Dulu, sebelum namanya terkubur oleh waktu, sebelum ia dikutuk sebagai iblis, Azrael adalah bagian dari dunia ini. Ia berjalan di antara manusia, bukan sebagai makhluk buas, tetapi sebagai sosok yang dihormati dan ditakuti.
Di zaman itu, manusia masih mengenal kegelapan yang sejati. Mereka tahu bahwa dunia ini bukan hanya milik mereka, bahwa ada makhluk lain yang hidup berdampingan, mengawasi, menilai, dan kadang menghukum. Azrael adalah salah satu dari mereka penjaga keseimbangan, eksekutor bagi mereka yang melampaui batas.
Namun, manusia selalu serakah.
Di sebuah kerajaan yang kini hanya tinggal debu, seorang raja menginginkan lebih dari yang seharusnya dimiliki. Ia tidak puas hanya dengan kekuasaan atas manusia ia menginginkan kendali atas dunia yang lebih luas, termasuk dunia yang dihuni oleh makhluk seperti Azrael.
Sebuah perjanjian terjalin. Azrael dimanfaatkan sebagai alat, dipanggil ke medan perang untuk menghabisi musuh musuh kerajaan. Dengan kekuatannya, kerajaan itu menjadi tak terkalahkan, menaklukkan wilayah demi wilayah tanpa pernah merasakan kekalahan.
Namun, seperti halnya semua kesepakatan dengan manusia, kesetiaan mereka hanya bertahan selama mereka membutuhkannya.
Saat perang usai, raja dan para penasihatnya mulai takut pada kekuatan Azrael. Ia tidak bisa dikendalikan, tidak bisa dimanipulasi seperti prajurit lainnya. Mereka tidak bisa membiarkan makhluk sekuat itu tetap bebas. Maka, rencana pengkhianatan pun dibuat.
Pada malam pengkhianatan itu, Azrael dipanggil ke kuil kuno di puncak bukit, diundang dengan alasan perayaan kemenangan. Tapi yang menantinya bukanlah perayaan, melainkan jebakan. Para pendeta kerajaan, yang telah mengabdikan diri pada raja, mengukir mantra mantra kuno di tanah, merapal doa doa pemeteraian yang telah lama terlupakan oleh manusia biasa.
Azrael melawan. Ia mengamuk, membantai mereka yang berani mengkhianatinya. Tetapi jumlah mereka terlalu banyak, dan mantra yang digunakan terlalu kuat. Dengan kekuatan terakhirnya, para pendeta berhasil mengurungnya di dalam segel kegelapan, diikat oleh rantai yang terbuat dari darah pengorbanan.
Ia meraung dalam kemarahan, tubuhnya terbakar oleh cahaya suci yang merobek dagingnya.
“Mereka tidak bisa membunuhmu,” kata sang raja, berdiri di ambang pintu kuil dengan tatapan penuh kepuasan. “Tapi mereka bisa membuat dunia melupakanmu.”
Dengan kata kata itu, pintu kuil ditutup, dan segel terakhir ditempatkan.
Azrael jatuh ke dalam kegelapan, kesadarannya perlahan memudar.
Dunia bergerak maju. Kerajaan yang dulu begitu berjaya akhirnya runtuh oleh dosa dosa mereka sendiri. Nama Azrael menghilang dari sejarah, menjadi legenda yang diceritakan hanya sebagai dongeng belaka.
Namun, di dalam reruntuhan kuil, di balik batu batu yang telah retak oleh waktu, sesuatu tetap menunggu.
Karena meskipun waktu telah berlalu berabad-abad ... segel tidak bertahan selamanya.
YOU ARE READING
𝐖𝐡𝐞𝐧 𝐓𝐡𝐞 𝐃𝐞𝐦𝐨𝐧 𝐀𝐰𝐚𝐤𝐞𝐧𝐬
FantasySelama berabad abad, dunia percaya bahwa iblis itu hanyalah mitos. sebuah dongeng kelam yang diceritakan untuk menakuti anak anak. Namun, ketika bulan berubah merah dan retakan muncul di tanah terkutuk, legenda yang terlupakan itu kembali bangkit. A...
