kyle ini. Saat dia sadarkan diri, dia sadar bahwa tempat ini bukanlah tempat biasa dikarenakan semua interior mewah yang memenuhi ruangannya.
"Kalau boleh tahu... berapa umur saya sekarang, Ayah, Ibu?"
"Beberapa bulan lagi umurmu akan bertambah menjadi sepuluh tahun, sayangku"
"Kalau nanti keadaanmu sudah membaik, kita akan membuat pesta untuk ulang tahunmu dengan besar sekalian merayakan kesembuhanmu" tambah sang ayah sembari mengusap kepala Kyle, menenangkan Kyle yang sangat terlihat bawa dirinya masih kebingungan atas kondisinya sekarang "berarti umurku sekarang masih sembilan tahun..." gumam Kyle sembari berusaha mengingat semua novel yang pernah dirinya baca, tetapi nihil, dia tidak bisa mengingat novel apa pun yang memiliki nama karakter tersebut.
"Baiklah kalau begitu, sekarang kamu bisa lanjut beristirahat Kyle. Kami akan pergi terlebih dahulu agar tidak mengganggu waktu istirahatmu" ucap sang ibu kepada Kyle yang sebelumnya melamun karena masih berusaha mengingat semua novel yang pernah dirinya baca. "Ayah selalu menempatkan penjaga dan pelayan di depan kamarmu, jadi jangan ragu untuk meminta sesuatu karena mereka ada berada di sini untuk menolongmu" lanjut sang ayah sebelum mereka berdua berjalan keluar dan meninggalkan Kyle sendirian
Kyle melihat ini sebagai kesempatan untuk mencari tahu lebih dalam dunia apa yang sekarang dia tempati dan dia memutuskan untuk melihat buku-buku yang tersusun rapi di rak buku. Setelah menghabiskan waktu yang lama untuk membaca, dirinya mulai menemukan beberapa informasi yang tidak terlalu asing "Sepertinya aku pernah mendengar kerajaan ini..." gumamnya kemudian membaca lebih lanjut tentang buku sejarah kerajaan yang dia temui
"Kerajaan Cauldrion... Seperti pernah membacanya di suatu tempat...." gumamnya dengan pelan sembari mengingat sesuatu dari kehidupan sebelumnya.
'Tunggu, itu kan nama kerajaan yang disebutkan di novel yang baru saja aku beli sebelum mati?' pikirnya yang kemudian terus membaca buku yang dia lihat untuk memastikan ingatannya kembali
Tidak lama kemudian, dia mulai sadar dengan kejadian yang menimpanya. Hal terakhir yang dia ingat adalah dirinya ditusuk oleh orang saat sedang berjalan pulang setelah membeli novel. Novel itu dia temukan dari internet karena banyak yang membahasnya dan juga merekomendasikannya. Kerajaan Cauldrion adalah nama dari kerajaan yang muncul di dalam novel dan pemeran utamanya bernama Théodore Louis Alexandre de La Rochefoucauld. Novel tersebut menceritakan seorang pekerja kantoran asal Amerika yang tiba-tiba masuk ke dalam game yang dia suka mainkan disaat waktu luangnya.
"Aku bahkan belum membaca novelnya.... Setidaknya jadikan aku pemeran utama, dewa sialan...." ucapnya frustrasi setelah menyadari dirinya bukan pemeran utama dan dirinya tidak memiliki informasi apa pun karena dirinya belum membaca novel tersebut sama sekali dan hanya membaca sedikit cerita dari media sosial, sehingga dia tidak mengerti apa yang akan terjadi seterusnya kepada pemilik tubuh ini.
"Aku harap keluarga ini tidak terlibat apapun dengan kerajaan, aku tidak mau ikut campur dengan jalannya cerita" tambahnya selagi mengacak rambutnya dengan frustasi dan melirik ke arah balkon yang terlihat pemandangan luar
꧁⎝ 𓆩༺✧༻𓆪 ⎠꧂
YOU ARE READING
Re:Plot
FantasyOriginal Story Novel tentang seorang pemain game yang masuk ke dalam dunia game tersebut menjadi seseorang yang namanya muncul di game saat misi harian. Tentu terdengar menarik bukan? Aku bisa membaca novel tersebut jika diriku tidak mengalami kejad...
