When Shadows Fade 🍃[Terbit Mode: ON]

Prolog

HAIHAII HAPPYY READINGG YAAAAAAAAAAAAA ⭐⭐⭐

BERI VOTEE YAHHH LOVEUUU💝💝💝

Perpustakaan sudah menjadi tempat singgah favorit Mika sejak SD, ia suka menghabiskan waktunya disana hanya untuk membaca buku komedi favoritnya, dan juga majalah-majalah fashion yang tersedia disana ia ambil hanya karena suka dengan baju yang dipakai para model di majalah itu.

Biasanya ia pulang tepat di jam 3 sore, tetapi karena terlalu asyik membaca buku sinchan favoritnya ia lupa dan alhasil ibu nya memarahinya karena pulang di jam awam, Mika dengan sifat pelupa nya yang sudah berteman baik sejak kecil, ia sudah tidak tau lagi bagaimana cara menyembuhkan penyakit pikunnya ini, yang ia lakukan hanya baca, baca dan baca.

Di hari libur menjelang masuk sekolah, Mika menyempatkan diri untuk pergi ke perpustakaan favoritnya lagi, ia ingin meminjam salah satu buku komik yang belum selesai ia baca kemarin hari, sampai di depan rak buku yang dicari, ia mencari keberadaan buku yang berjudul "Crayon Shinchan" itu. Matanya menatap ke bagian rak teratas, dan ya komik itu tersimpan di rak bagian teratas.

"Gimana caranya aku ambil komiknya? ini tinggi banget lagi.." celoteh Mika.

dan sepertinya seseorang mendengar ia sedang kesusahan, Mika yang sedari tadi terus mencoba untuk meraih komik itu mendadak kaget karena ada tangan seseorang yang meraih komik nya, ya pemuda tadi yang menolongnya, pemuda itu pun memberi buku komik yang dari tadi Mika inginkan lalu pergi meninggalkannya. dengan sopan Mika membungkuk dan berterimakasih pada pemuda itu yang sudah pergi menjauh darinya.

"Muka dia seperti tidak asing..." pikirnya.

Mika pun berlari kecil menuju seorang Pustakawan untuk meminjam komik Sinchan yang ia pegang dari tadi, ia memberi kartu identitasnya lalu berhasil meminjam komiknya dan berlari ke arah pitu keluar perpustakaan. Ia terlihat buru-buru dari tadi karena sudah janji dengan sahabatnya akan bermain dirumahnya, dengan cepat ia berlari menuju rumahnya di sepanjang jalan ia melintasi beberapa toko makanan yang membuatnya menjadi lapar... jadi ia sempatkan saja untuk membeli beberapa roti untuknya dan temannya, toko roti yang ia datangi terlihat sepi hanya terlihat beberapa pengunjung saja. 

Mika pun memesan Croissant coklat dan susu coklat dingin favoritnya, awalnya tidak ada yang menghambat kegiatannya itu tetapi saat membayar pesanannya Mika lupa kalau ia tidak membawa dompet nya karena saat pergi ia hanya ingin ke Perpustakaan saja dan bukan malah ke toko roti, Mika dengan muka panik nya itu meminta agar pesanannya dibatalkan saja walaupun perutnya sekarang sudah berteriak. 

"Aku sangat minta maaf, aku lupa kalau aku tidak bawa uangku sejak tadi.." Ucap Mika memohon agar karyawan kasir nya bisa meng-cancel pesanannya.

"ini" ucapnya dingin, tangan pemuda itu terulur ke arah kasir tersebut dan kasir itupun menerima duit puluhan yen tersebut, Mika kaget melihat pemuda itu, ia sadar bahwa dia seseorang yang tadi membantunya di perpustakaan dan mukanya pun terlihat sangat tidak asing.

"loh tapi ka-" belum selesai Mika berceloteh, pemuda itu lebih dulu bicara.

"gapapa lagian kamu lagi buru-buru kan?" tanya dengan dingin pemuda itu sambil tersenyum hangat.

"Terimakasih banyak ya..., aku duluan.." dengan sopan Mika membungkuk 2 kali lalu meninggalkan pemuda itu.

"sama-sama Mika" batinnya pemuda itu.

Sampai rumah Mika dibuat penasaran siapa sebenarnya malaikat yang ia temui tadi, 

"Hikari, tadi aku ketemu cowok baik banget! Dia bantuin aku di perpustakaan, terus bayarin roti pas aku lupa bawa dompet" Mika dengan ceria menceritakan apa yang tadi terjadi padanya,

 "Ganteng?" tanya Hikari dengan mata menggoda nya, "hmm iya... dan aku suka mata birunya..."  jawab Mika sambil membayangkan Muka pemuda yang seperti malaikat itu dan melanjutkan berbagi celotehannya dengan Hikari, sepertinya Mika tertarik padanya.

Baryu prolog aku udah takut banget alurnya kemana2, kalian boleh kasih saran kokkk biar kedepannyaa akuu bisa lebih semangat lagii 💕💕💕💕🙌🏻🙌🏻🙌🏻