Chapter 1:Unexpected Turn of Event Pt. 1

Comenzar desde el principio
                                        

"...kau melompat darimana?"

Sejauh yang kulihat, disini tidak ada tangga atau semacamnya untuk melompat.

"Tentu saja dari atas!"

Aku melirik ke atas dan melihat dinding lorong yang berdekatan satu sama lain itu.

"...kau bergelantungan di sini?"

"Yap! Kau benar!."

Cewek ini...Kugumiya Mikan, cewek yang selalu fangirling kalau soal jeruk (karena nama Mikan diambil ketika ibunya melihat jeruk saat akan menamainya...alasan seperti apa itu?), adalah bibit keanehan dalam hidupku. Mari kita berpikir sejenak dan mengingat...berapa banyak jumlah cewek yang memanjat tembok hanya untuk melompat ke arah temannya?

Seakan teringat sesuatu, Mikan langsung lanjut berbicara.

"Ah! Jangan khawatir Yoshi-kun! Belum ada yang datang sepagi ini jadi tidak ada orang yang melihat celana dalam motif kucing milikku!"

"...aku malah lebih khawatir dengan sifat polosmu itu."

Ini baru saja pagi dan kepalaku sudah pusing karena mereka berdua. Tapi tidak terhindar dari fakta bahwa mereka adalah orang-orang yang berharga untukku, meski seharusnya aku menghindari mereka. Catatan: seseorang yang dikelilingi oleh karakter lain yang aneh adalah seorang 'Karakter Utama'. Tapi, aku berhasil mengatasi itu dengan diam-diam memberi mereka berdua 'pijakan' di kelas.

Misalnya Hideki, bintang klub sepak bola akademi kami. dirumorkan bahwa dia selalu bisa mencapai gawang tim lawan sambil menggiring bola tanpa disadari oleh tim lawan, seakan bolanya tiba-tiba muncul saat Hideki mendekati gawang. Kalau ada yang jeli saat melihat pertandingan itu, ia pasti tahu bahwa sebenarnya aku yang membawa bola itu dan mengopernya ke Hideki agar dia yang mencetak gol. Kalau soal Mikan...well, dia bukanlah murid yang cerdas tapi paling tidak aku bisa membawanya memasuki 5 besar kelasku semester lalu[2].

Apa manfaatnya untukku? Tidak ada. Paling-paling aku hanya akan mendapatkan ketenangan karena tidak ada yang ribut-ribut membicarakanku atau sok kenal padaku dengan menepuk pundakku dan mengatakan 'kau hebat sekali!'. Atau dalam hal olahraga, aku bisa tetap memiliki energi untuk menjalani hari karena tidak ada yang berharap lebih padaku – staminaku sedikit sehingga aku mudah capek, jadi sudah seharusnya seorang 'Pemeran Utama' menggantikanku bukan?

Selama bermonolog, kami akhirnya sampai juga di depan kelas. Oh well, sepertinya tidak ada yang aneh. Baguslah. Dengan pikiran seperti itu aku membuka pintu geser kelas itu dan masuk ke dalam.

"Ah, Wakil Ketua sampai juga!" ujar seorang siswi saat aku membuka pintu itu.

Aku mengedipkan mataku beberapa kali. Siapa – oh iya, aku lupa. Karena aku sudah mengenal Mikan dan Hideki, aku tidak memerlukan benda ini untuk melihat siapa mereka. Tapi lain ceritanya kalau yang kulihat adalah orang yang jarang kutemui. Mengeluarkan kacamataku dari saku blazer-ku dan memakainya, aku menyapanya.

"Selamat pagi, ada apa Fuuji-san?"

"Hari ini kita kedatangaan murid baru!"

"Sungguh?"

"Ya! Dan ketua kelas seharusnya menjemputnya di kantor kepala sekolah tapi..." (dia melirik kursi kosong yang ada di depan)

"... anak itu tidak masuk lagi." Itu artinya...

"Karena itulah, tadi Bu Paula memintamu menjemputnya."

Hah. Kau curang sekali, mahluk yang bernama 'Kehidupan'. Aku nyaris berteriak "3D itu sampah! Dunia nyata hanyalah Game sampah!"[3]. Tapi sudahlah. Memangnya sudah berapa kali aku menghindari segala trik 'Kehidupan' untuk mendorongku menjadi 'Pemeran Utama'? tidak terhingga dan masih akan terjadi lagi. Sambil memperbaiki posisi kacamataku, aku memberikan tasku pada Mikan dan berjalan menuju ruang kepala sekolah.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Jul 05, 2015 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

'Zero' is the 'Hero'!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora