Dua

278 10 1
                                    

'Perkenalkan namaku Harry Edward Styles'

****
Natalie's Pov
Styles? Sepertinya aku mengenal nama itu.
Madame Geoff menurunkan kacamatanya,
"Styles, kau bisa duduk di sebelah Horan" The fuck?
"Madame, maaf. Tapi di sebelah Reyna juga kosong, aku tak mau duduk disebelahnya" Ujarku
"Horan, bukan berarti karena ayah dan ibumu donatur terbesar sekolah ini kau bisa bertindak sesukamu" Shit!
"Madame-"
"Styles, sekarang!" Laki-laki bernama Harry itu berjalan kearahku dan langsung duduk tanpa mengucapkan sepatah katapun. Menyebalkan!

****
"Kelas hari ini selesai" ucap Madame Geoff, aku bergegas menuju loker untuk mengambil buku sejarah,
"Hey Natty!" Panggil Niall, aku menoleh.
"Ada apa?"
"Kau setelah ini ada kelas apa?"
Aku menaikkan alisku, "Sejarah"
"Aku juga sejarah, ayo!" Dia membawaku berlari ke kelas Mr. Abraham.
Aku duduk di deretan ketiga, "Niall"
"Apa lagi?"
"Tumben sekali kau menghampiriku?"
"Awalnya aku ingin bilang kalau nanti temanku akan pulang bersama kita"
"Siapa? Louis? Zayn? Liam?"
Niall duduk di depanku, "Ya"
"Mereka membawa kendaraan sendiri, kan?" Tanyaku memastikan
"Sayangnya tidak"
"Lalu aku?"
"Kau akan pulang bersama salah satu dari mereka, kuharap dia tidak keberatan"
"Aku akan pulang bersama Jace saja"
"Dia ada nanti mengurus acara sekolah, kau tahu kan dia osis"
"Kalau begitu aku akan meminta Mike mengantarku"
"Aku curiga jangan-jangan kau ada hubungan dengan Mike"
"Kalau begitu kau harus curiga dengan Luke, Calum, dan Ash juga"
"Mungkin kau ada hubungan dengan keempat anak itu"
"Mereka fans ku tau!"
"Kau narsis sekali!" Aku membuang muka dari Niall, melihat Luke yang baru masuk kelas, aku langsung menepuk bangku di sebelahku. Dia langsung berjalan kearahku dan duduk disebelahku.
Luke, Ash, Cal, dan Mike adalah sahabatku sejak sekolah dasar, mereka sudah kuanggap seperti saudara kandungku sendiri, jadi wajar saja aku sangat dekat dengan mereka.

"Natalie! Oh fuck! Kemana saja kau?!"
"Kau merindukanku ha?"
"Aku ingin memberitahumu sesuatu"
"Apa itu?"
"Kau tahu, sepupuku masuk ke sekolah ini"
"Oh benarkah? Aku tak peduli"
"Dia adalah adik dari Gemma, bukankah kau pernah menaksir adiknya?"
"Iya! Aku ingat, bahkan kau tak memberitahuku namanya!"
"Aku memberitahumu, bodoh"
"Ha-hazza? Bukankah itu namanya? Aku lupa"
Luke mengangguk, tak lama kemudian Mr.Abraham datang, ugh kelas sejarah! Sangat membosankan.

****
"Natty!" Eleanor memanggilku
Aku menengok padanya, "Ada apa?"
"Kau tak keberatan kan kalau aku tak makan bersamamu dan para idiot itu?"
Aku menggindikan bahuku, "Emm... Mungkin ya mungkin tidak, apa alasanmu?"
"Louis mengajakku makan bersama!" Ele meloncat-loncat kegirangan.
Aku memeluk Eleanor, "Good luck Ele! Aku turut senang!"
"Aku duluan ya! Bye!" Dengan begitu Eleanor berjalan cepat ke arah kantin, duh dia jatuh cinta. Aku menghampiri Ashton di depan lokernya, dia mengajakku ke perpustakaan untuk meminjam buku lalu langsung ke kantin. Setibanya di kantin, aku melihat Luke, Calum, dan Mike sedang mengobrol di meja yang biasa kami gunakan. Aku mengantri untuk mengambil makan,
"Nona Horan, ini makananmu" Ucap Nick, pelayan di kantin yang "katanya" menyukaiku.
Aku tersenyum, "Terimakasih"

Setelah itu aku langsung membawa makananku ke meja, belum sampai di meja tempat Luke dkk berada, aku sudah di tabrak orang lagi! Shit!
"Kau bisa berhati-hati tidak sih?!" Tanyaku, jelas saja, makanan ini mengotori seragamku!
"Kau yang tak bisa berhati-hati!" Suara ini... Harry.
"Kau bisa tidak, sekali saja tidak mengganggu hidupku?! Aku lelah!" Aku membersihkan seragamku dari noda sup dengan kesal.
"Seharusnya aku yang berkata seperti itu, pakai ini" Dia menyodorkan sapu tangan.
"Aku tak butuh!"
"Terserah kau" Dia melemparkan sapu tangannya, sok sekali! Aku mendengus sebal lalu berjalan membeli makanan lagi.
"I hate him!" Kataku begitu sampai di meja para idiot
Luke menanggapinya dengn santai, "Kau tau, kadang benci berubah jadi cinta"
Aku hanya memandang Luke dengan kesal.

***
Bel pulang berdering, aku mencari Mike untuk menyuruhnya mengantarku pulang, sayangnya dia tidak bisa, tak putus asa, aku mencari Calum, dia ada acara dengan kekasihnya, begitupula dengan Luke dan Ash, mereka akan menonton bola bersama. Aku memutuskan untuk menelepon Niall.

'Nialler? Kau dimana?'
'Aku di parkiran, kenapa?'
'Para idiot tak ada yang bisa mengantarku pulang!'
'Baiklah, tapi mobilku sudah penuh, kau bersama Hazza saja'
Hazza? Dia mantan crush ku bukan? Ah pasti sekarang dia sangat tampan!
'Oke, aku kesana sekarang'

Aku berlari menuju parkiran, menemukan Niall menungguku, dia mengantarku ke mobil Merci yang tadi kulihat, hey ini mobil Harry 'kan?

"Hazza! Aku ingin kau mengantar kembaranku" Wait, ini Hazza? Oh fuck!
"Gadis menyebalkan ini kembaranmu ha?"
"Kau tak keberatan kan? Aku akan memberimu mobil range rover payahku ini" Oh Niall mulai gila!
"Kau gila!"
"Baiklah, walaupun aku bisa membelinya sendiri, tapi kalau sudah di tumpangi Barbara Palvin, mengapa tidak?" Ah Barbara, wanita idaman para pria, dia adalah mantan kekasih Niall. Niall terkekeh mendengar ucapan Harry, dia pamit lalu meninggalkan kami berdua. Aku langsung masuk ke mobil milik Harry tanpa dapat persetujuan dari si pemilik.

"Siapa yang ijinkan kau masuk?" Dia masuk dan menyalakan mesin mobilnya.
"Tak ada"
"Typical orang kaya"
"Oh Harry Styles, kukira ku tak tahu siapa dirimu ha? Pewaris Styles Enterprises, bukan begitu?" Aku baru ingat siapa yang memiliki nama belakang Styles, Des Styles. Sahabat ayahku, CEO Styles Enterprises, perusahaan terbesar ketiga di UK.
"Jangan sekali-kalinya kau membawa status ku, Horan" Aku terkekeh, ternyata dia tidak seperti ayahnya, ayahnya selalu menunjukkan kekayaannya kepada seluruh dunia, tidak seperti ayahku yang jauh lebih sederhana.
"Oh aku takut!"
"Aku akan menurunkanmu disini sekarang juga!" Sifat mengesalkannya keluar lagi! Aku hanya diam dan melihat keluar jendela.

***
"Natalie! Ah Harry? Kau sudah besar ya! Sekarang semakin tampan saja! Bagaimana kabar Anne? Aku sangat merindukannya!" Ujar mom begitu aku sampai di rumah.
"Terimakasih, Mrs.Horan, mum baik-baik saja, dia menikah lagi dengan pria dari kampung halamannya"
"Sampaikan salamku padanya ya?"
"Tentu"
"Kebetulan kalian berdua ada disini, aku ingin membicarakan perjodohan kalian" Really mom? What the heck?! Bahkan dia tidak memberitahuku apapun!
"Maksud mom? Oh mom kau pasti bercanda"
"Tidak, dulu sekali, saat Anne dan aku hamil kami berjanji jika anak kami berlawanan jenis kelamin, kami akan menikahkan mereka saat mereka di pertengahan kelas 1 SMA, awalnya itu hanya sebuah bercandaan, aku takkan mau anakku menikah sangat muda, aku menyetujui perjanjian itu karena saat di USG dokter menduga jenis kelaminmu adalah laki-laki, ternyata dia hanya melihat Niall, jadi aku mau tak mau harus menepati janjiku" Jelas mom, seriously?! Aku harus menikah?!
"Mom, kau-" Aku mencoba memprotes mom, Harry hanya diam tanpa mengucapkan sepatah katapun.
"Maafkan aku Natalie, ah iya, pernikahan kalian akan diselenggarakan minggu depan, kau harus ikut aku mem-fitting baju sekarang, ayo Harry"
"Maafkan aku, Mrs.Horan, aku ada janji dengan Niall"
"Ah Niall tak apa-apa, aku sudah memberitahunya tentang ini dan dia sangat senang" mom tersenyum, Niall gila!
"Mom aku-"
Dia mengambil tasnya, "Ayo"

Love//Hate (H.S)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang