Setelahnya, Yosan kembali menghampiri Nadya dan duduk di sebelahnya

"Mmm aku masih ngantuk" keluh Yosan

"Habis ini tidur lagi gak papa kok, yang penting makan dulu"

"Tapi nanti peluk ya?" Minta Yosan

"Gak bisa, aku ada janji buat ke studio hari ini" jelas Nasya sambil mengambil semangkuk soto untuk Yosan

"Yang kemarin?"Nadya mengangguk

"Ikutt" rengek Yosan

"Ngantuk begini yakin mau ikut, di apart aja aku cuma sebentar kok habis itu langsung pulang" balas Nadya

"Nanti kalau ada cowok godain kamu gimana?" Tanya Yosan

"Ya tinggal aku tunjukin cincin tunangan kita dong, masa mau aku peluk" gurau Nadya

"Jangan peluk peluk, ke aku aja peluknya" ucap Yosan

"Hahahahah iya iya, yaudah nih ayo makan"

"Makasih sayang"

Mereka berdua makan dengan tenang, Yosan juga tampak begitu lahap menikmati masakan Nadya. Sepertinya Nadya paham bagaimana selera Yosan

Selesai makan, Nadya sedang bersiap untuk pergi. Sebelum menggunakan lip tint miliknya, Yosan menahan tangan Nadya lalu meletakkan lip tint itu di meja rias

"Ada apa kak?" Tanya Nadya

Yosan tidak membalas, justru dia meraup bibir Nadya dan melumatnya dengan lembut. Nadya yang terlena pun membalas lumatan Yosan dan mengalungkan kedua tangannya pada tengkuk Yosan

Yosan menarik pinggang Nadya agar lebih dekat  dan terus mencium bibir Nadya tanpa nafsu, entah kenapa sejak ciuman pertama mereka Yosan menjadi sangat candu dengan bibir mungil Nadya

"Kakhh udwahh" Yosan pun melepas ciumannya lalu mengusap bibir Nadya

"Manis" Nadya pun tersipu malu

Nadya pun langsung menggunakan lip tint nya lalu meninggalkan Yosan yang tertawa melihat Nadya

.

Saat ini Nasya sudah ada di depan studio tujuannya, matanya memandang kagum berbagai jenis lukisan di depannya dan tak sengaja matanya menatap lukisan miliknya yang terpajang khusus di sebuah tembok

"Permisi nona, ada yang bisa saja bantu?" Tanya seorang pria

"Ah, saya mau bertemu dengan tuan Raihan" ucapnya

"Apa sudah ada janji?"Nadya mengangguk

"Baik tunggu sebentar"

Pria itu tampak membuka sebuah buku lalu menanyakan nama Nadya

"Kalau boleh tau atas nama siapa?" Tanyanya

"Vanadya Haura Zaferino"

"Oh, iya ada mari saya antar" Nadya pun mengangguk dan mengikuti pria itu menuju suatu tempat

"Permisi tuan, ada yang datang" ucapnya

"Siapa yang datang?"

"Nona Vanadya tuan"

"Oh si bungsu Zaferino? Biarkan dia masuk"

Pria itu tampak membukakan pintu untuk Nadya, dan dia pun berterimakasih dan masuk kedalam

"Hai, kamu datang tepat waktu nak" Nadya pun duduk di kursi depan Raihan

"Kebetulan baru saja uangnya selesai diambil, jadi mau berapa?" Tanyanya

When I'm With You Where stories live. Discover now