Suatu hari ada seorang pemuda yang sedang menunggu seseorang. Pemuda itu bernama
Zevano Mahendra Argantara, pemuda itu berusia 17 tahun dan dia seorang yatim piatu karena kedua orang tuanya mengalami kecelakaan saat dia berusia 4 tahun.
Karena kejadian itu dia mau tak mau harus kehilangan rumahnya sekaligus orang tuanya, dia tak mempunyai siapa siapa lagi dan berakhir tidur di jalanan. Namun saat itu ada seorang wanita paruh baya yang membawanya ke panti asuhan karena merasa kasihan kepada pemuda itu.
Dia di rawat dengan sangat baik di sana, dan saat ini dia akan mempunyai keluarga baru? Zevano saat mendengar itu ia merasa sangat senang dan gembira.
Seperti saat ini, pemuda itu kini berada di depan mansion yang sangat besar dan mewah. Dia merasa takjub pada rumah itu dan itu membuat matanya berbinar binar.
"Vano ayo kita masuk." Jawab seorang wanita paruh baya yang bernama Callysta Brilliant Marrie, yang merupakan mama baru Vano.
"Iya ma.." ucapnya dengan sedikit gugup karena dia belum terbiasa.
Saat kami masuk terlihat ada seorang laki laki yang umurnya sekitar 21 tahun sedang duduk di sofa sambil bermain dengan ponselnya.
"Justin. Mama sama papa punya kejutan buat kamu" Justin Matthew. Itu adalah nama lelaki tersebut.
Saat justin mendengar suara mama dan papanya dia langsung mengalihkan pandangannya dari ponselnya ke arah mama dan papanya. Dia menatap kedua orang tuanya itu dengan tatapan bingung, apa yang mama dan papa maksud?. Begitulah isi pikirannya.
"Ada apa mah, pah?" Ucap lelaki itu dengan tatapan bingung dengan alis terangkat.
Mama dan papa yang mendengar itu langsung tersenyum dan mulai menjauh sedikit untuk mempelihatkan keberadaanku. Saat ini aku merasa malu dan juga takut jika kehadiranku tak di terima di sini.
"Justin, perkenalkan, ini adik barumu. Namanya Zevano Mahendra Argantara." Ucap mama sambil memperkenalkanku pada lelaki itu.
"Nak perkenalkan, ini kakak barumu, namanya Justin Matthew." Ucap mama lagi dan aku hanya mengangguk canggung.
"S-..salam kenal... k-kakak...." ucapku sambil menjabat tangannya
Kini telapak tangan mungilku tenggelam dengan tangan besar milik Justin dan itu membuat tanganku menjadi gemetar, dan menjadi dingin.
"Salam kenal." Ucapnya acuh.
Setelah berkenalan saat ini kami sedang makan malam bersama.
"Justin, nanti mama sama papa akan pergi berbisnis lagi di eropa, kamu di rumah sama vano ya? Mama sama papa minta tolong sama kamu buat jagain vano karena kita pulangnya lama. Mungkin 1 tahun." Ucap mama panjang lebar dan hanya di balas deheman sang kakak.
"Kamu jangan terlalu cuek atau dingin kepada adikmu. Apa kamu mengerti justin?" Ucap sang papa yang bernama Alexander de ellmaier.
"Huh, yayaya." Ucap justin sambil menghela nafas berat.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya, mama dan papa pamit pada kami sebelum berangkat.
"Hati hati di rumah ya nak" ucap sang mama sambil mengelus kepalaku
"Iya ma" ucapku sambil tersenyum pada mama
"Justin tolong jaga adikmu ya, dan tolong perhatikan dia." Ucap sang papa kepada justin yang masih sibuk dengan ponselnya
"Ya." Ucapnya dingin
"Mama sama papa pergi dulu, kalian hati hati yaa di rumahh!" Ucap sang mama sambil melambaikan tangannya ke arahku dan justin
"Iya ma, mama juga hati hatii!" Ucapku sambil membalas lambaian mama.
Tak lama, mobil yang di kendarai mama dan papa pun perlahan menghilang dari area mansion dan aku memutuskan untuk masuk menyusul sang kakak yang sedang sibuk mengurus berkas berkasnya.
"Vano." Aku sedikit terkejut saat mendengar justin memanggilku
"Iya? Ada apa kakak?.." ucapku sedikit gugup sambil menatap manik biru muda milik justin yang juga sedang menatapku lekat lekat.
"Kakak mau pergi ke kantor sebentar, kamu mau ikut atau tetap di sini?" Ucap sang kakak
"Ah, vano di sini saja kakak" ucapku sambil tersenyum tipis ke arah sang kakak
"Fuck.." begitulah isi hati justin ketika melihat senyuman manis dari vano yang merupakan adiknya itu.
"Yasudah, kakak berangkat dulu dan jika kamu butuh sesuatu tinggal telfon kakak. Mengerti?" Aku pun mengangguk patuh dan mendapatkan elusan di kepalaku
"Good boy" ucap justin sambil tersenyum ke arahku dan masih mengelus kepalaku yang membuat wajahku sepenuhnya memerah.
.
.
.
.
.
.
TBC
Makasi yah man teman yang sudah mau membaca, jangan lupa di vote dan comment:D
BINABASA MO ANG
Justin & Vano
Fantasy#BROTHERSHIP NOT BXB, BL, DLL HARAP JANGAN SALAH LAPAK! Mohon maaf jika cerita nya gajelas ya gys:33
