"Kau membuatnya takut." gumam Jaehyun sambil melirik pintu yang ditutup sekretarisnya dengan pelan. Dia melangkah ke arah bar pribadi di pojok ruangannya dan menuangkan brendi untuk Yoonoh, dan kopi untuk dirinya sendiri.
Yoonoh melirik pintu dan mengangkat bahu, sambil menerima gelas brendi dari tangan Jaehyun, "Kau harus sedikit lebih keras kepada bawahanmu kalau ingin dihormati," Yoonoh menatap Jaehyun tajam, berubah serius, "Aku ada dua undangan pesta makan malam di rumah Jayden Jung dan aku mengira kau mungkin bisa datang ke sana juga dan berkenalan dengannya."
Kopi yang ditelan Jaehyun tersedak di tenggorokannya. "Apa?" Jaehyun butuh mendengar ulang lagi, merasa tak percaya dengan indera pendengarannya, "Jayden Jung?"
"Ya, berkenalan dengan Jayden Jung," Yoonoh tersenyum tipis melihat ketidakpercayaan di mata Jaehyun, "Kenapa kau tampak begitu terkejut? Kau tahu kan aku menjalin hubungan bisnis dengannya? Lagipula kita memiliki marga yang sama dengannya jika kau lupa"
"Aku tahu kau menjalin hubungan bisnis dengannya, tapi aku tidak menyangka kau berteman dengannya sampai-sampai menghadiri persta di luar urusan bisnismu. Dan juga aku tidak begitu peduli dengan kesamaan marga kita bertiga." Jaehyun bersungut-sungut, dan duduk di sofa, di hadapan Yoonoh.
Yoonoh menggeleng, masih tersenyum. Dan menurut Jaehyun, lelaki itu sudah lebih banyak tersenyum dari yang biasa ditampilkannya. Semenjak menikah dia berubah menjadi orang yang murah senyum.
"Aku tahu kau tidak menyukai Jayden Jung." itu pernyataan bukan pertanyaan.
"Ya aku tidak suka. Aku memang tidak berhak menghakimi seseorang dari gosip yang kudengar, tetapi reputasi akan watak Jayden Jung memang sangat menakutkan. Aku bahkan mendengar bahwa dia dijuluki "Sang Iblis‟ dan aku tidak suka tipikal pengusaha kejam semacam itu."
"Mereka berlebihan, dia tidak sejahat itu.," Yoonoh terkekeh, "Lagipula Yomi, isteriku bersahabat dengan Theo, istri Jay."
"Istri Jay?" Jaehyun membelalakkan matanya, "Ah ya, lelaki yang menimbulkan gosip heboh beberapa waktu lalu karena Jayden menculiknya ya? Mungkin lelaki itu memang bisa menaklukkan Jayden, aku dengar Jayden Jung menjadi jinak setelah isterinya itu melahirkan seorang putra untuknya."
Yoonoh terkekeh. "Jay sudah menemukan keberuntungannya, dia jatuh cinta kepada istrinya."
"Dan dari senyummu yang aneh itu, pasti kau hendak mengatakan kalau Jay bernasib sama denganmu, sama-sama takluk karena cinta kepada istri kalian."
"Memang," tak ada bantahan dari Yoonoh, lelaki itu tampak bangga mengakuinya. Dia lalu meletakkan amplop undangan berwarna keemasan itu di meja kopi, "Ini undangannya, dan datanglah dengan membawa pasanganmu," mata Yoonoh berkilat geli, "Entah kau pandai merahasiakan pasanganmu atau memang kau tidak tertarik. Kau tidak pernah terlihat menjalin hubungan dengan siapapun dan itu membuat kami bertanya-tanya tentang apakah kau masih tertarik pada manusia atau tidak."
Jaehyun langsung terbahak, "Aku menunggu yang terbaik."
Yoonoh mengganggukkan kepalanya. "Well menurut pengalamanku, kita memang akan menyerah kepada yang terbaik, semoga yang terbaikmu itu segera datang."
Jaehyun merenung, lalu membayangkan Taeyong. 'yang terbaiknya‟ memang sudah datang.
| | |
Jaehyun memarkir mobilnya di tempat biasa, di sebuah sudut, tertutup bayang-bayang sebuah pohon besar yang teduh. Matanya menatap ke arah bangunan asrama tua itu. Tempat yang sangat dihafalnya dan mungkin merupakan satu-satunya tempat yang paling sering dikunjunginya secara berkala.
YOU ARE READING
Unforgiven Hero [Jaeyong Version]
Fanfiction[REMAKE STORY] BXB! Jaehyun x Taeyong! "Biarpun semuanya hanya kebohongan. Tetapi cintaku padamu itu nyata. Tidak berartikah itu semua kepadamu? Aku membohongimu karena aku mencintaimu, karena aku sangat mencintaimu!" - Jung Jaehyun Original Story...
BAB II
Start from the beginning
![Unforgiven Hero [Jaeyong Version]](https://img.wattpad.com/cover/368405459-64-k895501.jpg)