Part 1 : Encounter

Start from the beginning
                                        

Namun, nihil Jeno tidak mendapatkan apapun, mungkin nanti jika gadis itu sudah dipastikan debut, pelan-pelan foto-foto nya di masa lalu akan terungkat. SM masih menutup rapat debut para trainee-nya. Aeri tetap menjadi sosok misterius yang hanya bisa ia lihat dari kejauhan.

Hingga akhirnya, SM mengadakan acara internal kecil-kecilan untuk trainee dan idol senior. Sebuah kesempatan untuk bersosialisasi, sekaligus mempererat hubungan antar artis.

Di acara itu, ruangan dipenuhi musik santai dan gelak tawa. Idol senior dan trainee bercampur, mencoba menghapus batas-batas yang biasanya terasa jelas di hari-hari latihan biasa.

Jeno berdiri di dekat meja minuman, memperhatikan suasana sekitar, hingga matanya menangkap sosok Aeri yang berdiri sendirian di pojok ruangan, tampak agak kikuk.

Ia memandangi gelas kosong di tangannya, seolah mencari alasan untuk tidak terlihat canggung. Tapi tatapan matanya sesekali menyapu ruangan dengan gugup.

"Harusnya gue sapa," pikir Jeno. Tapi keraguan masih menahannya.

Sampai akhirnya, Jeno memberanikan diri untuk mendekati Aeri. " Lo Aeri, kan?" tanyanya Jeno basa-basi.

Aeri mengangguk cepat. "Iya. Halo Jeno Sunbaenim "

" Lo sendirian aja, trainee yang lain dimana?" tanya Jeno. 

"Ah.. itu tadi Jimin dan Minjeong izin ke toilet sementara NingNing mengambil beberapa makanan "

Jeno tertawa kecil  " Lucu "

Aeri tersentak mendengar ucapan Jeno, sementara lelaki itu mengutuk sendiri mulutnya yang tidak bisa ditahan itu " I..itu tadi Leeteuk hyung lucu banget hahaha ada-ada aja kelakuan Super Junior hyungdeul " 

Gadis itu hanya mengangguk canggung. 

" Gimana jadi trainee di SM? "

" Eum.. menyenangkan? " jawab Aeri ragu-ragu " Tapi kadangan masih sedikit bingung "

" Bingung gimana? Ada yang susah? Dance? Rap? Nyanyi? "

" Gedungnya besar banget "

Jeno tergelak " Ya ampun, gue juga gitu dulu, gak heran " 

Aeri tersenyum sambil mengusap anak rambut yang menutupi matanya. "Kadang aku tersesat, padahal ke studio yang sama."

Obrolan ringan pun mengalir. Meski awalnya kaku, Jeno merasa Aeri punya aura yang nyaman. Mereka berbicara tentang latihan, makanan favorit, bahkan membahas seberapa sulitnya menghafal koreografi dalam waktu singkat.

Aeri sempat tertawa saat Jeno bercerita tentang dirinya yang salah masuk ruang latihan di minggu pertamanya sebagai trainee. Itu membuat suasana di antara mereka jauh lebih cair.

"Kadang aku merasa latihan itu seperti puzzle," kata Aeri. "Setiap gerakan harus pas. Tapi kalau lagi lelah, rasanya semua berantakan."

"Aku juga gitu," balas Jeno. "Tapi biasanya setelah latihan kedua, ketiga, baru nyambung."

Keduanya saling bertukar cerita kecil, dan waktu terasa berjalan lebih cepat dari biasanya.

Saat acara berakhir, Jeno merasa lebih ringan. Ada koneksi kecil yang mulai terbentuk, walau ia belum bisa mendeskripsikannya. Tapi satu hal yang pasti, ini bukan pertemuan biasa. Ada sesuatu yang baru saja dimulai.

Dan Jeno? Dia sudah menunggu untuk pertemuan berikutnya.

Malam itu, saat kembali ke dorm, Jeno menatap langit-langit kamar dalam gelap. Bayangan Aeri menari di studionya, senyumnya di acara SM, dan suaranya yang tenang terus terngiang di kepalanya.

Ia tidak tahu akan seperti apa kelanjutan kisah ini, tapi satu hal yang ia yakin—ia ingin mengenal Aeri lebih dalam.

Karena dari semua momen yang ia alami hari itu, pertemuan dengan Aeri adalah yang paling membekas.

:)

" Ada nih ada yang abis mepetin trainee baru " sindir Jaemin 

" Gua liat-liat senyumnya lebar banget sampe hilang matanya " lanjut Renjun 

" Lo Aeri kan? Anjay.. pergerakannya, gak pernah deketin cewek sekalinya ngedeketin langsung ngebut " ujar Haechan 

Chenle, Jisung dan juga Mark hanya tertawa, sementara Jeno memasang wajah galak. 

" Tapi Jen, gue ingetin dari sekarang. Lo gak boleh sembrono juga, dia baru mau meniti karir, jangan sampe lo menghalangi karir dia. Udah jauh-jauh dari Jepang cuman dapet kegagalan, kasihan " ujar Mark

" Bener, apalagi fans kita terbilang cukup galak. Jangan sampe kecium publik, dan dia dapet serangan dari fans kita terutama fans lo "

Jeno mengangguk " Iya paham gue, tenang aja, lagian kenalan buat temen apa salahnya sih "

" Kinilin biit timin ipi silihnyii, eh Jeno Lee lo gak pernah kayak gitu ke perempuan apalagi trainee, sebanyak-banyaknya trainee cewek disini, gak ada satupun yang lo reach out duluan " ujar Haechan 

" Ya pokoknya lo hati-hati hyung " titah Chenle. 

Jeno menyenderkan tubuhnya pada dinding ruang latihan, benar apa kata membeonya, satu tindakan Jeno akan merugikan Aeri, ia harus lebih hati-hati. 

Between the BeatsWhere stories live. Discover now