|

|

|

Pemakaman Pangeran Hueningkai diadakan secara tertutup dan hikmat. Hanya beberapa orang yang datang menghadirinya.

Dalam suasana sore yang hangat. Pangeran Yeonjun mengutus Panglima Lee untuk membuka gerbang utama kerajaan dan memerintahkan seluruh rakyat untuk berkumpul di alun-alun istana. Bendera Kerajaan Eryndor berkibar gagah di ujung tiap menara.

Pangeran Yeonjun berdiri di atas mimbar batu megah, didampingi penasihat kerajaan, Peramal Kim, dan juga Panglima Lee. Di sisinya, Beomgyu, kini berbalut pakaian pangeran berdiri gagah tampak tenang di bawah ribuan mata yang menatapnya.

"Bertahun-tahun yang lalu, Eryndor kehilangan seorang pangeran kecil yang berharga. Kehilangan harapan yang disembunyikan oleh takdir, dan dibungkam oleh ketakutan." ucapnya tegas. "Tapi hari ini... dia kembali, membawa harapan baru untuk Eryndor, untuk kalian semua."

Pangeran Yeonjun memalingkan wajah pada Beomgyu, dengan senyum yang nyaris getir namun penuh kasih.

"Sebagai putra pertama raja, dan seorang putra mahkota... aku mengembalikan takdirmu sebagai penerus kerajaan ini, Pangeran Beomgyu."

Beomgyu tersentak, ia kira ini hanyalah pengumuman tentang kehadirannya kembali dalam Kerajaan Eryndor. Seluruh rakyat bergumam bingung atas apa yang disampaikan oleh Pangeran Yeonjun.

Seorang pelayan membawa mahkota perak berlapiskan emas, dan berhiaskan batu safir merah, milik mendiang Raja Alaric ke hadapan Beomgyu.

Namun, Beomgyu tidak bergerak. Ia menatap mahkota itu lama, lalu memandang rakyat, dan berakhir menatap mata Pangeran Yeonjun yang penuh kewibawaan.

Perlahan, Beomgyu melangkah mundur dan membungkuk di hadapan Pangeran yeonjun.

"Tidak, Yang Mulia." ungkapnya tenang. "Aku tidak merasa pantas menyandang posisi agung itu. Aku tidak memiliki pengetahuan apapun mengenai kerajaan, aku juga baru saja berada di istana ini. Jika ada orang yang lebih pantas menyandang gelar ini, maka itu adalah anda, Yang Mulia Yeonjun."

Pangeran Yeonjun bergeming dalam suasana yang hening. Beomgyu kembali menghadap rakyat dan berkata dengan lantang.

"Kemuliaan untuk Raja Yeonjun! Kemuliaan untuk Eryndor!"

"Untuk Eryndor!" seluruh rakyat, para kesatria, dan para pangeran berseru untuk raja baru mereka.

Pangeran Yeonjun memeluk erat Beomgyu di atas mimbar, sangat bersyukur atas kembalinya adik kecil yang selalu dia rindukan.

Setelah seruan-seruan terdengar, Pangeran Yeonjun kembali menatap rakyat dan mengangkat tangannya, "Sebagai Raja baru Kerajaan Eryndor, aku mengangkat Pangeran Beomgyu sebagai tangan kananku dan orang yang dengan sepenuh hati akan melindungi Eryndor dari ancaman siapapun!"

Teriakan Rakyat kembali meledak. Kali ini bukan karena bingung, bukan karena ragu, melainkan karena harapan yang telah menjadi nyata. Karena dua pangeran yang berdiri di hadapan mereka berada di sana bukan untuk berebut tahta, tapi untuk melindungi satu sama lain.

"Aku tahu dia adalah pemuda yang luar biasa," gumam Peramal Kim. Panglima Lee yang mendengarnya hanya tersenyum menatap kedua pangerannya bangga.

Dan di hadapan seluruh kerajaan Eryndor, dua sosok berdiri berdampingan, seorang Raja... dan seorang bintang.

|

|

|





















Yeeyyyy akhirnya selesai jugaaaa🥳🥳🥳🥳🥳gimana perasaan kalian setelah nemenin aku berjuang buat namatin cerita ini??

Maaf ya, mungkin buat sebagian Airans ada yang kurang suka sama endingnya, aku juga sedih pas Hueningkai tamat, tapi ya gimanaa🤧🤧🤧

Aku pengen nerbitin cerita lagi, tapi bingung kira" mau genre apa. Ada saran??

Jangan lupa vote+komen yaaa❤❤❤❤

Whispers Of The Throne |√Where stories live. Discover now