~Where's Papa's promise?~

•~☀Prolog 💫~•

Teeeeeeet

Sophia kaget ia melirik ke kanan terdapat truk kecepatan tinggi mengarah ke arahnya.

Brakkk

Terjadi kecelakaan mobil akibat truk kehilangan kendali membuat menabrak mobil di belakangnya termasuk mobil yang di tumpangi ibunya Indonesia.

Akibat hal itu terdapat korban luka-luka dan ada bahkan yang meninggal dan terjadi keributan.

Sophia tergeletak di jalan walaupun tangannya hampir putus dan kepalanya berdarah karena kena benturan.

Ia sebelum menutup mata ia ngebayangin Indonesia dan Asean tersenyum serta tingkah kelucuan anaknya.

"Buk bertahan buk, cepat beri pertolongan pertama! "

Sophia mengeluarkan air matanya ia sangat ingin menemui Indonesia akan tetapi pandangannya mulai berkunang-kunang "I-indo"

•

•

•

•

Brak

Indonesia terkejut ia mendekati ruang kerja Asean Indonesia dengan perlahan lalu mengintip lewat pintu terbuka kecil.

Indonesia merasa heran melihat Asean menangis sambil membanting barang dan keliatan Asean sangat terpukul mendengar kabar kematian istrinya yang tercinta.

'Papa kenapa kelihatan sedih'batin Indonesia bertanya-tanya, ia langsung menggembung kan pipinya.

"Dek Indo kenapa? " tanya kepala pelayanan berada di belakang Indonesia.

Indonesia menatap kepala pelayan lalu ia memperhatikan kembali ayahnya masih menangis.

"Papa kenapa menangis? " tanya Indonesia yang penasaran.

Kepala pelayan langsung memasang wajah ragu dan sedih lalu ia langsung jongkok lalu mengusap kepala Indonesia.

"Nanti saja kamu akan tau, mending sini sama tante mau main kita? Main petak umpet atau mobil-mobilan? " tanya kepala pelayan berharap Indonesia ingin bermain dan melupakan kejadian ini.

Indonesia langsung mengganguk semangat lalu menarik tangan kepala pelayan menuju ke ruangan tempat bermainnya.

"Ayo bibi kita main mobil-mobilan"

•

•

•

•

Kini Indonesia terdiam melihat ibunya berada di kotak peti mati, rasanya indonesia ingin menangis tapi ia tau tidak ada gunanya untuk menangis ibunya tidak akan hidup lagi.

Indonesia langsung menghampiri ke ayahnya langsung memegang tangan ayahnya.

Asean menatap indonesia sementara genggam tangannya, ia tau Indonesia sedih ingin menangis tetapi keliatan Indonesia mengerti keadaan sekarang dan tidak bisa menangis.

Asean langsung teringat kata-kata istrinya sebelum meninggalkannya selamanya.

"Iya suamiku, saya sudah tidak sabar kasih ke anak kita saya ingin melihat wajahnya bahagia"

"Haha iya saya mencintai kamu Asean, kita pasti bisa lalui dan menjaga anak kita bersamaan bye"

Asean langsung jongkok lalu menggendong Indonesia sedangkan Indonesia bersandar di dada Asean dan menyembunyikan wajahnya.

Asean langsung menatap wajah istrinya "Sayang saya janji akan mengurus anak kita dan memberikan kebahagiaan" gumam Asean mencoba mengikhlaskan.

Indonesia juga mendengar janji dari ayahnya, hingga ulang tahunnya menjadi ulang tahun yang sungguh buruk karena tidak bisa bersama dengan ibunya lagi.