Ibu itu terus menangis, isakannya benar benar menyakitkan untuk didengar,s eakan memberitahu semua orang kalau ia benar benar kehilangan orang yang sangat ia sayangi.
"Nak...anak mama...Zayyan...bangun nak...mama akan mengabulkan semua keinginanmu tapi mama mohon bangun nak..." rengek sang Ibu dengan suara seraknya, ia sudah menangis sejak anaknya dinyatakan kritis dan itu tidak berhenti sampai sekarang membuat tenggorokannya terasa kering.
"Sayang...ikhlaskan lah Zayyan...dia sudah tenang di sana..." ucap lembut sang ayah dan memeluk istrinya dari samping.
Kedua anak laki laki mereka yang lain hanya diam, namun mereka juga tidak tega melihat ibu mereka menangis dan tidak ikhlas juga dengan kematian adik bungsu mereka.
"Kak Hyunsik...andai kita menemukan obat itu lebih cepat...Zayyan pasti akan baik baik saja kan?..." lirih anak kedua yang berusia 19 tahun pada kakak pertamanya yang berusia 21 tahun.
Hyunsik Mahendra, sejujurnya ia juga menyesal tidak membawakan obatnya lebih cepat, andai obat dari tanaman langka itu bisa di racik lebih cepat, Zayyan pasti akan selamat dari kutukan alih alih penyakitnya.
"Entahlah Lex...kita menemukan tanaman itu sehari sebelum Zayyan meninggal...racikan obat itu sangat berharga dan harus di lakukan oleh profesional agar tidak berubah menjadi racun" jelas Hyunsik membuat adik keduanya hanya menatap sendu.
Lexius Mahendra, meski ia tidak dekat dengan Zayyan, ia tetap menyayangi Zayyan sebagai adiknya, ia tidak akan melupakan saat Zayyan demam parah saat berusia 3 tahun dan saat itu hanya Lex yang ada dan dirinya juga lah yang membantu menurunkan demam Zayyan.
Kedua kakak itu menyesal tak menghabiskan banyak waktu dengan adik bungsu mereka yang terbiasa berbaring diatas kasur dengan senyuman lemah, kini mereka tidak akan bisa melihatnya lagi bahkan mereka enggan memasuki kamarnya lagi.
Pemakaman berlangsung lancar, namun beberapa hari setelahnya, ibu mereka juga ikut meninggal karena kondisinya yang kian memburuk.
Dan hal itu mulai berpengaruh pada ayah mereka, ayah mereka pun meninggal dan mewariskan perusahaannya pada Hyunsik selaku ahli warisnya.
Meski di usianya yang muda, Hyunsik tetap bisa menjalankan pekerjaannya sebagai CEO di perusahaan terbesar, menyediakan berbagai macam bidang entah kesenian, pemasaran, saham, pendidikan, perekonomian dan lain lain.
Lex? ia tentu tetap melanjutkan kuliahnya, namun sebagai pekerjaan sampingannya ia menjadi aktor terkenal muda dan sudah membintangi film maupun drama sebanyak 10 kali dengan rating yang sangat tinggi.
Kembali ke sisi Zayyan, tak ada yang mau mengambilnya jadi Zayyan hidup sendiri, papanya pergi bersama istri barunya yang tengah mengandung sementara mamanya juga pergi bersama sugar daddynya.
Zayyan sebenarnya tidak masalah, lagipula ia juga sudah terbiasa sendirian, namun Zayyan membenci kegelapan jadi di kamar tidurnya ia selalu menyalakan lampu tidur yang terang namun nyaman untuk tidur.
Namun tanpa sadar, sesuatu mulai terasa aneh di dadanya, tepatnya jantung, kenapa? Zayyan pun juga tidak tahu, jadi ia memutuskan untuk tidur saja setelah mendaftar online ke SMA terbaik.
SMA populer saat ini adalah SMA Mahendra yang didirikan oleh ayahnya Hyunsik dan Lex, namun karena beliau sudah tidak ada dan Hyunsik tidak bisa mengurusnya maka Lex lah yang jadi pemilik sekolah itu namun ia membayar seseorang untuk menjadi kepala sekolah.
Tidak mungkin juga Lex melanjutkan kuliahnya sambil menjadi kepala sekolah, mustahil baginya.
Sebulan bertarung didalam ranking nilai rata rata, akhirnya, hari ini adalah hari pertama Zayyan masuk ke sekolah dan beruntung sekali ia diterima di sekolah tersebut.
Dari luar saja sekolahnya tampak besar, didalamnya pasti luas kan? itulah yang Zayyan pikirkan sebelum dirinya masuk kedalam area sekolah itu.
Ia mulai melakukan hal hal yang ingin ia lakukan dan sudah ia catat di notebooknya, dimulai dari berteman dengan teman sekelas, mendengarkan guru, membaca buku di perpustakaan dan berhemat uang alias tidak membeli makanan di kantin..
Ada orang sefrekuensi dirinya ternyata, mereka duo hongkong, Mak Chun Sing dan Lee Ou Yin, meski Zayyan sering bilang mereka kembar, padahal mereka tidak, justru mereka sepupuan.
Ada juga Davin Hernandra, pria tinggi ini tak sengaja menabrak Zayyan juga tak sengaja menyinggung Zayyan soal tinggi badan,awalnya Zayyan kesal padanya namun melihat Davin membujuknya berkali kali agar memaafkannya membuatnya luluh dan jadilah mereka berteman.
Keempat orang itu pergi ke kantin, hanya memesan minuman selebihnya bercanda ria di meja makan mereka tanpa mempedulikan tatapan orang orang yang menatap mereka dengan tatapan 'sok asik'.
"Zay,keknya enak deh kalau susu vanilamu dicampur ama susu coklat punyaku" ucap Sing sembari melihat gelas yang berada di depan Zayyan dengan teliti.
"Woylah,ada ada aja percobaanmu" celetuk Leo membuat Sing hanya cengengesan.
"Lain kali mau coba bikin gak? kek nya enak" ajak Sing membuat kedua orang didepannya menatapnya dengan tatapan jijik.
"Gak makasih,mual aku" sindir Leo menjulurkan lidahnya dan membuat ekspresi seakan ingin muntah.
"Sama,aku masih mau hidup" sahut Davin dengan alisnya yang mengkerut.
Mendengarnya membuat Sing mendengus kesal,kedua orang didepannya benar benar tidak bisa diajak kerjasama.
"Aelah,kalian gak seru" ucap Sing sebelum tatapannya beralih pada Zayyan.
Zayyan yang tahu pun menghentikan acara meminumnya agar tidak tersedak dan menatap malas kearah Sing yang seakan memohon padanya.
"Aku juga masih mau hidup bangkek" umpat Zayyan membuat kepala Sing berat dan terjatuh diatas meja.
"Kenapaaa" keluh Sing.
Ketiga temannya hanya memutar bola mata mereka malas,mereka benar benar berharap agar keanehan Sing tidak menular pada mereka.
"Ohhh,jadi ini toh four freak yang dibicarain banyak orang tadi"
"Lha? siape bujang ini?"
"Gak tahu,bocah SMP nyasar kali"
"Itu mah elu Zay"
"Kita semua baru aja lulus SMP bego"
"Oh iya"
Bersambung_✓
VOUS LISEZ
•Do I Look Like Him?• {Xodiac}
FanfictionZayyan Archandra dan Zayyan Mahendra itu orang yang sama atau berbeda? itulah yang di pikirkan Hyunsik dan Lex saat mereka yang menemukan kembaran mendiang adik mereka,berbeda namun satu jiwa di tempat yang sama? Warning : •} Hanya meminjam visual x...
•{ Prolog }•
Depuis le début
