Date with Ichinose Tokiya

644 30 7
                                    

Tak terasa bulan September sudah datang dan tibalah musim gugur. Tapi, akhir-akhir ini hujan sering turun dan membuatmu harus membawa payung setiap hari. Seperti biasa kamu sering pergi ke ruang musik yang berada di lantai 2. Setelah memasuki ruangan, kamu cukup terkejut akan kehadiran Ichinose Tokiya yang sedang membaca buku di sofa. Ichinose pun mengalihkan perhatiannya ke arahmu.

"Masuklah."

"Ha..hai."

"Kau ingin bermain piano?"

"Ya begitulah, hehehe."

"Souka...oh,ya, bisakah kamu mengiringiku dengan lagu ku nyanyikan kemarin?"

"Tentu bisa, Ichinose san."

Kamu pun memulai menekan tuts piano dan melantunkan nada demi nada yang sangat indah. Lagu yang di buat Ichinose sangat indah dan menenangkan serta liriknya sungguh menyentuh hati.

"Ah... kimi dake ni todoke

kono kaze no oto yo Feeling Heart..."

Suara Ichinose begitu bening dan merdu. Begitu sempurna dan terlalu enak untuk di dengarkan. Kamu dan Ichinose pun menyelesaikannya dengan baik dan sempurna.

"Wah... lagunya bagus sekali, Ichinose san."

"Terima kasih, (name). Oh,ya,permainan pianomu semakin indah ya, (name). Kalau kamu mau kamu bisa memanggilku, Tokiya. Jika kamu berkenan ."

"Terima kasih atas pujiannya, Tokiya."

"Sama-sama, (name)."

Setelah itu, kamu dan Ichinose kian hari kian dekat. Terutama ketika menghadapi kompetisi yang di adakan bulan depan. Ichinose memilihmu menjadi pengiringmu di kompetisi yang ikutinya bulan depan. Tentu kamu menerimanya karena kamu sahabatnya. Nanairo no Compass, lagu yang sangat indah dan romantis yang selalu membuatmu deg-deg an ketika memainkan lagunya. Belum lagi suara Ichinose yang sangat indah dan membuatmu menjadi berkhayal. Kalian pun menghentikan latihan sejenak demi mengisi perut yang sudah kelaparan dan tengorokkan yang mulai terasa kering. Lalu kalian berdua mulai berbincang-bincang...

"Ne... Tokiya, apa kamu menyukai musik klasik?"

"Lumayan, kamu menyukai musik klasik juga?"

"Tentu saja, aku sangat menyukainya. Sejak usia 3 tahun, ibuku sudah mengenalkan musik klasik padaku. Musiknya sangat menentramkan dan menenangkan..."

"Seperti lullaby yang membuat yang mendengar merasa nyaman."

"Yup... kamu benar, Tokiya."

"Oh, ya, aku baru ingat. Aku punya 2 tiket pertunjukkan orkestra musik klasik. Apa kamu mau ke sana bersamaku, (name)?"

"Tentu aku mau, Tokiya. Kapan kita akan ke sana?"

"Lusa, apa kamu bisa?"

"Tentu bisa."

"Baiklah, lusa aku menunggumu di depan pintu gerbang ya. Ingat, jangan lupa berpakaian yang formal."

"Hai, wakarimashita."

Setelah itu latihan di lanjutkam kembali. Tak terasa 2 hari pun telah berlalu dan malam ini kamu dan Tokiya bersiap pergi ke tempat pertunjukkan orkestra. Dengan gaun merah maroon yang hanya sampai lututmu. Gaun itu berbahan chiffon dengan tali spagetti membuatmu tampil elegan dan cantik. Belum lagi rambutmu yang sengaja di kepang membentuk seperti bando. Tak lupa anting bermata ruby kecil serta heels 7 cm dan tas tangan kecil yang berwarna senada menyempurnakan penampilanmu malam ini. Make up natural pun semakin menambah kecantikkanmu. Segera kamu menuju gerbang setelah memakai mantel cokelatmu. Tampaknya Tokiya sudah menunggumu dengan mobil sport hitamnya. And look him, he is so handsome and sexy to night. Kemeja merah maroon dengan jas dan celana hitam membuatnya tampak keren dan tampan tentunya plus mantel hitam yang membuatnya semakin tampan . Tokiya yang menyadari kehadiranmu segera mengalihkan pandangannya kepadamu. Sekilas kamu melihat ekspresi Tokiya seperti terkejut dan errr...terpesona(#plak). Belum lagi rona merah di pipinya yang tirus dan putih itu.

Dating With Utapri BoysWhere stories live. Discover now