Prolog

491 65 16
                                        

15 tahun yang lalu, ketika aku menyadari bahwa aku berbeda dengannya. Aku bertanya padanya.

"Ne, menurutmu... manusia yang bisa berkomunikasi dengan Kaiju itu... ada atau tidak?"

"Hee... kalau ada pasti dia juga Kaiju."

"Hahaha, sou da ne. Tte, apa kau akan membasminya? Dengan katanamu pastinya."

"Kalau pun ada, aku pasti akan membasminya. Dan tentu dengan katanaku nantinya."

Hahaha....

Aku akan mati di tangan temanku.

Jangan sampai dia tau.

Aku harus bersembunyi...

"(Name)-chan, kenapa kau menangis?"

.

.

.

.

.

Setiap pasukan mengacungkan senapannya kepada sesosok gadis yang terduduk itu. Wajahnya yang berlumuran darah menatap kosong hadapannya.

Kedua manik birunya yang masih menyala itu terus mengeluarkan darah.

"Aku... ketahuan..." Gadis itu bergumam dengan suara pasrah.

"Katakan yang sebenarnya! Siapa kau?!" teriak wanita surai sebahu itu.

Gadis yang terduduk itu menegakkan kepalanya.

"Shinonome-san... kah?" rintihnya dengan tatapan yang kabur tersebut.

Gadis sebahu itu tersentak mendengar marga yang keluar dari mulut gadis itu. Ia sempat ragu, namun ia kembali mempertegas pegangan pada senjata khususnya dan bertanya lagi pada gadis itu, "jawab aku, siapa-- bukan, apa kau sebenarnya, (Surname) (Name)?!"

"Aku..."




















4 Jam Sebelum Insiden
























































"(Surname) Sensei memang pantas mendapatkan julukan sebagai guru TK terbaik, bukan?"

"Sayang sekali kalau tahun ini dia tidak menerimanya."

Sekelompok ibu-ibu menatap seorang wanita yang sedang memandu anak-anak berseragam biru dengan topi kuning.

Wanita itu mengenakan rok coklat di bawah lutut, dipadu dengan blouse putih setengah lengan, dan legging hitam juga alas kaki heels bewarna hitam yang mencapai pergelangan kakinya. Surai panjangnya ia sanggul dengan sederhana, menyisakan anak rambut di kedua sisi wajahnya. Riasan yang flawless membuatnya terlihat natural. Dengan mata hitamnya yang terlihat teduh itu membuatnya tampak ramah.

"Ii ne, masih muda, cantik, dan ramah. Aku yakin banyak laki-laki yang berbaris ingin menikahinya."

"Tapi aku mendukung (Surname) Sensei dengan Okamoto Sensei." Kali ini pandangan ibu-ibu itu menuju laki-laki yang membantu (Name) memandu murid-muridnya.

Surreptitious (Kaiju No 8 x F!Reader)Where stories live. Discover now