Part 38 - GOJEK

Começar do início
                                    

Hani dan Namira langsung kaget "Serahin ke Kakak?"

"Gue dan Greyson bisa gantiin bokap lo untuk sementara kok. Itung-itung ngisi waktu luang kan sepulang sekolah kita ga ada kerjaan. Ya ga, Grey?"

"Yoi," gue memegang bahu Hani "Hani jangan sedih lagi. Gue bantuin kok supaya kalian bisa mudik. Sekarang kalian berdua telpon ke bokap dan bilang kalo gue sama Zayn yang gantiin pekerjaan untuk sementara,"

"MAKASIH SENPAI!!" Hani sama Namira berdiri sambil loncat-loncat.

***
Sepulang sekolah, Namira dan Hani ngebawa gue dan Zayn menghadap bapak mereka. Bapaknya Hani bernama Usman sedangkan Bapaknya Namira bernama Yusuf.

Pak Usman dan Pak Yusuf menyuruh gue dan Zayn download aplikasi GoJek. Begitu aplikasi terinstall, beliau langsung log in.

"Makasih banyak ya Dek, udah mau bantuin kami," ujar Pak Yusuf.

"Sama-sama, Pak. Jadi hari ini kita bisa langsung ngojek?"

Pak Usman tersenyum hangat "Kalian datangi kantornya ya. Kantornya ada di Bendungan Hilir,"

Gue dan Zayn mengangguk semangat. Hani dan Namira tersenyum riang kearah kita berdua.

Teriknya sinar matahari ga mematahkan semangat gue dan Zayn untuk bantuin Pak Usman dan Pak Yusuf. Setibanya kita didepan kantor, udah ada banyak tukang ojek yang datang.

Gue dan Zayn masuk kedalam kantornya lalu melapor pada resepsionis "Mau pesan Ojek ya, De?" tanya mas-mas ini.

"Engga Mas. Kita mau ngojek hehe"

Si Masnya malah bengong "Masa ganteng-ganteng begini ngojek?"

"Kita gantiin Pak Usman dan Pak Yusuf aja kok, Mas."

Setelah mengisi data diri, petugas itu memberikan gue helm dan jaket baru.

Zayn memakai jaket berwarna hijau ini dengan logo GO JEK di belakangnya serta helm hijau yang unyu. Gue pun melakukan hal serupa dan ga lupa pakai kacamata hitam kesayangan gue.

"Eaak udah ganteng belom?" Zayn menaruh ibu jari dan telunjuknya dibawah dagu sambil nyengir

"Selfie dulu Jay wkwk" kamera depan siap, kita berdua nyengir lebar lalu mempostingnya ke instagram.

Sambil nunggu pelanggan ngorder, gue sama Zayn duduk dan sedikit ngobrol sama para abang ojek ini. Ga lama hape gue bergetar dan terpampanglah notif dari app gojek.

Gue menekan tombol ready dan tulisan "The Driver is ready" pun terlihat.

"Gue duluan, Jay."

Lokasi penumpang gue ada di Pasific Place, dengan semangat gue on the way kesana.

Setibanya ditempat, pelanggan gue seorang wanita yang berusia sekitar dua puluh limaan.

"Mbak Risa?" tanya gue begitu sampe didepannya.

"Eh iya, Mas." Si Mbaknya malah keliatan bingung "Mas, tukang ojeknya?"

"Iya hehe," gue meraih kantung plastik masker dan helm "Nih Mbak, pakai masker dan helmnya dulu,"

Dengan wajah bersemu merah, Mbak Risa naik keatas motor gue dan selanjutnya gue mengantarkan dia kearah Kemang. Doi ga banyak nanya disepanjang perjalanan malahan gue yang kebanyakan nanya wkwk.

"Mbak Risa, kerja di Pasific Place?"

"Iya, saya bagian marketingnya."

"Oh gitu. Kenapa milih naik Ojek Mbak?"

"Sudirman kalau sore itu macet banget, Mas. Jadi enakan naik Ojek hehe.."

Gue ngangguk-ngangguk aja sambil fokus lagi nyetir.

The Rebellion [Fan Fiction]Onde histórias criam vida. Descubra agora