Error in System

670 48 1
                                        

Layar komputer Xu Minghao berkedip-kedip seperti sedang sekarat, memantulkan bayangan matanya yang sudah berkantung lelah. Jari-jemarinya yang biasanya lincah sekarang terasa kaku mengetik deretan kode terakhir sebelum deadline.

"Xu, masih di sini?"

Suara itu membuatnya terkejut. Shen Liwei, lead programmer proyek, berdiri di balik kursinya dengan dua cangkir kopi di tangan. Pria itu mengenakan kemeja lengan panjang yang masih rapi meski jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.

"Bug di NPC utamanya," Minghao mengeluh sambil menerima kopi. "Pangeran Liang terus menyimpang dari behavior tree-nya. Seolah-olah..."

"Seolah-olah punya keinginan sendiri?" Shen menyelesaikan kalimatnya dengan senyum aneh. Mata lelahnya berbinar di balik kacamata.

Minghao mengiyakan. Shen adalah orang berpengalaman, hal seperti ini sudah ada dalam jangkauan pemikirannya.

"Mungkin cuma overfitting di model AI-nya," jawab Minghao kemudian.

Shen meletakkan tangan di bahu Minghao. Sentuhannya dingin. "Kau tahu, dalam filosofi kuno kita, ada kepercayaan bahwa gambar yang terlalu sempurna bisa menyedot jiwa pemiliknya keluar."

Layar tiba-tiba berkedip. Karakter Pangeran Liang di monitor tampak mengalami glitch, dan beberapa detik setelahnya muncul pesan error.

[WARNING: CORE MEMORY BREACH]

[SYSTEM ERROR: 时空错乱]

"Shíkōng cuòluàn?" Minghao membaca pesan error itu. "Kekacauan ruang-waktu?"

Beberapa minggu terakhir ini memang sering terjadi code-error pada program yang sedang dikerjakannya. Tapi kali ini notifikasi dialognya tampak tidak normal.

Ketika ia menoleh, Shen sudah berdiri di depan jendela, memandang bulan purnama.

"Deadline besok, Xu. Jangan sampai CEO tahu ada anomaly di proyek bintangannya."

Begitu Shen pergi, Minghao menghela napas panjang. Tangannya menggeser mouse ke bagian karakter utama—Pangeran Liang, avatar yang dibuat berdasarkan wajah Wen Junhui, aktor terkenal yang menjadi idolanya.

"Kau yang paling merepotkan," bisiknya pada gambar digital itu.

Tiba-tiba, terminal debugging-nya menampilkan pesan error yang aneh.

[WARNING: CHARACTER_AI CORE BREACH]

[PERSONALITY MATRIX OVERWRITE DETECTED]

Minghao mengerutkan kening. "Apa ini...?"

Bahkan ini lebih aneh dari pesan error sebelumnya. Lalu Minghao memutuskan untuk membuka file karakter utama, dan seluruh napasnya tersangkut.

Kode yang seharusnya statis itu berubah dengan sendirinya, seolah hidup. Baris-baris baru muncul satu persatu.

"Apa-apaan ini..." Jarinya gemetar menekan CTRL+S, tapi sistem tidak merespon. Layar mulai berkedip dan suara kipas laptop meraung tak wajar.

Kepanikan Minghao memuncak saat layar laptopnya mati.

"ASTAGA!!"


———⁠☆

Ruang Rapat Utama Glory Games

Pukul 09.00 tepat, Minghao berdiri kaku di depan pintu ruang rapat, telapak tangannya berkeringat. Ia memegang erat laptop yang semalam nyaris meledak—sekarang terlihat normal kembali, seolah error-error aneh itu hanya halusinasinya.

Looping in Love | JunHaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang