Di kota Seoul, terlihat pemuda yang masih menggunakan seragam sekolahnya karena baru saja kembali dari sekolah dengan suasana hati yang cukup senang dikarenakan dirinya sehabis membeli novel yang membuatnya penasaran karena review orang-orang yang mengatakan bahwa novel ini sangat bagus. Dia sudah terlalu lama menghindari spoiler dan akhirnya dia bisa membacanya sendiri.
Disaat dia melewati tempat perbelanjaan, terlihat keramaian disertai dengan suara teriakan orang-orang yang terdengar panik. Tetapi karena lelaki muda tersebut tidak dapat melihat apa yang terjadi dibalik ramainya orang-orang, dia pun terus berjalan selagi menghindari orang lain agar tidak tertabrak. Siapa yang akan mengira bahwa keputusan yang dia ambil ternyata menyebabkan dirinya ditargetkan kriminal yang polisi sedang berusaha menangkapnya. Kejadian tersebut terjadi dengan sangat cepat karena sebelum lelaki muda tersebut memahami apa yang terjadi, dia sudah ditusuk oleh sang kriminal yang kemudian melarikan diri dengan meninggalkan pisau yang tertancap di dada lelaki muda tersebut.
Langsung terjadi keramaian di saat lelaki muda tersebut jatuh ke tanah dan merintih kesakitan dengan mengeluarkan darah yang sangat banyak. Polisi berteriak dari berbagai arah dan berusaha menjauhkan orang lain dari lelaki muda tersebut. Suara dari pihak medis yang panik dengan situasi tersebut dan berusaha memberikan pertolongan pertama sebelum akhirnya mereka bersama-sama memindahkan tubuh lelaki muda tersebut ke dalam mobil ambulans.
Pandangan lelaki muda tersebut sudah memburam dan ditambah dengan rasa sakit yang sangat luar biasa di dadanya yang disebabkan oleh pisau yang tertancap. Dirinya sudah merasa bahwa tubuhnya tidak kuat untuk bertahan dan juga dirinya tidak bisa mendengar sekelilingnya sejelas di awal dia tertusuk. Kesadarannya perlahan memudar dan hal ini membuat para medis yang berada di dalam mobil ambulans tersebut mencoba berbagai macam hal yang dapat dilakukan agar lelaki muda tersebut tidak kehilangan kesadaran. Tidak lama kemudian, suara sirene berubah dan mobil ambulans tidak terlalu terburu-buru seperti sebelumnya
∘₊✧────────────✧₊∘
Terlihat kerumunan yang melihat ke arah platform yang hanya dibuka jika ada eksekusi yang dilaksanakan. Pria dengan baju yang terlihat lebih mewah dari orang sekitar yang ada di sana berjalan naik ke atas platform "Hari ini, di bawah cahaya langit dan di hadapan para rakyat, hukum akan dijalankan tanpa cela dan keadilan" ucap sang Putra Mahkota, Théodore Louis Alexandre yang merupakan Pangeran Kedua tetapi menang dari Pangeran Pertama dari segi politik dan kekuatan. Tetapi kenyataan yang belum diketahui siapa pun, kenyataannya adalah jiwa yang ada di dalam dirinya bukan merupakan jiwa asli dari pangeran kedua, tetapi milik seorang pemuda asal Amerika yang masuk ke dalam game yang dia sempat mainkan.
"Semua bukti-bukti sudah terkumpulkan dan aksi kejahatan harus segera di basmi, hukuman akan dijatuhkan sesuai kejahatan yang telah diperbuat" lanjut Théodore yang mendapat sorakan dari para rakyat yang setuju, terdengar juga kata-kata umpatan untuk para kriminal yang akan di eksekusi pada hari itu.
Para penjaga pun masuk selagi menyeret kriminal-kriminal yang telah mengkhianati kerajaan, mereka dibiarkan berdiri menghadap ke para rakyat dan langsung dilempari dengan batu sebagai ungkapan rasa emosi dari rakyat kepada mereka.
"Biarkanlah hukuman mati ini menjadi peringatan bagi siapa pun yang berniat mengkhianati kerajaan" ucap Théodore menyelesaikan pidatonya sebelum mengangguk sebagai tanda untuk para penjaga memulai eksekusinya.
Eksekusi dilaksanakan satu persatu dan beberapa kriminal terlihat tidak terima bahwa mereka di eksekusi. Tetapi terlihat satu pemuda yang memiliki rambut berwarna merah muda yang lebih tenang dibandingkan para kriminal lainnya.
YOU ARE READING
Re:Plot
FantasyOriginal Story Novel tentang seorang pemain game yang masuk ke dalam dunia game tersebut menjadi seseorang yang namanya muncul di game saat misi harian. Tentu terdengar menarik bukan? Aku bisa membaca novel tersebut jika diriku tidak mengalami kejad...
