Haii!! Aku balik lagi membawa prolog buat cerita ini, seperti yang aku bilang bakal ada target vote & komen yang aku kasih..
🐻🦊
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
Di umurnya yang ke-30 tahun ini Haechan dimintai Ibu Suri untuk menikahi anak dari Jenderal panglima perang
Sekaligus tangan kanan sang ayah "pokoknya kamu harus nikahin dia." ucap sang ibu, Haechan yang mendengar hanya bisa menghela nafas
"tapi kenapa bu?" tanya haechan
"Tidakkah cukup aku menikahi 19 selir pilihanmu?"
"Ibu memohon kepada mu haechan, ayahmu sempat membuat janji kepada chanyeol untuk menikahi putra nya, ayah mu berpesan kepada ibu bahwa kau harus menikahinya."
"Kau juga akan dilantik menjadi kaisar dan kau harus memilih permaisuri bukan? Ibu hanya ingin yang terbaik untukmu haechan." tegas sang ibu
"Baiklah bu, haechan turuti kemauan ibu tapi tolong, ini yang terakhir ya bu." keputusan haechan
"Iya nak, ini yang terakhir ibu janji."
"Besok ibu mau berkunjung kerumah nya kau mau ikut?" tawar sangat ibu
"Tidak bu, besok aku harus pergi ke daerah barat untuk melihat proses pembangunan."
"Kau jadi membangun Harem untuk para selir mu?" tanya sang ibu
"Jadi bu." jawab haechan
"Kau yakin akan menyatukan selir selir mu diHarem yang sama?"
"Yakin bu, ini juga demi kebaikan mereka dan aku tidak mau ada pertengkaran." Yakin Haechan
"Hormat yang mulia raja dan hormat yang mulia ibu suri, maaf mengganggu waktu kalian berdua hamba hanya mau menyampaikan bahwa ladang yang biasa dipakai para warga untuk berkebun mengalami kekeringan dan tanamannya yang membusuk." ucap sopan Jeno (tangan kanan Haechan)
"Bagaimana bisa terjadi" bingung haechan
"Hamba juga tidak tau yang mulia, hamba baru mendapatkan informasi ini tadi pagi saat saya kembali dari wilayah barat." ucap Jeno
"Siapkan kuda ku, aku yang akan langsung turun." Tegas haechan
"Baik yang mulia."
"Kau yakin akan turun langsung?" tanya sang ibu
"Yakin bu, kau tidak perlu khawatir aku akan baik baik saja, pernikahan akan dilakukan jika permasalahan ini selesai, mohon doa nya bu." ucap yakin haechan
"Baiklah kau Hati-hati."
Sesampainya dilokasi
"Hormat yang mulia Raja." ucap sang kepala desa
"Bagaimana kekeringan ini bisa terjadi." tanpa berbasa basi haechan langsung menanyakan perihal masalah didesa ini
"Kita kekurangan air yang mulia, setelah saya melihat ternyata sungai yang biasa kita pakai terhambat oleh sampah, yang kita sendiri tidak tau sampah itu berasal dari mana." jawab sang kepala desa
"Dimana sungai nya? Bawa saya kesana."
"Mari yang mulia ikuti saya."
sang kepala desa pun menunjukkan jalan menuju sungai tersebut yang ternyata benar, sungai itu menumpuk banyak sampah dan berbau yang tidak sedap, setelah diteliti kembali ternyata air dari sungai itu mengalir langsung ke area ladang dan menyebabkan tanaman membusuk dan meninggalkan bau yang tidak sedap
"Jeno kau cari dari mana sampah ini berasal." titah Haechan kepada Jeno
"Baik yang mulia."
Jeno menyuruh beberapa prajurit untuk mencari dari mana sumber sampah ini berasal
"Bagaimana ini yang mulia, jika tidak segera kita selesaikan warga akan kelaparan" cemas Jeno
"Kau hubungi desa yang dekat dari sini, minta untuk kirimkan bahan makanan pokok, segera mungkin."
"Baik yang mulia"
Setelah jeno menghubungi desa sebelah beberapa makanan pokok pun diantar ke desa dan para prajurit memberikan masing masing rumah sesuai dengan kebutuhan
Sementara itu keadaan didalam istana tempat dimana beberapa selir itu tinggal
"nona ada gerangan apa kau memanggilku?" ucap Amira selir ke-19
"Kau sudah tau kalau Yang mulia Raja akan menikah lagi?" tanya Jimin (istri/selir pertama)
"Benarkah? Bagaimana nona bisa tau."
"Aku tidak sengaja dengar pembicaraan yang mulia Raja dengan ibu Suri dihalaman belakang."
"Dengan siapa yang mulia Raja menikah lagi?" tanya Amira
"Huang Renjun anak dari jendral panglima perang dahulu, kasta nya jauh dibawah kau Lady." Tegas jimin yang bermaksud untuk memanas-manasi situasi
"Nona benar, aku tidak Terima jika dia harus menikah dengan yang mulia Raja." Amira berbicara cukup lantang
"Dan kau taukan apa yang harus kau lakukan!"
"Tentu."
Sementara itu di istana ibu Suri
"Aku sungguh tidak sabar untuk bertemu dengan Renjun" girang nya
"ibu suri, kau hendak kemana?" tanya jimin
"Kau mengagetkan ku saja, aku hendak menemui calon menantuku" ucap Ibu suri
"Menantumu? Haechan akan menikah lagi?"
"Tentu, aku sangat senang Haechan akan menikahi Renjun."
"Tapi kenapa bu? Tidak kah cukup 18 selir kau nikahi dengan anakmu?"
"Maafkan aku jimin. Tapi ini permintaan suamiku, alias ayah Haechan"
"Tapi kenapa kau menikahi anak mu dengan selir yang lain bu?" Tanya jimin
"Karna kau tidak pernah memberikan ku cucu, jika kau tau aku sangat menginginkan cucu hanya saja aku menutupi keinginan itu." sarkas ibu suri
"Tapi bu.."
"Cukup, pengawal siapkan kereta ku kita berangkat sekarang"
"Ibuu tunggu, aku ikut"
Ibu suri pun menghentikan langkah nya lalu berbalik mengahadap ke jimin
"Kau mau ikut, untuk apa? Bukanya kau tidak Terima jika haechan menikahi renjun?" sarkas ibu suri
"Aku hanya penasaran dengan renjun bu, biarkan aku ikut. Aku sebagai istri pertama nya haechan berhak untuk tau bagaimana orang yang akan menikahi suamiku." tegas jimin
"Yasudah kau ikut, tapi jangan membuat masalah disana jimin. Yang ada kau mempermalukan ku"
Ibu suri dan jimin pun menaiki kereta mereka. Jarak dari istana ibu suri ke rumah renjun cukup jauh, karna renjun yang tinggal di pedesaan dalam yang membuatnya jauh dari perkotaan.
Cukup segini dulu ceritanya kalo vote nya tembus 100vote langsung aku buat bab satunya
‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙
YOU ARE READING
i'm[not]empress
Fantasydi sebuah kerajaan ada seorang raja yang bernama Lee Haechan ia dikenal memiliki banyak selir, sebelum penobatan nya menjadi kaisar haechan harus memilih 1 diantara 19 selir yang harus menjadi permaisurinya, namun sebelum penobatannya menjadi kaisar...
![i'm[not]empress](https://img.wattpad.com/cover/387565178-64-k858976.jpg)