"Cari siapa ya non?"tanya wanita paruh baya itu.
Gita yang mendengar itu tentu tersenyum"Kathrin nya ada Bu?"tanyanya.
"Oh cari non Kathrin, sebentar ya non"ucap sang wanita.
Dan tak lama, datanglah Kathrin yang sudah siap dengan outfitnya. Ia dengan senyumnya berjalan mendekat ke arah Gita.
"Udah siap?"tanya Gita dan Kathrin pun mengangguk sebagai jawabannya.
Gita pun menjalankan mobilnya meninggalkan halaman rumah kathrin. Selama perjalanan, mereka hanya diam saja satu sama lain, tak ada yang berniat untuk membuka suara.
Hingga sampailah mereka sekarang di sebuah cafe yang nampaknya lumayan mewah. Gita menyuruh Kathrin turun dari mobilnya, lalu masuk ke dalam restoran.
"Kayaknya kita ambil kursi pojok sana aja"ucap Gita sambil menunjuk kursi yang terletak di pojok resto itu.
"Iya kak"
**
"Mba mau pesan!"
"Iya mba, mau pesan apa?"
"Saya mau spaghetti mba, minumnya
Jus jeruk aja. Kalau kamu kath?"
"Samain aja mba"
Setelah memesan makanan, mereka lagi-lagi hanya saling diam. Mereka juga bingung mencari topik pembicaraan sampai akhirnya Kathrin mulai bersuara.
"Oh ya, kagita ngapain ngajak aku kesini?"tanyanya.
"Hukuman"singkat Gita.
"Iya aku tau, tapi kan–"
"Saya cuman mau ajak kamu jalan aja. Siapa tahu habis ini kita ga bisa ketemu lagi."ucap Gita yang membuat kathrin kaget mendengarnya.
"M-maksudnya kak?"
"Ah engga!"
"Oh iya, karena kamu nya juga udah disini, jadi sekalian aja. Kath, sebenernya saya udah lama suka sama kamu. Dari awal kamu masuk ke sekolah, saya udah tertarik sama kamu"
"Saya juga ga tau apa yang buat saya suka sama kamu, karena rasa itu tu ngalir gitu aja. Saya emang orang yang ga bisa merangkai kata-kata, saya juga bukan orang yang romantis kayak di drama-drama. Tapi yang harus kamu tahu, saya mencintai kamu dengan segenap hati saya, kathrina."ucapnya lalu mengambil kedua tangan kathrin untuk di genggamnya.
"Jadi, Kathrina Irene Hanjaya. Will you be a my girlfriend?."tanya Gita sambil menatap dalam wajah kathrin.
Kathrin yang di tanya seperti itu tentu gembira. Ingin sekali ia bilang 'yes' tapi, itu terlalu tidak mungkin baginya. Sehingga, dia saat ini hanya bisa diam sambil melihat kedua tangannya yang sekarang di genggam oleh Gita.
Gita yang melihat itu hanya bisa tersenyum kecut."Saya gabakalan maksa kamu kok kath. Kalaupun kamu nolak saya sekarang saya gapapa. Saya ngerti kok gimana perasaan kamu"
"Maaf kak, aku ga bisa"ucap kathrin lalu menarik tangannya dari genggaman Gita, kemudian menunduk, tak berani menatap wajah wanita yang kini berada di depannya.
Dan lagi-lagi Gita hanya bisa tersenyum kecut mendengar jawaban Kathrin."Gapapa Kath. Itu keputusan kamu"ucapnya.
Dan setelah pengungkapan tadi, Gita dan kathrin benar-benar menjadi canggung. Tak ada pembicaraan sama sekali sampai makanan yang mereka pesan itu datang.
"Aku disini demi kamu kath. Tapi kayaknya kamu ga pernah mengharapkan kehadiran aku. Maaf ya kath, kayaknya ini bakal jadi pertemuan pertama dan terkahir kita"batin Gita sambil sedikit melirik wajah kathrin yang berada di depannya.
~~~
2 Minggu setelahnya, Gita tak terlihat sama sekali di sekolah. Bahkan, teman-temannya saja tak ada yang mengetahui dimana keberadaan Gita sekarang.
Kathrin juga seringkali menghubungi Gita, tapi nomornya tak pernah aktif sama sekali. Hal itu tentu membuatnya sedih, Kathrin jadi berfikir, apakah Gita menghilang karena dirinya?, jika memang iya, seharusnya malam itu ia terima saja pernyataan Gita padanya.
"Kath lu gapapa kan?. Udah dong jangan nangis terus, kita ga tega liatnya"ucap Marsha yang kini sudah berada di samping Kathrin yang tengah asyik memandangi anak-anak yang berlalu lalang di luar dari jendela kelasnya.
"Iya kath, kagita pasti baik-baik aja kok"timpal Ashel.
"Gue bodoh shel, gue bodoh!. Seandainya aja kemarin gue terima kagita jadi pacar gue, mungkin sekarang dia ada disini buat nemenin gue. Gue bodoh shel, gue bodoh hiks hiks"
"Udah-udah kath udah, ga usah di sesalin"bujuk indah lalu memeluk Kathrin yang kini menangis.
Ternyata sedari tadi ada yang memperhatikan mereka. Ia tak tega melihat kathrin yang terus-menerus menangis, tapi ia juga sudah berjanji pada Gita untuk merahasiakan ini semua.
"Maafin gue kath, gue udah janji sama kagita buat nutupin keberadaan dia. Maafin gue kath"batinnya lalu pergi meninggalkan keempat orang itu.
Mana nehhh para penumpangnya Gitkath. Noh udah dibuatin ya biar kalian ga sedihh. Moga sukaaa.
Jangan lupa vote dan komennya ya biar auhtor lebih semangat buat up-nya ThankYouu.
Maafkan juga typonya.
YOU ARE READING
About Gits Andarini 💌
Teen FictionGita Sekar Andarini x Other Members And Gita Sekar Andarini x Ex Members
[Spesial] Gitkath
Start from the beginning
