"Kalian bertemu? Di mana?"

"Di Hotel Tokyo," jawab Taeyong. "Saat itu aku duduk di pesisir pantai samping hotel itu. Yah—kami bertemu di sana."

Sooyoung menautkan alisnya merasa belum puas dengan cerita Taeyong yang terlalu singkat, "Lalu? Kalian bertemu kembali dan tiba-tiba menjadi semesra itu?" Taeyong hanya mengangguk.

"Apa yang kalian lakukan malam itu?" Sooyoung bertanya seakan menodong Taeyong, diam-diam pria cantik itu meneguk kasar ludahnya.

Mata Sooyoung memicing, "Kau—"

Taeyong menggeleng keras, "Tidak. Itu tidak seperti yang Noona pikirkan!"

"Tau apa kau yang tengah kupikirkan?!" Sooyoung menutup mulutnya begitu dramatis, "Oh Taeyong! Hanya itu yang terpikir olehku!"

Sialan sekali! Pikiran Sooyoung tepat mengenai sasaran! Tidak ada yang boleh tau apa yang terjadi malam itu.

"Tidak! K-kami hanya—"

"Hanya apa?!" Sooyoung benar-benar mendesaknya.

"HANYA BERCIUMAN!!!"

Hening mendera kafetaria. Yap—Taeyong berteriak begitu nyaring hingga satu kafetaria terdengar. Bagus sekali, Lee Taeyong.

Sooyoung seketika tersenyum menggoda, apalagi ketika melihat wajah Taeyong yang memerah, "Sudah kuduga ada yang terjadi dengan kalian," ucapnya.

"Dari awal kau sangat aneh ketika bersama Presdir Jung. Jadi itu ya alasannya?"

"Noona!" Taeyong menepuk pelan bahu Sooyoung agar wanita itu berhenti memasang wajah yang membuat Taeyong semakin malu.

Teringat sesuatu, "Tunggu—jadi pertemuan pertama kalian saat interview itu ya?!" seru Sooyoung.

"Iya."

"Astaga! Pantas saja!" Sooyoung menepuk tangannya saat rasa penasarannya mulai terjawab, "Aku bingung sekali kenapa Presdir terus menatapmu saat interview itu, tapi kupikir mungkin dia hanya terlalu teliti. Lalu ketika interview berakhir, aku malah disuruh keluar lebih dulu. Apa yang kalian lakukan? Apa kalian berciuman lagi?"

"Tidak!" Taeyong membantah keras, "Dia berusaha mengenaliku saja."

"Dia berhasil?"

Taeyong mengangguk pelan, "Begitulah..."

"Kalau begitu kau lulus."

"Lulus apanya?" tanya Taeyong bingung.

"Jadi istri Presdir Jung." Sooyoung berucap bangga.

Taeyong seketika mendelik menatap Sooyoung, mendorong pelan bahu wanita itu, "Sembarangan!" ucapnya lalu memilih beranjak meninggalkan Sooyoung.

Tak bisa Taeyong berlama-lama duduk bersama wanita itu. Yang ada semuanya terungkap.

"Hei! Tunggu aku!"

*****

Jaehyun masuk ke dalam kamar hotel, ya kamar hotel. Dirinya hanya terlalu malas pulang ke penthousenya.

Tangannya meletakkan tas sedang yang berisi pakaiannya. Jaehyun membawa beberapa pakaian dari lemari pakaian di kantornya, mungkin berniat menginap selama beberapa hari di hotel ini.

Disibaknya tirai dan dibukanya pintu balkon kamar, membiarkan angin dingin masuk. Matanya bisa melihat gemerlap malam Kota Seoul dari balkon kamar hotelnya.

Jaehyun membuka kemejanya dan melepasnya, membiarkan tubuh atasnya telanjang. Membiarkan angin dingin menerpa kulit putihnya.

Dirinya keluarkan ponsel dari saku celananya, menekan nomor telpon yang tak membutuhkan waktu lama dirinya menunggu hingga telpon tersambung.

After That Night (JAEYONG)Where stories live. Discover now