Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"H-hyung? Ya ampun, Namjoon hyung?!" Tawa Jungkook lebar malam itu saat ia bertemu lagi dengan Kim Namjoon, salah satu produser indie yang pernah memakai jasanya menyanyi di sebuah even beberapa tahun yang lalu.
Mereka bertemu lagi di sebuah cafe yang letaknya tepat di pusat kota.
Namun kali ini, mereka bertemu bukan membicarakan soal musik, tapi soal...
"Jadi hyung yang punya rumah itu toh?"
Iya, Jungkook yang berniat menyewa rumah sejak kemarin, diberi takdir bertemu kembali dengan Namjoon yang notabene memang si pemilik rumah yang sudah lama tak ia tempati lagi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ya begitulah. Hehe. Gimana kabarnya? Sibuk apa akhir-akhir ini?"
Ah, sudah lelah bagi Jungkook untuk bercerita soal ini dan itu, terlalu panjang dan menyakitkan. Jadi, untuk menghemat waktu juga tenaganya, Jungkook hanya bilang dia sibuk mengelilingi dunia.
"Keren! Nyanyi? Tapi, kalo gak salah, kamu dulu kan, gak boleh nyanyi sama suami kamu? Karena itu juga kamu mundur dari panggung. Bener gak sih?"
Jungkook tersenyum pahit.
Pertanyaan Namjoon seperti anak panah yang tepat menuju sasaran.
"Dulu."
"Dulu? Maksudnya?"
"Iya hyung, aku baru pisah beberapa hari yang lalu sama suami aku. Dan sekarang aku kayak mau nata hidup aku lagi dari awal."
Raut wajah Namjoon seketika berubah. Ia jadi tak enak kepada Jungkook karena bertanya terlalu dalam.
"A-ah, maaf... aku gak bermaksud untuk-"
"Gak apa-apa. Hehe. Aku udah terbiasa kok."
"Lalu, sekarang, kamu mau ngapain?"
"Uhm, entahlah. Yang pasti aku mau pindah rumah dulu. Abis itu, aku baru nyusun rencana lagi."
"Hm... aku gak bisa ngasih masukan apa-apa Jungkook. Yang pasti, aku cuma pengen kamu bahagia setelah ini."
