Sunyi merayap dalam ruangan. Hanya terdengar bunyi denting halus dari kotak kayu yang perlahan dibuka. Sepasang tangan mengenggam sebuah benda kecil. Ujung jemarinya terlihat bergetar, seolah ragu akan keputusannya saat ini.
Cahaya remang dari jendela membiaskan bayangan samar. Hening. Lelaki kecil itu hanya memandangi benda yang ia genggam sekarang. Tatapannya sayu. Kosong. Napasnya tertahan sesaat. Satu dua kali bulir air mata yang tertahan akhirnya jatuh, membasahi pipi sang bocah.
Dahulu, seseorang pernah berkata kepadanya, bahwa janji adalah sesuatu yang abadi. Janji adalah benang tak kasat mata yang mengikat dua jiwa. Janji bukan sekadar kata-kata yang meluncur dari bibir, melainkan keyakinan yang terpatri dalam dada. Ia tumbuh dalam harapan dan bertahan dalam waktu, meski jarak dan keadaan mencoba menghapusnya.
Namun, apakah janji benar-benar dapat bertahan menghadapi waktu?
Atau, apakah janji hanyalah delusi yang akhirnya memudar seiring berjalannya waktu?
Dengan satu tarikan napas panjang nan berat, sang bocah menaruh benda yang sedari tadi ia genggam ke dalam sebuah kotak kayu. Ditutupnya kotak kayu dengan perlahan. Tak lupa ia menguncinya—seolah mengunci segala rasa yang pernah dirinya rasakan. Disimpanlah kotak kayu tersebut di sebuah lemari tua yang usang.
Ia menghela napas, menatap lemari sesaat sebelum ia berbalik. Perlahan, langkah kakinya meninggalkan ruangan gelap yang kini berangsur semakin dingin. Benaknya berpikir mantap, bahwa dirinya tidak akan lagi membuka kotak kayu dimana seluruh kenangan serta janji tersimpan. Ia tak mau terjebak dalam luka dan kesedihan. Setidaknya, itulah yang ia yakini. Untuk saat ini.
-
YOU ARE READING
𝐈𝐭𝐨𝐬𝐡𝐢 𝐑𝐢𝐧 | 𝐒𝐨𝐥 𝐞𝐭 𝐋𝐮𝐧𝐚
Fanfiction【 AU 】 ── ۶ৎ Ketika sang bulan menemukan kembali mataharinya. All Blue Lock characters belong to ©Yusuke Nomura [Name] and other OC belong to ©jeelatte
