🥪 Sarapan Pagi Jungkook 🥪

417 69 47
                                    

"Jungkook? Itu kamu kan?" Dalam penglihatannya yang sekilas, Seokjin bergegas keluar dari rumahnya.

Berlari menghampiri rumah tetangganya yang ia yakini adalah tempat tinggal Jungkook saat ini.

Bayangan yang sekelebat tampak di kaca jendela itu, tak lain memang Jungkook!

Dengan nafas yang tersengal, dada yang naik turun dan jantung yang berdebar kencang, Seokjin menekan bel pagar rumah bergaya minimalis itu.

Perlu untuk beberapa kali Seokjin menekannya hingga akhirnya si empu membukanya.

Lelaki bergigi kelinci yang ia temui selama dua minggu itu.

Lelaki cantik yang hampir sekian lama ini pergi meninggalkannya tanpa kata itu.

Kini hadi di depannya dengan wajah yang terkejut.

Kedua matanya yang sudah bulat itu semakin membulat saat ia mengetahui siapa yang menjadi tamunya di hampir tengah malam ini.

"S-Seokjin?"

Alih-alih membalas Jungkook, Seokjin malah mendorong pintu gerbang rumah Jungkook hingga ia bisa masuk ke dalamnya dan membuat Jungkook mundur dari posisinya.

"Mau apa kamu? Kenapa kamu ada di sini?!"

Lagi-lagi Seokjin terdiam.

Pandangannya yang setajam sorot mata serigala itu menusuk ke dalam mata Jungkook, seakan mampu membuat Jungkook membeku.

Kakinya terlalu lemas untuk beranjak dari posisinya.

Karena itu, dengan mudahnya Seokjin menarik tubuh Jungkook dan memeluknya dengan erat.

"J-Jin!" Jungkook mencoba mendorong Seokjin sekuat tenaga, namun tak berhasil, pelukan Seokjin malah semakin kuat hingga Jungkook merasa sesak.

"Seokjin... hhah..."

Dan sekalinya Seokjin melonggarkan pelukannya, ia malah meraup wajah Jungkook dan mencium lelaki itu kasar.

Jungkook kewalahan, ia sempat meronta namun benar-benar sulit baginya untuk lepas dari Seokjin.

Hingga ia terpaksa harus menampar Seokjin sekeras mungkin agar lelaki itu melepaskannya.

Dan ini berhasil.

Seokjin melepaskan pelukannya dari Jungkook, sementara Jungkook juga menjauh.

"Jungkook... aku... kangen..."

Jungkook menggelengkan kepalanya keras.

Ia pun mencoba menghalau ucapan Seokjin yang menurutnya ngaco itu dengan mendorong Seokjin keluar dari halaman rumahnya sekuat tenaga.

Dan begitu Seokjin berhasil ia usir, lelaki itu langsung masuk ke dalam rumahnya dengan berlari cepat.

Masuk ke dalam kamarnya dan menggulung dirinya di atas kasur. Dan menangis dalam ketakutan.

Dari sejuta kemungkinan yang terjadi di dunia ini, kenapa ia harus bertemu dengan Seokjin lagi??

.
.
.

Wangi butter yang meleleh juga jeruk yang diperas memenuhi dapur Seokjin.

Tampak Seokjin juga sedang sibuk dengan piring dan komponen makanan yang lain hingga ia tak menyadari jika Hana sudah berdiri di depannya dan memandangnya dari kejauhan.

Bersandar di dinding dapur sembari melipat kedua tangannya.

Sungguh salah satu pemandangan aneh yang terjadi setelah malam tadi mereka bertengkar hebat.

14 Days Love ✔️Where stories live. Discover now