Part 38 - GOJEK

Mulai dari awal
                                    

"Lah terus?"

"Lo ngasih tau gue pas gue belom minum. Kan seret kampret :'("

BHAK

"WKWKWKWKWKWK SORRY HAHAHAHAHA" gue ngakak sambil megangin perut. Zayn dengan frustasi menatap gue.

"Sorry, Jay. Ntar buka gue jajanin dah hehe,"

"Iyeh, ntar gue kumur-kumur aja. Btw, gimana sama Luna?"

Tawa meledak gue terhenti ketika mendengar nama Luna "Dia gamau balikan,"

Zayn mengebrak meja "Apa-apaan?!"

"Serius gue. Dia gamau gue ajak balikan,"

"Terus lo nyerah?"

Gue menghela nafas "Jangan panggil gue Greyson Chance kalo gue nyerah gitu aja untuk merebut hati Luna lagi,"

"Azeeek itu baru sohib gue. Yaudah cabut dari sini sebelum gue batal puasa beneran"

Gue dan Zayn jalan beriringan kearah lapangan. Matahari siang hari ini cukup menyengat, ga heran orang-orang yang lagi pada puasa mendadak lemes. Apalagi guru killer gue, beliau mendadak tabah banget wkwk

Memasukan kedua tangan kedalam kantong celana, gue dan Zayn ngobrol santai sambil merhatiin anak-anak yang berlalu lalang.

"Grey, itu Hani sama Namira kan?" Zayn menepuk pundak gue sambil nunjuk. Kepala gue mengikuti arah telunjuknya Zayn.

"Iye, kenapa?"

"Lo perhatiin dong baik-baik,"

Gue menyipitkan mata gue "Apaan sih kaga ada yang aneh kok,"

"Yailah kaga peka amat lo jadi cowok -_- liat apa tuh anak berdua lemes banget biasanya dia yang paling enerjik,"

"Kan lagi puasa Jay ._."

"Kemaren juga puasa tapi mereka masih antusias neriakin nama kita. Samperin yuk,"

"Ogah ah ngapain kerajinan,"

"Heh jangan gitu. Sesama umat manusia harus saling tolong menolong termasuk kepo. Kepo itu baik,"

"Jidat lu baik -_____-"

Dengan terpaksa gue sama Zayn nyamperin Namira dan Hani yang lagi duduk sambil senderan ditiang.

"Hai," Zayn nyengir kearah mereka berdua. Gue masih tetep stay cool berdiri dihadapan mereka. Seketika mereka berdua langsung gelagapan.

"Se—senpai Greyson..." Hani berbinar menatap gue, gue membalas panggilannya dengan senyuman.

"Kalian berdua kenapa kok lemes banget?" Zayn mulai kepo.

Namira dan Hani menunduk "Gapapa kok, Kak."

Gue memutuskan untuk duduk disebelah Hani dan Zayn duduk disebelah Namira.

"Gapapa kok sedih gitu? Seharusnya kalian ceria dong kan ini bulan puasa,"

Hani diam sambil memainkan ujung baju muslimnya "Kita sedih Kak ga bisa bantuin Bapak,"

"Bapak kalian kenapa emangnya?" gue ikutan kepo.

"Bapak Namira dan Hani itu tukang ojek di perusahaan Ojek online. Beliau lagi sakit jadi ga bisa ngojek. Padahal kalau misalkan bisa tiga hari masuk kerja, Bapak bakalan dapet THR besar dari bos dan THRnya mau buat beli tiket mudik." Jelas Hani.

"Namira dan Hani ga bisa naik motor jadi bingung gimana gantiin Bapak kerja," sambung Namira.

Gue sama Zayn saling menatap dan akhirnya kita berdua nyengir "Serahin aja sama kita berdua!" ujar gue dan Zayn seraya bersamaan.

The Rebellion [Fan Fiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang